Allopurinol: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Samping

Merupakan obat yang bermanfaat menurunkan asam urat

Allopurinol adalah obat yang diberikan pada pasien kondisi kesehatan asam urat dan beberapa jenis batu ginjal. Allopurinol adalah inhibitor xanthine oxidase yang bekerja dengan cara menurunkan asam urat yang diproduksi oleh tubuh. 

Meski berfungsi menurunkan asam urat, obat ini tidak bisa mengatasi nyeri yang timbul saat terjadi serangan gout. Allopurinol berbentuk tablet oral dan hanya boleh dikonsumsi berdasar pada resep dokter. 

1. Manfaat

Setelah diminum, allopurinol akan mengalami metabolisme di hati. Proses ini menyebabkan allopurinol berubah menjadi metabolit aktif bernama oxypurinol. Allopurinol dan oxypurinol didalamnya menghambat xanthine oxidase, yakni enzim yang mengubah hipoxantin menjadi asam urat.

Obat ini berguna untuk mengontrol dan menurunkan kadar asam urat tinggi dalam darah. Tujuannya, menghindari terjadinya dampak lebih parah dari artritis gout atau nyeri sendi dan peradangan akibat kelebihan asam urat. 

Allopurinol juga digunakan untuk mencegah peningkatan kadar asam urat pada pasien yang menjalani kemoterapi kanker. Terapi ini dapat meningkatkan kadar asam urat karena meningkatkan asam urat dari sel kanker yang memperburuk. 

Baca Juga: 5 Cara Alami Menurunkan Asam Urat Tinggi, Patut Dicoba!

2. Peringatan

Allopurinol: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Sampingilustrasi obat (unsplash.com/melany tuinfosalud)

Jangan mengonsumsi allopurinol apabila memiliki riwayat alergi obat terkait. Pun beritahukan pada dokter apabila pernah mengalami gejala alergi setelah mendapat jenis obat, makanan, minuman, atau alergen lainnya. 

Kunjungan rutin ke dokter selama mendapatkan pengobatan allopurinol adalah hal yang perlu. Dengan demikian, dokter bisa memantau sejauh mana pengobatan berefek pada kesehatan pasien. 

Penggunaan allopurinol tidak sepenuhnya dapat mengurangi nyeri akibat asam urat. Dilansir Mayoclinic, kamu mungkin mengalami lebih banyak serangan asam urat. Meski begitu, hindari berhenti mengonsumsi obat tanpa instruksi dari dokter. Beritahukan jika kamu mengalami hal ini, dokter mungkin akan meresepkan obat lain guna mencegah serangan asam urat. 

Beritahukan pada dokter apabila kamu sedang meminum obat lain, termasuk obat non medis seperti obat herbal dan vitamin. Ini penting guna menghindari kemungkinan munculnya interaksi obat. 

Allopurinol dapat memberikan efek mengantuk bagi sebagian orang. Maka dari itu, hindari menyetir kendaraan atau melakukan aktivitas yang memerlukan fokus. Setidaknya sampai kamu mengetahui efek obat terhadap tubuh. 

Allopurinol dapat mempengaruhi air susu ibu. Konsultasikan pada dokter terkait penggunaan obat ini semasa menyusui. Sedangkan pada ibu hamil, penggunaan allopurinol hanya diberikan jika benar-benar perlu. Hubungi dokter terkait manfaat dan risikonya. 

Terpenting, beritahukan pada dokter terkait riwayat atau apabila sedang mengalami penyakit ginjal, hati, diabetes, gagal jantung, tekanan darah tinggi. Juga jika sedang mendapatkan terapi kemo dan apabila kamu memiliki variasi gen bernama alel HLA-B*58:01. Dokter mungkin akan kembali menyesuaikan pengobatan pada pasien dengan kondisi tersebut. 

3. Interaksi

Allopurinol: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Sampingilustrasi interaksi obat (unsplash.com/michal parzuchowski)

Mendapatkan allopurinol bersamaan dengan obat lain dapat menyebabkan interaksi. Perhatikan dan beritahukan pada dokter terkait obat apa saja yang sedang kamu konsumsi. 

Beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan allopurinol, melansir Drugs.com yakni:

  • Azathioprine atau mercaptopurine. Konsumsi obat ini bersamaan dengan allopurinol dapat mengurangi metabolisme azathioprine atau mercaptopurine. Dampaknya, meningkatkan risiko toksisitas sumsum tulang belakang yang parah. 
  • Siklosporin. Kadar siklosporin akan meningkat jika dikonsumsi bersamaan dengan allopurinol.
  • Antibiotik seperti ampisilin atau amoksisilin dapat meningkatkan frekuensi ruam kulit
  • Pengencer darah seperti warfarin dapat menurunkan efektivitas dari obat antikoagulan.
  • Diuretik thiazide. Meningkatkan risiko hipersensitivitas dan penurunan fungsi ginjal.

4. Dosis

Pemberian dosis allopurinol hanya boleh dilakukan oleh dokter dan ahli farmasi. Takaran obat yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan serta usia pasien.

Kondisi: asam urat atau asam urat

Dewasa: dosis awal 100 mg per hari. Peningkatan dosis dapat dilakukan secara bertahap 200–300 mg per hari. Pada kasus kesehatan asam urat parah, dosis awal 100 mg per hari dan bisa ditingkatkan setiap minggu menjadi 400–600 mg per hari.

Kondisi: pengobatan batu ginjal

Dewasa: 200–300 mg dikonsumsi sebanyak 1-2 kali per hari.

Kondisi: hiperurisemia yang disebabkan oleh kemoterapi

Dewasa: 600–800 mg per hari. Diberikan 1-2 kali per hari selama 2-3 hari sebelum menjalani kemoterapi.
Anak-anak: 150–300 mg per hari selama 2-3 hari sebelum menjalani kemoterapi dengan dosis maksimal 400 mg per hari.

5. Efek samping allopurinol

Allopurinol: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Sampingilustrasi asam urat (pexels.com/rawpixel)

Berhenti menggunakan allopurinol dan dapatkan bantuan medis jika kamu mengalami tanda-tanda reaksi alergi. Adapun ciri-ciri alergi yakni rasa gatal, sulit bernapas, bengkak di area wajah dan mulut. Juga reaksi kulit parah seperti demam, sakit tenggorokan, mata terbakar, nyeri kulit, hingga ruam. 

Segera hubungi dokter atau instalasi gawat darurat jika kamu mengalami reaksi obat serius yang dapat mempengaruhi banyak bagian tubuh. Gejala yang timbul dapat berupa: ruam kulit, demam, kelenjar bengkak, nyeri otot, kelemahan parah, memar yang tidak biasa, atau kulit atau mata menguning.

Berhenti menggunakan allopurinol dan hubungi dokter jika kamu mengalami:

  • Ruam kulit apa pun, tidak peduli seberapa ringan
  • Buang air kecil yang menyakitkan, darah dalam urin
  • Sedikit atau tidak ada buang air kecil
  • Mudah memar, pendarahan yang tidak biasa
  • Mati rasa, kesemutan, nyeri terbakar
  • Memburuknya gejala asam urat
  • Masalah hati yang ditandai dengan kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, sakit perut bagian kanan atas, gatal-gatal, urin gelap, tinja berwarna tanah liat, penyakit kuning (kulit atau mata menguning)

Selain gejala di atas, allopurinol mungkin juga dapat menimbulkan reaksi lebih umum seperti: peningkatan asam urat pada awal waktu, ruam serius, rasa kantuk, dan nyeri sendi. Ini dapat muncul, tetapi segera mendapatkan bantuan jika tidak segera membaik.

Baca Juga: Segar dan Mudah Dimasak, 11 Sayur yang Baik untuk Penderita Asam Urat

Topik:

  • Laili Zain
  • Langgeng Irma Salugiasih
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya