Riset Baru Temukan Virus Corona Tahan hingga 37 Hari, Jaga Kebersihan

Kamu telah diperingatkan ya...

Sebuah penelitian terbaru memaparkan bahwa virus corona baru (COVID-19) dapat bertahan paling lama selama lima minggu atau 37 hari dalam sistem saluran pernapasan pasien penyintas COVID-19.

Hal tersebut mematahkan klaim bahwa pasien yang telah pulih tidak dapat menularkan COVID-19, virus corona baru yang berasal dari Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok Tengah.

Para dokter ahli penyakit pernapasan di Tiongkok menganalisis rekam jejak medis 191 pasien COVID-19, 135 pasien dari Jinyintan Hospital dan 56 dari Wuhan Pulmonary Hospital, baik yang sudah pulang dari rumah sakit rujukan (137 pasien) dan yang wafat karena virus corona baru tersebut (54 pasien).

1. Paling lambat 20 hari setelah gejala

Riset Baru Temukan Virus Corona Tahan hingga 37 Hari, Jaga Kebersihandrugtargetreview.com

Menurut penelitian yang bertajuk "Clinical course and risk factors for mortality of adult inpatients with COVID-19 in Wuhan, China: a retrospective cohort study" pada 11 Maret 2020, para dokter Tiongkok menemukan jejak asam ribonukleat (RNA) pada sampel pernapasan pasien rata-rata selama 20 hari setelah gejala COVID-19 pertama kali muncul.

"Apakah lebih parah dari SARS?"

Pertanyaan tersebut masih dilontarkan oleh masyarakat dunia. Para dokter Tiongkok dalam riset tersebut membandingkan COVID-19 dengan pendahulunya SARS dan MERS.

Penyakit mematikan yang muncul pada 2003 tersebut hanya menginfeksi saluran pernapasan sepertiga pasien SARS selama empat minggu setelah gejala. Sedangkan MERS menginfeksi saluran pernapasan selama tiga minggu.

Perihal mematikan atau tidaknya, penelitian tersebut tetap mengungkapkan bahwa usia dan skor Sequential Organ Failure Assessment (SOFA/sistem penilaian disfungsi/gagal organ), yang semakin tinggi seiring bertambahnya usia adalah faktor penentu dari angka mortalitas COVID-19.

Baca Juga: Virus Corona: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati dan Mencegahnya

2. Masa karantina yang terlalu singkat

Riset Baru Temukan Virus Corona Tahan hingga 37 Hari, Jaga KebersihanANTARA FOTO/Noel Celis/Pool via REUTERS

Namun, selama ini, pasien COVID-19 yang pulih dipulangkan setelah 14 hari dikarantina. Apakah selama ini dunia telah keliru?

Penemuan yang dimuat pada situs web "The Lancet" ini menyatakan bahwa pada pasien penyintas COVID-19, RNA virus corona baru tersebut masih aktif dalam rentang waktu delapan hingga paling lama 37 hari, sedangkan pada pasien yang terkena kasus COVID-19 kronis, virus tersebut ternyata masih dapat ditemukan walaupun sudah meninggal dunia!

Dengan kata lain, baik penyintas atau yang wafat akibat COVID-19 belum bisa bernapas lega, karena masih tetap dapat menyebarkan virusnya dalam rentang waktu yang cukup lama. Namun ingat, jalan terbaik adalah selalu menjaga kebersihan diri dan menjaga kualitas sistem imun kita dengan pola hidup sehat.

3. Langkah dunia selanjutnya

Riset Baru Temukan Virus Corona Tahan hingga 37 Hari, Jaga Kebersihanshutterstock.com/miksaevich

Lalu, bagaimana langkah penyelesaiannya? Hal tersebut belum dijawab secara konkret dalam penelitian tersebut.

Akan tetapi, para dokter Tiongkok menyatakan bahwa signifikansi penelitian tersebut adalah agar membantu keputusan karantina pasien dan menyingkapkan jangka waktu untuk perawatan antivirus, yang sebenarnya lebih lama dari 14 hari.

Membandingkan COVID-19 dengan penyakit flu, perawatan antivirus dan masa penularan adalah faktor penentu kesembuhan. Jadi, tetaplah tenang dan jika kamu merasakan gejala COVID-19, segera berobat ke rumah sakit rujukan virus corona baru terdekat.

Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN: Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com (http://kitabisa.com/kitaidnlawancorona

Baca Juga: Virus Corona Bisa Cepat Usai, Ini 5 Cara yang Sudah Terbukti Berhasil

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya