TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Riset: Curcumin Diduga Bisa Mengobati Virus Corona, Sedang Diujikan

Kalau kamu sering makan atau minum ini, bisa lebih kebal...

liverdoctor.com

Merebaknya virus Corona membuat para dokter dan ilmuwan di bidang kesehatan kewalahan. Pasalnya virus yang menyebar dengan cepat dan telah membunuh ratusan orang tersebut masih belum ditemukan vaksinnya.

Beberapa waktu lalu memang ada kabar obat anti-malaria mampu menyembuhkan virus Corona. Akan tetapi obat itu tetap tidak menjadi penyelesaian pasti dari penyakit ini.

Namun, sepertinya ada harapan besar terkait obat penyembuh virus Corona tersebut. Tim peneliti dari Professor Nidom Foundation (PNF) sedang menguji coba suatu formula. Dipercaya formula itu dapat melawan patogen, yang harapannya termasuk virus Corona. Berikut ini adalah informasi yang berhasil digali terkait penemuan curcumin diduga bisa mengobati virus Corona.

"Infeksi corona high pathogenic yang terjadi di paru tersebut mengakibatkan terjadi badai sitokin sebagai prises biologis. Badai sitokin ini bisa ditangkal dengan curcumin yang banyak terkandung dalam temulawak, jahe, kunyit dan sereh yang dikonsumsi harian oleh masyarakat Indonesia." Menurut Prof. Dr. C.A. Nidom, drh., MS Guru Besar Biokimia dan Biologi Molekuler Universitas Airlangga, sebagaimana yang telah beredar di media sosial.

Baca Juga: Virus Corona: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati dan Mencegahnya

1. Formula ini datang dari tumbuh-tumbuhan

blog.ssth.ch

Formula yang sedang diuji oleh PNF ini memiliki kandungan curcumin di dalamnya. Curcumin sendiri sudah teruji dan dirilis dalam bentuk jurnal dapat mengatasi peradangan, kecemasan hingga arthritis. Kandungan ini terdapat pada rempah-rempah kunyit, temulawak, jahe dan sereh.

By the way, kamu tahu kunyit kan? Kalau belum tahu, kamu perlu tahu sekilas tentang bahan dapur yang satu ini!

Kunyit adalah rempah yang berasal dari tanaman kunyit. Ini biasa digunakan dalam makanan- makanan Asia. Beberapa di antara kamu mungkin tahu kunyit sebagai bumbu utama kari. Kunyit memiliki rasa hangat, pahit dan sering digunakan untuk membumbui atau warna bubuk kari, mustard, mentega, dan keju. Tetapi akar kunyit juga digunakan secara luas untuk membuat obat. Rempah ini mengandung bahan kimia berwarna kuning yang disebut curcumin, yang sering digunakan untuk mewarnai makanan dan kosmetik.

Dilansir dari ncbi.nlm.nih.gov, curcumin sudah mendapat banyak perhatian dari dunia untuk berbagai manfaat kesehatannya, terutama fungsinya sebagai anti-oksidan dan anti-inflamasi. Manfaat ini paling baik dicapai ketika curcumin dikombinasikan dengan agen seperti piperine, yang meningkatkan bioavailabilitasnya secara signifikan. Riset menunjukkan bahwa curcumin dapat membantu dalam menangani kondisi oksidatif dan inflamasi, sindrom metabolik, radang sendi, kecemasan, dan hiperlipidemia.

Curcumin juga dapat membantu dalam manajemen inflamasi dan nyeri otot yang disebabkan oleh olahraga, sehingga meningkatkan pemulihan dan kinerja selanjutnya pada orang yang aktif. Selain itu, dosis yang relatif rendah dapat memberikan manfaat kesehatan bagi orang yang tidak memiliki kondisi kesehatan yang didiagnosis.

2. Sedang diujicobakan kepada hewan

hrt.org

Untuk mengetahui benar tidaknya kemampuan curcumin dalam mengatasi permasalahan patogen, PNF sedang mencoba formula tersebut kepada beberapa sel dan para hewan laboratorium yang meliputi tikus, kelinci, hingga monyet. Setelah diberikan formula itu, hewan-hewan tersebut akan diberikan patogen dan dilihat hasilnya.

Baca Juga: Virus Corona Diprediksi Akan Berdampak ke 70 Persen Populasi Manusia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya