ilustrasi obat (unsplash.com/melany tuinfosalud)
Jangan mengonsumsi allopurinol apabila memiliki riwayat alergi obat terkait. Pun beritahukan pada dokter apabila pernah mengalami gejala alergi setelah mendapat jenis obat, makanan, minuman, atau alergen lainnya.
Kunjungan rutin ke dokter selama mendapatkan pengobatan allopurinol adalah hal yang perlu. Dengan demikian, dokter bisa memantau sejauh mana pengobatan berefek pada kesehatan pasien.
Penggunaan allopurinol tidak sepenuhnya dapat mengurangi nyeri akibat asam urat. Dilansir Mayoclinic, kamu mungkin mengalami lebih banyak serangan asam urat. Meski begitu, hindari berhenti mengonsumsi obat tanpa instruksi dari dokter. Beritahukan jika kamu mengalami hal ini, dokter mungkin akan meresepkan obat lain guna mencegah serangan asam urat.
Beritahukan pada dokter apabila kamu sedang meminum obat lain, termasuk obat non medis seperti obat herbal dan vitamin. Ini penting guna menghindari kemungkinan munculnya interaksi obat.
Allopurinol dapat memberikan efek mengantuk bagi sebagian orang. Maka dari itu, hindari menyetir kendaraan atau melakukan aktivitas yang memerlukan fokus. Setidaknya sampai kamu mengetahui efek obat terhadap tubuh.
Allopurinol dapat mempengaruhi air susu ibu. Konsultasikan pada dokter terkait penggunaan obat ini semasa menyusui. Sedangkan pada ibu hamil, penggunaan allopurinol hanya diberikan jika benar-benar perlu. Hubungi dokter terkait manfaat dan risikonya.
Terpenting, beritahukan pada dokter terkait riwayat atau apabila sedang mengalami penyakit ginjal, hati, diabetes, gagal jantung, tekanan darah tinggi. Juga jika sedang mendapatkan terapi kemo dan apabila kamu memiliki variasi gen bernama alel HLA-B*58:01. Dokter mungkin akan kembali menyesuaikan pengobatan pada pasien dengan kondisi tersebut.