Kanker kolorektal atau kanker usus besar adalah kanker yang berasal dari kolon atau usus besar dan/atau rektum.
Baik laki-laki maupun perempuan berisiko terkena kanker kolorektal. Jenis kanker ini umum ditemukan pada orang berusia 50 tahun ke atas. Risiko kanker kolorektal meningkat seiring dengan bertambahnya usia, dilansir Indonesia Cancer Care Community.
Skrining dapat membantu mendeteksi dini kanker kolorektal dan berpotensi menyelamatkan nyawa. Ini alasannya:
- Kanker kolorektal umumnya berkembang dari polip (benjolan) yang bersifat pra kanker pada area kolon atau rektum. Normalnya, seharusnya polip tersebut tidak ada.
- Seiring waktu, beberapa polip bisa berkembang menjadi kanker.
- Skrining dapat mendeteksi polip yang bersifat pra kanker, sehingga polip ini bisa diangkat sebelum berkembang menjadi kanker.
- Skrining juga bisa membantu deteksi dini kanker kolorektal. Makin dini kanker ditemukan, makin dini perawatan diberikan, dan makin tinggi kesuksesan perawatan.
Jenis skrining kanker kolorektal
Kolonoskopi adalah standar emas untuk skrining kanker kolorektal. Namun, biasanya, kamu harus mengonsumsi obat pencahar kuat sebelum prosedur dilakukan. Protokol pra kolonoskopi ini, ditambah dengan keharusan menjalani prosedur sedikit invasif dengan anestesi, bisa menyebabkan beberapa orang enggan menjalaninya.
Alat skrining alternatif yang disebut Cologuard (FIT-DNA) adalah pilihan opsi lainnya. Tes ini melibatkan pengumpulan sampel tinja di rumah dan mengirimkannya ke laboratorium untuk dianalisis.
Pemindaian kolonografi tomografi terkomputasi (CTC), sigmoidoskopi fleksibel, dan tes tinja seperti tes imunokimia tinja (FIT) dan tes darah okultisme tinja berbasis guaiac (gFOBT) dengan sensitivitas tinggi adalah pilihan lainnya. Namun, tes-tes ini mungkin tidak seefektif FIT-DNA atau kolonoskopi dalam mendeteksi kanker kolorektal.
Kini, tes kanker kolorektal yang baru dan lebih nyaman mungkin akan tersedia bagi orang-orang yang ragu atau takut untuk melakukan skrining. Sebuah studi klinis menunjukkan akurasi 83 persen untuk mendeteksi kanker kolorektal.