ilustrasi minum obat (pexels.com/Jeshoots)
Beberapa antibiotik tersedia untuk mengobati amebiasis, yang mana harus diresepkan oleh dokter. Biasanya pasien akan diberikan satu jenis antibiotik bila infeksi E. histolytica tidak menyebabkan sakit. Bila sudah bergejala atau sakit, mungkin pasien akan diberikan dua jenis antibiotik.
Bila pasien muntah-muntah, mungkin pasien akan diberikan obat secara intravena (infus) hingga bisa menerima obat secara oral. Pengobatan untuk menghentikan diare biasanya tidak diresepkan karena itu bisa membuat kondisi memburuk.
Setelah terapi antibiotik, feses akan diperiksa ulang untuk memastikan infeksi sudah hilang.
Amebiasis bisa menyebabkan komplikasi seperti abses hati, efek samping obat-obatan (termasuk mual), serta penyebaran parasit lewat darah ke hati, paru-paru, otak, atau organ lainnya.
Bila kamu akan bepergian ke lokasi tropis dengan sanitasi yang buruk, ada langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari infeksi E. histolytica dan kuman sejenis lainnya, yaitu:
- Minumlah hanya air kemasan atau air rebus (selama 1 menit) atau minuman berkarbonasi (berbuih) dalam kaleng atau botol. Jangan minum air langsung dari sumber air atau mata air. Hindari es batu.
- Jangan makan buah atau sayuran segar yang tidak kamu kupas sendiri.
- Jangan makan atau minum susu, keju, atau produk susu yang mungkin belum dipasteurisasi.
- Jangan makan atau minum apa pun yang dijual oleh pedagang kaki lima.
Itulah fakta seputar amebiasis. Bila mengalami gejalanya, misalnya diare yang tak kunjung sembuh atau memburuk, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter agar segera mendapat penanganan yang tepat.