Berikut ini beberapa alasan untuk menghindari tidur dengan cara menyenderkan kepala di jendela pesawat:
Meskipun kabin pesawat dibersihkan sebelum penerbangan berikutnya, itu biasanya bukan pembersihan menyeluruh. Banyak maskapai melakukan turnaround clean, yaitu pembersihan cepat agar jadwal tetap berjalan, yang fokus pada penanganan sampah dan area strategis, bukan membersihkan setiap permukaan seperti jendela secara menyeluruh.
Permukaan yang sering disentuh, termasuk jendela oleh penumpang sebelumnya (entah dari sentuhan tangan, tertidur tanpa bantal, atau kondisi lain), dapat mengumpulkan kuman dari batuk, bersin, atau kontak tangan yang terkontaminasi. Ketika kepala bersandar langsung, ada kontak kulit dengan permukaan tersebut, yang dapat meningkatkan peluang kuman berpindah ke wajah atau rambut.
Permukaan seperti kursi, meja tray, dan juga area sekitar jendela sering menunjukkan jejak bakteri seperti Staphylococcus aureus, yang juga bisa hadir di jendela. Walaupun tidak semua kontak akan menyebabkan penyakit serius, tetapi permukaan kotor tetap merupakan salah satu jalur penularan potensi infeksi, khususnya jika kontak dengan wajah atau mulut terjadi tanpa cuci tangan lebih dulu.
Menggunakan jendela sebagai sandaran memang rasanya sulit dihindari jika kamu dapat kursi jendela. Permukaannya yang stabil dan tidak mengganggu penumpang lain, apalagi di kursi jendela yang cenderung lebih tenang dari lalu lalang di lorong. Namun, kenyamanan tidak selalu sejalan dengan kebersihan mikrobiologis, terutama dalam ruang publik seperti kabin pesawat.
Daripada bersender tanpa pelindung, cara yang lebih aman adalah menggunakan bantal perjalanan sendiri atau kain bersih sebagai penyangga, sekaligus membawa tisu disinfektan untuk membersihkan area dekat badanmu sebelum bersandar.