ilustrasi obat-obatan (unsplash.com/michal parzuchowski)
Informasikan kepada dokter apabila muncul gejala lain yang mengindikasikan pneumonia atau infeksi paru-paru, termasuk jika mengalami kesulitan bernapas saat istirahat, lendir kental berwarna kuning atau hijau, ada darah dalam lendir, demam tinggi dengan suhu lebih dari 38 derajat Celsius, dan nyeri dada.
Beri tahu dokter terkait riwayat kesehatan yang sedang atau pernah kamu alami, terlebih kondisi paru-paru yang ada seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan asma parah yang tidak terkontrol.
Konsultasikan dengan dokter sebelum mendapat obat ambroxol jika kamu memiliki daya tahan tubuh yang rendah karena kondisi kesehatan, misalnya HIV. Juga, apabila sedang dalam masa pengobatan seperti kemoterapi dan imunoterapi.
Informasikan juga kepada tenaga kesehatan jika memiliki kondisi tukak lambung yang parah, masalah hati, atau ginjal. Pemberian ambroxol pada individu dengan kondisi kesehatan tersebut mungkin meningkatkan potensi efek samping.
Obat ini harus dihindari jika kamu memiliki riwayat alergi terhadap ambroxol atau bromhexine, atau bahan lain yang tercantum dalam produk. Beberapa tablet ambroxol mungkin mengandung laktosa sebagai bahan tidak aktif, oleh karena itu tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh individu yang memiliki intoleransi laktosa.
Ambroxol tidak dianjurkan dikonsumsi oleh ibu hamil, terlebih selama trimester pertama kehamilan. Pada ibu menyusui, ambroxol dapat diekskresikan dalam ASI sehingga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi saat menyusui. Pastikan sudah berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum mendapatkan ambroxol.