TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Seberapa Berbahaya Virus Corona Sebenarnya? Ini Fakta Pentingnya

Faktanya angka kematiannya sangat kecil, sekitar 3 persen

Berbagai sumber

Epidemi virus Corona merisaukan warga dunia. Banyak orang menjadi paranoid akibat penyebaran besar-besaran virus tersebut yang diikuti dengan berita sejumlah kematian bagi penderitanya. Di Tiongkok sendiri, tempat asal ditemukannya virus Corona tersebut, para warganya banyak mengurung diri demi menghindari penularan.

Melihat dari tingkah masyarakat dunia, tidak bisa dimungkiri virus Corona adalah wabah penyakit berbahaya. Pertanyaannya adalah seberapa berbahayakah wabah ini, terlebih jika dibandingkan dengan wabah-wabah lain yang pernah muncul?

Apakah memang sebegitu berbahayanyakah sampai-sampai mengancam populasi umat manusia? Ataukah sebenarnya virus ini tidak jauh berbeda dengan flu yang biasa menyerang kita? Ini penjelasannya.

1. Virus Corona sudah menyebar hingga 10 kali lipat ketimbang kasus SARS

fda.gov

Dalam laporan aljazeera.com, virus yang dikenal juga sebagai COVID-19 ini setidaknya telah menulari lebih dari 70 ribu orang atau mencapai 80 ribu jiwa. Informasi lebih lanjut dari Business Insider malahan mengatakan setidaknya ada 113 ribu kasus penularan virus Corona yang telah diketahui. Jika dibandingkan dengan kasus SARS atau flu burung yang menghebohkan pada 2003-2004, jumlah tersebut mencapai 10 kali lipatnya mengingat diketahui ada 8.100 kasus penularan SARS.

2. Penyebaran yang cepat itu dikarenakan proses penularan yang cukup mudah

IDN Times/Alfisyahrin Zulfahri Akbar

Dilaporkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) jika penularan virus Corona ini melalui medium cairan tubuh manusia, seperti ludah atau ingus. Cairan tubuh terciprat atau tertempel pada suatu objek sudah lebih dari cukup untuk menularkan virus tersebut. Oleh sebab itu CDC menggenjot kampanye menjaga higienitas tubuh dengan cara mencuci tangan.

Baca Juga: 7 Cara Mencegah Penyebaran Virus Corona di Tempat Kerja Menurut WHO

3. Namun kenyataannya kasus kematian dari virus Corona tidak mencapai 5 persen

aljazeera.com

Kabar terakhir tentang jumlah korban virus Corona adalah setidaknya mencapai tiga ribu jiwa. Laporan aljazeera.com yang dilansir dari China's National Health Commission menyebutkan pada 10 Maret 2020 ini saja sudah 3.123 nyawa yang melayang akibat ulah virus ini. Tampak banyak dan mematikan, tapi nyatanya tidak.

Dalam artikel yang sama aljazeera.com membuat grafis perbandingan antara jumlah laporan kasus, kesembuhan dan kematian akibat COVID-19. Hasil hitung-hitungan tersebut didapati jika angka kematian akibat virus Corona hanya mencapai dua hingga tiga persen dari keseluruhan laporan penularan. Bahkan jumlah kesembuhan pasiennya pun 25 kali lipat lebih banyak daripada yang mati.

4. Masih kalah mematikan ketimbang SARS

businessinsider.sg

Telah disebutkan jika perebakan SARS yang terjadi pada 2002-2003 dulu mencapai delapan ribu kasus yang mana itu hanya sepersepuluh dari kasus virus Corona saat ini. Hanya saja dari 8.437 kasus infeksi SARS, terdapat fakta angka jika tingkat kematian penyakit tersebut mencapai 10 persen.

Angka ini jauh lebih tinggi ketimbang virus Corona saat ini, membuktikan SARS masih jauh lebih berbahaya. Malahan MERS yang menyerang area Timur Tengah memiliki tingkat kematian hingga 35 persen.

5. Tingkat kematian virus Corona malahan bisa disebandingkan dengan angka kematian dari flu

cdc.gov

Banyak orang tidak mengetahui bahwa flu bisa membunuh. Penyakit yang dibawa virus influenza tersebut setidaknya memiliki tingkat kematian di angka 0,1 persen. Hanya saja begitu banyaknya penderita sehingga jika dihitung-hitung oleh ft.com, angka kematian flu mencapai 400 ribu jiwa untuk tiap tahun.

Tulisan Live Science memberikan rincian yang lebih detail. Di Amerika sendiri, setidaknya ada 34 juta kasus laporan orang yang terserang flu.

350 ribu di antaranya sampai masuk rumah sakit dan 20 ribu lainnya meninggal. Semua itu dilaporkan oleh CDC. Melihat angka tersebut, jumlah angka kematian virus Corona sebenarnya masih lebih dekat dengan flu ketimbang dengan SARS.

6. Yang membuat virus Corona menakutkan adalah karena ketidaktahuan kita

newshub.co.nz

Live Science memberikan hipotesis mengapa virus Corona jauh lebih menakutkan daripada flu, padahal jumlah angka kematiannya tidak bisa dikatakan selisih jauh. Untuk kasus virus influenza, para peneliti telah melakukan penelitian terhadap mikroorganisme setidaknya lebih dari satu dekade.

Itu membuat kita mengenal banyak tentang flu dan bagaimana cara mengatasinya. Belum lagi peneliti juga paham kapan ramainya penyebaran flu.

Berbeda dengan virus Corona. Virus Corona hadir secara tiba-tiba dan membuat banyak peneliti bertanya-tanya sebenarnya virus apakah ini. Mereka tidak mengetahui bagaimana cara mengatasinya mengingat ini adalah jenis virus baru.

Inilah yang membuat warga bumi heboh dengan kehadiran virus Corona tersebut. Melihat situasi ini, kekhawatiran akan virus Corona bakal mereda seiring bertambahnya ilmu pengetahuan mengenai mikroorganisme itu.

Baca Juga: Gejala Virus Corona Tanda-tanda Terjangkit Corona dan Cara Pencegahan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya