Faringitis: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

Disebabkan oleh virus maupun bakteri

Faringitis adalah kondisi faring yang mengalami peradangan. Faring terletak di belakang tenggorokan, sehingga kondisi ini sering disebut sebagai sakit atau radang tenggorokan. Saat mengalami faringitis, tenggorokan bisa terasa gatal, sakit, tidak nyaman, dan kadang menyebabkan sulit menelan karena rasa sakitnya.

Berdasarkan pemaparan American Osteopathic Association (AOA), sakit tenggorokan akibat faringitis merupakan salah penyebab umum untuk kunjungan ke dokter. Faringitis merupakan kondisi umum yang jarang menjadi perhatian serius karena gejalanya yang ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi, mengidentifikasi penyebabnya tetap penting agar bisa menentukan perawatan yang tepat.

Berikut ini fakta lengkap seputar penyebab, gejala, faktor risiko, pengobatan, dan pencegahan faringitis.

1. Penyebab faringitis

Faringitis: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi bakteri streptokokus grup A, salah satu penyebab faringitis (pharmaceutical-journal.com)

Faringitis umumnya disebabkan oleh virus. Dilansir Mayo Clinic, beberapa penyakit karena virus yang dapat menyebabkan faringitis meliputi:

  • Pilek
  • Influenza
  • Mononukleosis
  • Campak
  • Cacar air
  • COVID-19
  • Croup atau batuk rejan

Tidak hanya virus, pada kasus yang lebih jarang, faringitis juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri. Bakteri sering menjadi biang keroknya adalah Streptococcus pyogenes (streptokokus grup A). Pada faringitis akibat infeksi bakteri, umumnya diperlukan antibiotik untuk mengobatinya. 

Penyebab faringitis bakterial yang lebih jarang bisa termasuk gonore, klamidia, dan corynebacterium, dilansir Healthline.

Selain infeksi virus dan bakteri, penyebab lain faringitis antara lain:

  • Alergi
  • Iritasi
  • Ketegangan otot
  • Penyakit refluks gastroesofageal (GERD)
  • Infeksi HIV
  • Kanker tenggorokan, lidah, atau kotak suara (laring)

2. Gejala faringitis bervariasi tergantung penyebabnya

Faringitis: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi kelelahan karena faringitis (freepik.com/katemangostar)

Tanda atau gejala yang umum muncul akibat faringitis adalah tenggorokan yang menjadi sakit, kering, atau gatal. Kemudian, gejala lainnya juga bisa menyertai, tergantung penyebabnya. 

Dilansir Medical News Today, beberapa gejala faringitis karena virus dapat meliputi:

  • Batuk
  • Sakit kepala
  • Pilek
  • Iritasi mata
  • Amandel bengkak
  • Tenggorokan berdahak
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Kelelahan

Kemudian, faringitis yang terjadi akibat mononukleosis bisa menimbulkan gejala seperti:

  • Sakit perut, terutama pada sisi kiri atas perut
  • Rasa lelah yang luar biasa
  • Nafsu makan menjadi buruk
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Ruam

Bila penyebabnya bakteri, gejalanya dapat termasuk:

  • Rasa sakit saat menelan
  • Kelenjar getah bening leher membengkak
  • Bercak putih atau nanah yang terlihat di bagian belakang tenggorokan
  • Amandel yang bengkak dan merah
  • Sakit kepala
  • Sakit perut
  • Kelelahan
  • Mual
  • Muntah
  • Ruam

Faringitis juga merupakan salah satu gejala awal COVID-19 yang mungkin muncul 2 hingga 14 hari setelah terpapar virus corona SARS-CoV-2. Gejala COVID-19 bisa mirip flu, sehingga mungkin sulit untuk membedakan keduanya hanya dari pengamatan gejalanya saja. Penting untuk mengonfirmasinya dengan tes PCR, dilansir Everyday Health.

Kondisi faringitis biasanya memiliki masa inkubasi sekitar 2-5 hari. Gejala yang menyertai bervariasi, tergantung kondisi yang mendasarinya. Selain itu, lamanya periode menular juga bergantung pada penyebabnya. Namun, umumnya faringitis bisa menularkan sejak awal terkena hingga pengidap mengonsumsi antibiotik. 

Pada pilek atau flu biasa, faringitis akan berlangsung cukup lama, yakni sekitar 10 hari. Gejalanya dapat termasuk demam, yang bisa memuncak dalam 3 hingga 5 hari, mengutip Healthline.

Baca Juga: 12 Cara Cepat Redakan Radang Tenggorokan, Alami Tanpa Obat

3. Faktor risiko faringitis

Faringitis: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi perokok (IDN Times/Arief Rahmat)

Faringitis dapat dialami oleh siapa saja dan kapan saja. Walau demikian, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikonya, di antaranya:

  • Usia: anak-anak hingga remaja dengan usia 3 sampai 15 tahun lebih rentan, terutama yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
  • Paparan asap tembakau: seseorang yang merokok atau sering terpapar asap rokok lebih rentan mengalami faringitis karena asap rokok mengiritasi tenggorokan. Tidak hanya itu, merokok juga dapat meningkatkan risiko kanker mulut, tenggorokan, dan kotak suara yang dapat menyebabkan faringitis.
  • Memiliki alergi: seseorang dengan alergi memiliki risiko faringitis yang lebih tinggi.
  • Paparan iritasi kimia: partikel di udara yang mengandung hasil pembakaran bahan bakar fosil atau bahan kimia rumah tangga bisa memicu iritasi tenggorokan.
  • Memiliki sinusitis kronis: lendir dari hidung dapat menyebabkan iritasi tenggorokan atau menyebarkan infeksi.
  • Paparan virus dan bakteri karena aktivitas jarak dekat: infeksi virus dan bakteri dapat menyebar dengan sangat mudah ketika orang-orang sedang berkumpul.
  • Imunitas yang lemah: seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih berisiko mengalami faringitis. Imunitas yang lemah dapat disebabkan oleh HIV, diabetes, pengobatan dengan steroid, kemoterapi, stres, kelelahan, pola makan yang buruk, atau karena alasan lainnya.

4. Cara mendiagnosis faringitis

Faringitis: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi tes darah (pexels.com/Artem Podrez)

Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik terhadap tenggorokan untuk melihat apakah terdapat bercak putih, bengkak, atau kemerahan yang dapat menjadi indikasi faringitis. Dokter juga mungkin melakukan pemeriksaan pada telinga dan hidung, serta leher.

Selain itu, dokter mungkin akan melakukan kultur atau swab tenggorokan. Dokter akan menggunakan kapas untuk mengambil sampel sekresi dari tenggorokan, dan hasil tes kultur tenggorokan dapat mengidentifikasi apakah pengidap positif untuk streptokokus.

Tes darah juga dapat dilakukan untuk menguji apakah seseorang mengidap mononukleosis, salah satu penyebab faringitis. Kemudian, tes hitung darah lengkap (CBC) juga dapat dilakukan untuk mengidentifikasi jenis infeksi lainnya.

5. Pengobatan faringitis

Faringitis: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi obat (unsplash.com/Mark Fletcher-Brown)

Apabila faringitis disebabkan oleh flu, obat antivirus mungkin bisa efektif meringankan gejala dan mempercepat penyembuhan. Obat ini juga bisa mengurangi risiko komplikasi flu, sehingga orang-orang yang berisiko tinggi seperti anak-anak, lansia, dan orang dengan kondisi kesehatan tertentu biasanya akan direkomendasikan untuk mengonsumsi antivirus bila mengalami sakit tenggorokan.

Bentuk obat antivirus dapat bermacam-macam, mulai dari pil, obat cair, atau juga obat hirup. Obat antivirus perlu dikonsumsi dalam 48 jam setelah gejala muncul agar dapat bekerja lebih efektif.

Sementara itu, untuk faringitis yang disebabkan oleh bakteri dokter biasanya akan meresepkan antibiotik. Penting untuk memastikan penyebabnya bakteri atau virus, karena antibiotik tidak dapat mengobati faringitis akibat virus. 

Antibiotik meredakan sakit tenggorokan karena radang, klamidia, dan gonore. Amoksisilin atau penisilin dapat diresepkan oleh dokter. Antibiotik ini dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi, misalnya demam rematik.

Baca Juga: 10 Cara Mengeluarkan Dahak di Tenggorokan dengan Ampuh

6. Perawatan di rumah

Faringitis: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi beristirahat (pixabay.com/Free-Photos)

Bila penyebabnya adalah virus, biasanya faringitis bisa sembuh dengan sendiri, sehingga perawatan di rumah sudah cukup untuk meringankan gejalanya. Meski begitu, konsumsi obat seperti asetaminofen atau ibuprofen juga bisa membantu mengurangi rasa sakit dan demam yang mungkin dirasakan.

Perawatan rumahan faringitis meliputi:

  • Banyak istirahat
  • Tetap terhidrasi
  • Penggunaan pelembap udara
  • Mengisap pelega tenggorokan
  • Berkumur dengan air garam
  • Mengganti sikat gigi
  • Minum minuman hangat seperti teh, air lemon, atau kaldu

7. Pencegahan faringitis

Faringitis: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahaninfografis cara cuci tangan dengan benar (IDN Times/Sukma Shakti)

Menjaga kebersihan diri dan lingkungan dapat efektif mencegah atau mengurangi risiko paparan kuman penyebab faringitis. Secara umum, pencegahan faringitis serupa dengan protokol kesehatan terkait COVID-19, meliputi:

  • Mencuci tangan dengan sabun dan air. Bila tidak ada, kamu bisa pakai pembersih tangan berbasis alkohol atau hand sanitizer yang setidaknya mengandung 60 persen alkohol
  • Tidak berbagi makanan, minuman, atau peralatan makan
  • Menerapkan etika batuk dan bersin dengan menggunakan tisu atau bagian dalam siku, membuang tisu di tempat sampah tertutup, lalu cuci tangan
  • Membersihkan permukaan yang sering disentuh dengan cairan pembersih atau disinfektan
  • Menjaga jarak fisik dari orang yang sedang sakit

8. Komplikasi yang dapat terjadi

Faringitis: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi sakit sinus (freepik.com/Dragana_Gordic)

Sakit tenggorokan karena infeksi virus umumnya tidak menyebabkan komplikasi. Namun, bila penyebabnya adalah bakteri, beberapa komplikasi bisa terjadi bila bakteri telah menyebar. Komplikasi tersebut dapat berupa:

  • Infeksi sinus
  • Infeksi telinga
  • Abses dekat amandel
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
  • Demam rematik atau penyakit jantung
  • Cedera ginjal akut karena radang ginjal atau glomerulonefritis pascastreptokokus (GNAPS)

Faringitis memang merupakan kondisi umum dan biasanya bisa sembuh sendiri sekitar seminggu. Akan tetapi, kalau sakit tenggorokan berlangsung lebih dari seminggu hingga 10 hari, gejala memburuk, atau ada gejala lainnya yang tidak biasa, baiknya periksakan diri ke dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan dan penyebab pastinya ditemukan.

Baca Juga: 7 Fakta Periostitis pada Tulang, Bisa Disebabkan oleh Infeksi Bakteri

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya