TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Buntut Kelam dari Kebiasaan Begadang Generasi Masa Kini

Efeknya akan terasa di masa depan, lho

ilustrasi orang begadang (pexels.com/Polina Zimmerman)

Malam hari pada hakikatnya menjadi waktu untuk istirahat. Namun, kebanyakan anak muda kini lebih memilih untuk begadang semalaman. 

Menurut Departemen Kesehatan dalam jurnal Analisis Faktor Gangguan Tidur pada Remaja Usia 16-18 tahun 2019, pada umumnya waktu tidur yang ideal bagi anak muda (12-18 tahun) ialah 8-9 jam perhari.

Jika waktu ideal untuk beristirahat tersebut tidak terpenuhi akan menyebabkan banyak dampak negatif bagi kesehatan. Maka dari itu, mari kita simak deretan kelam yang dipetik dari kebiasaan begadang!

1. Bertambahnya berat badan hingga menjadi obesitas

ilustrasi mencamil makanan (pexels.com/Ron Lach)

Jika waktu tidur yang seharusnya digunakan untuk beristirahat tapi tidak dimanfaatkan dengan baik, akan mengakibatkan tidak beraturnya manajemen kinerja organ tubuh dan produksi hormon.

Hal tersebut akan menjadi penyebab terjadinya penyimpangan kesehatan pada tubuh. Menurut Chokroverty dalam jurnal Perancangan kampanye sosial tentang bahaya begadang bagi mahasiswa tahun 2016, peningkatan tekanan darah dan penumpukan lemak pada jantung menjadi salah satu kasus yang dihasilkan dari permasalahan ini. 

Mengulas perihal penumpukan lemak, tentunya berkaitan erat dengan kebiasaan orang-orang yang kerap kali begadang. Mengapa demikian? Karena rasa lapar memicu mereka untuk mengonsumsi makanan atau minuman di malam hari.

Hormon Leptin dan ghrelin yang seharusnya berfungsi untuk mengoordinir rasa lapar tidak dapat bekerja dengan baik. Kandungan zat yang buruk bagi tubuh manusia, seperti gula yang tinggi, ketika masuk ke dalam pencernaan manusia dalam kondisi begadang membuat organ pencernaan bekerja cukup keras.

Waktu di mana seharusnya organ tubuh dapat beristirahat, berakhir menjadi waktu yang melelahkan. Tak heran bila begadang membuat lemak menumpuk dan berakhir dengan bertambahnya berat badan.

2. Rentan mengalami depresi

ilustrasi orang mengalami depresi (pexels.com/Kat Smith)

Berdasar pada hasil survei yang telah dilakukan oleh Andreas Prasetio dalam jurnalnya berjudul kampanye sosial tentang bahaya begadang bagi mahasiswa, menunjukkan 35,1 persen dari total 205 responden mengakui bahwa begadang membuat mereka mudah depresi.

Menurut Handoyo dalam tesis milik Aruma Try berjudul Perancangan Informasi Begadang Bagi Kesehatan Tubuh Melalui Media Game Android, menyatakan bahwa begadang mengakibatkan tubuh mudah letih sehingga pada akhirnya akan sulit untuk berkonsentrasi.

Tumpukan pekerjaan yang tidak kunjung terselesaikan karena sulit konsentrasi atau tidak terselesaikannya suatu pekerjaan dengan baik sehingga memicu ketidakpuasan terhadap hasil kinerja dapat menjadi faktor timbulnya fase depresi. Maka dari itu, begadang tidak hanya berdampak pada kondisi fisik, melainkan juga menyerang secara psikis. 

Baca Juga: 5 Manfaat Tidur Secara Cukup untuk Kecantikan, Jangan Suka Begadang

3. Risiko timbulnya penyakit jantung koroner

ilustrasi sakit jantung (pexels.com/freestocks.org)

Apakah kalian sudah pada tahu apa itu penyakit jantung koroner? Bagi kalian yang masih asing dengan penyakit ini, menurut jurnal Faktor risiko dominan penyakit jantung koroner di Indonesia tahun 2016, pengertian penyakit jantung koroner ialah tumpuknya plak di dalam arteri koroner, tempat di mana proses penyuplaian oksigen ke otot jantung.

Mengapa begadang dapat menjadi penyebab timbulnya penyakit kronis ini? Menurut Kuntoro dalam tesisnya berjudul Perancangan Informasi Begadang bagi Kesehatan Tubuh Melalui Media Game Android, begadang membuat proses metabolisme rusak, tidak teraturnya jam tubuh, hingga berdampak pada meningkatnya tekanan darah sehingga terciptanya plak dan merusak pembuluh darah pada jantung.

Belum lagi, kecenderungan mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein dan gula yang tinggi di tengah malam, mampu menciptakan tumpukan lemak pada jantung. 

4. Mengalami penuaan dini pada kulit

ilustrasi menghindari penuaan dini (pexels.com/Arina Krasnikova)

Waktu tidur secara alami akan memulihkan kesehatan dan kesegaran kulit. Mulai dari menutrisi hingga menjaga elastisitas kulit, semua itu terjadi saat kita tertidur. Nutrisi dan elastisitas pada kulit sangat penting untuk dijaga yang mana akan menghindari kusam pada kulit dan menjaga kelembapan kulit.

Peranan yang menjaga elastisitas pada kulit yaitu kolagen, penghubung antara sel satu dengan yang lain dan berperan sebagai protein esensial yang ada pada tubuh manusia. Fungsi kalogen yang termuat dalam jurnal Kajian Produksi Kalogen dari Limbah Sisik Ikan secara Ekstraksi Enzimatis oleh Hartati dan Kurniasari yaitu menjaga kesehatan dan kemudaan pada kulit. Kolagen akan diproduksi di malam hari saat kita tidur.

Oleh sebab itu, sudah semestinya menggunakan waktu tidur dengan bijak agar kulit tetap sehat dan tidak mengalami penuaan dini ya, kawan-kawan!

Baca Juga: 5 Tips Begadang buat Kamu yang Harus Lembur Kerja

Verified Writer

adis tsana

by word, you can surrounded with hate or love

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya