Kenapa Kamu Bisa Punya Perut Buncit Meski Badanmu Tergolong Kurus?

Melansir dari The Healthy, genetika memainkan peran penting dalam distribusi dan penyimpanan lemak. Lemak visceral yaitu jenis lemak yang disimpan tubuh di perut dan di sekitar usus, merupakan salah satu faktor penyebab perut buncit dan sulit rata, yang mana kadar dan letak lemak visceral dapat ditentukan oleh genetika.

Hal ini pula yang menyebabkan kenapa sebagian orang memiliki tipe perut mirip seperti ayah dan ibunya, tak peduli apakah secara keseluruhan orang tersebut memiliki tubuh kurus atau gemuk.

Selama ini pasti kamu sudah paham bahwa kita dianjurkan minum dua liter air setiap harinya guna mencegah dehidrasi. Tapi siapa sangka menjaga tubuh tetap terhidrasi juga mampu mencegah perut buncit? Nah, menurut Cosmopolitan, minum banyak air dapat mengurangi risiko kembung karena dehidrasi. Sebab, dehidrasi berpotensi memicu ketidakseimbangan elektrolit dan mengganggu aktivitas pencernaan.

Ketika tubuh mencoba untuk menyeimbangkan efek dehidrasi akibat kekurangan cairan, hal tersebut justru membuat tubuh menahan air secara berlebihan dan menyebabkan perut tampak bundar dan besar.

Konstipasi juga bisa jadi penyebab utama mengapa perut tampak buncit kendati tubuhmu sebenarnya langsing bahkan kurus. Melansir dari Cosmopolitan, konstipasi dapat menyebabkan tinja tertinggal di usus, yang kemudian menyebabkan perut terasa sakit, tidak nyaman, dan bergas.

Jika kamu sendiri merasa kerap mengalami konstipasi, bisa jadi selama ini kamu kurang mengonsumsi serat, tidak minum cukup air, kurang olahraga, sering stres, atau bisa juga karena konsumsi obat-obatan tertentu.

Ketidakseimbangan mikrobioma usus dapat menyebabkan sering buang gas, kembung, dan perut buncit. Pada penelitian yang diterbitkan dalam Yale Journal of Biology and Medicine pada tahun 2016, dijelaskan bahwa mikrobioma pada orang bertubuh kurus lebih baik dalam membakar lemak daripada orang yang gemuk.

Bakteri usus juga memengaruhi bagaimana tubuh mencerna makanan dan nutrisi yang berbeda, serta memengaruhi rasa lapar atau kenyang, yang dapat memengaruhi berat badan.

Saat kita makan terlalu cepat, kita akan menghirup lebih banyak udara yang menyebabkan meningkatnya jumlah gas yang berada di perut dan kemudian bermanifestasi sebagai kembung. Hal ini pula yang menyebabkan perut cenderung menjadi buncit saat kamu mengonsumsi makanan yang menurutmu enak, karena kamu jadi makan dengan lebih cepat dan banyak.

Jika kebetulan kamu memiliki perut yang buncit dan punya kebiasaan makan terburu-buru, maka kamu harus mengubah kebiasaan ini dan makan dengan lebih tenang dan perlahan.

Menurut Cosmopolitan, kurangnya waktu tidur dapat mengakibatkan tubuh melepaskan hormon stres yang disebut kortisol. Kortisol sendiri dapat mengganggu sistem pencernaan yang kemudian menyebabkan berbagai masalah pencernaan, seperti kembung dan sembelit, yang pada akhirnya membuat perut tampak buncit.

Demikian tadi beberapa penyebab perut buncit. Jika kamu termasuk salah satu yang mengalami masalah dengan perut buncit, coba cek lagi apakah kamu memiliki kebiasaan atau kondisi yang mungkin bisa jadi penyebab perut menjadi buncit.