Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang perempuan tidur bersender di jendela pesawat.
ilustrasi tidur bersender di jendela pesawat (vecteezy.com/Titiwoot Weerawong)

Intinya sih...

  • Permukaan jendela pesawat cenderung jarang dibersihkan secara menyeluruh antar penerbangan, sehingga bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman.

  • Paparan kuman dari permukaan yang sering disentuh banyak penumpang (termasuk jendela) bisa meningkatkan risiko kontak dengan patogen, terutama jika tangan atau wajah terpapar langsung.

  • Menyenderkan kepala di jendela pesawat tanpa perlindungan dapat memperbesar kontak langsung dengan permukaan yang kurang higienis.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kehidupan mikroba ada di sekitar kita, tak terkecuali di pesawat. Pesawat terbang, meskipun memiliki filtrasi udara yang canggih, tetap merupakan ruang tertutup dengan ribuan sentuhan manusia setiap harinya. Dari pegangan tangan sampai meja tray, itu bisa menjadi hunian kuman.

Salah satu kebiasaan umum saat mengupayakan tidur di pesawat adalah bersenderkan kepala ke jendela, jika kamu dapat kursi jendela. Walaupun tidak senyaman bantal, tetapi setidaknya jendela dapat menopang kepala. Namun, ternyata kamu tidak disarankan untuk tidur seperti karena jendela pesawat bisa menjadi permukaan yang relatif kotor dan jarang dibersihkan secara menyeluruh, dan itu memiliki risiko kesehatan yang perlu kamu pahami.

Risiko kesehatan tidur bersender di jendela pesawat

Berikut ini beberapa alasan untuk menghindari tidur dengan cara menyenderkan kepala di jendela pesawat:

  • Jendela pesawat sering menjadi sarang kuman

Meskipun kabin pesawat dibersihkan sebelum penerbangan berikutnya, itu biasanya bukan pembersihan menyeluruh. Banyak maskapai melakukan turnaround clean, yaitu pembersihan cepat agar jadwal tetap berjalan, yang fokus pada penanganan sampah dan area strategis, bukan membersihkan setiap permukaan seperti jendela secara menyeluruh.

Permukaan yang sering disentuh, termasuk jendela oleh penumpang sebelumnya (entah dari sentuhan tangan, tertidur tanpa bantal, atau kondisi lain), dapat mengumpulkan kuman dari batuk, bersin, atau kontak tangan yang terkontaminasi. Ketika kepala bersandar langsung, ada kontak kulit dengan permukaan tersebut, yang dapat meningkatkan peluang kuman berpindah ke wajah atau rambut.

  • Potensi paparan bakteri umum yang ada di kabin

Permukaan seperti kursi, meja tray, dan juga area sekitar jendela sering menunjukkan jejak bakteri seperti Staphylococcus aureus, yang juga bisa hadir di jendela. Walaupun tidak semua kontak akan menyebabkan penyakit serius, tetapi permukaan kotor tetap merupakan salah satu jalur penularan potensi infeksi, khususnya jika kontak dengan wajah atau mulut terjadi tanpa cuci tangan lebih dulu.

  • Kesan nyaman bisa menutupi risiko kebersihan

Menggunakan jendela sebagai sandaran memang rasanya sulit dihindari jika kamu dapat kursi jendela. Permukaannya yang stabil dan tidak mengganggu penumpang lain, apalagi di kursi jendela yang cenderung lebih tenang dari lalu lalang di lorong. Namun, kenyamanan tidak selalu sejalan dengan kebersihan mikrobiologis, terutama dalam ruang publik seperti kabin pesawat.

Daripada bersender tanpa pelindung, cara yang lebih aman adalah menggunakan bantal perjalanan sendiri atau kain bersih sebagai penyangga, sekaligus membawa tisu disinfektan untuk membersihkan area dekat badanmu sebelum bersandar.

Cara meminimalkan risiko

ilustrasi tisu basah disinfektan (unsplash.com/Christine Sandu)

Ada beberapa strategi sederhana untuk meminimalkan paparan kuman saat berada di pesawat terbang, termasuk saat ingin tidur bersandar di jendela pesawat, seperti:

  • Membawa tisu disinfektan untuk membersihkan permukaan di sekitar tempat duduk, termasuk jendela, lengan kursi, dan meja tray sebelum kontak langsung.

  • Menjaga kebersihan tangan dengan cuci tangan atau hand sanitizer setelah menyentuh permukaan umum di kabin.

  • Tetap terhidrasi dan gunakan ventilasi udara overhead untuk membantu menjaga saluran pernapasan yang lebih kuat terhadap patogen.

Tidur di pesawat adalah kebutuhan banyak orang, terutama penerbangan panjang. Namun, ketika memilih posisi sandaran, penting untuk mempertimbangkan kesehatan dan kebersihan mikroba. Permukaan jendela yang tampak bersih secara visual tidak berarti bebas dari kuman, karena frekuensi pembersihan yang terbatas dan paparan banyak penumpang membuatnya menjadi salah satu permukaan yang kurang higienis.

Dengan perlindungan sederhana seperti menyiapkan bantal yang bersih, tisu disinfektan, dan menjaga kebersihan tangan, risiko dari paparan kuman dapat dikurangi. Perhatian kecil seperti ini dapat membantu menjaga kesehatanmu tetap optimal dari lepas landas sampai mendarat.

Referensi

“The Gross Reason You Shouldn’t Rest Against an Airplane Window.” Reader’s Digest. Diakses Desember 2025.

“This Is the Least Germy Place to Sit on an Airplane, Say Experts.” Reader’s Digest. Diakses Desember 2025.

“Flight Attendant’s TikTok Explains Why You Should Never Rest Your Head On A Plane Window.” Explore. Diakses Desember 2025.

"I’m a flight attendant — here’s why I would never rest my head against the airplane window." New York Post. Diakses Desember 2025.

Editorial Team