XBB.1.16, Varian Baru Omicron yang Dipantau WHO Sudah Masuk RI
Juga dikenal sebagai varian Arcturus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Angka kasus COVID-19 secara global memang menurun. Namun, ada varian Omicron baru yang muncul dan sedang dipantau oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Menurut laporan mingguan pada 30 Maret 2023, WHO tengah memantau XBB.1.16 yang merupakan subvarian Omicron. Varian ini juga disebut sebagai varian Arcturus.
Varian ini pertama kali terdeteksi pada akhir Januari 2023 dan merupakan varian rekombinan dari BA.2.10.1 dan BA.2.75, dua turunan dari varian Omicron BA.2 lainnya.
Sudah dipantau sejak 22 Maret sebagai variant under monitoring keenam oleh WHO, apa yang perlu diwaspadai dari varian Omicron XBB.1.16?
Baca Juga: WHO Update Rekomendasi Vaksin COVID-19, Gak Semua Orang Perlu Booster
"Naik daun" di India
Dalam konferensi pers pada 29 Maret 2023, COVID-19 Technical Lead WHO, Maria Van Kerkhove, memperingatkan bahwa COVID-19 belum usai. Menjawab pertanyaan media dari India (ABP News), Maria mengatakan bahwa XBB.1.16 adalah varian yang saat ini tengah diawasi WHO.
"Saat ini, baru ada sekitar 800 sekuens XBB.1.16 dari 22 negara. Mayoritas sekuens tersebut berasal dari India, dan di sana, XBB.1.16 telah menggantikan varian lain yang beredar," tutur Maria.
Menurut Reuters pada 30 Maret 2023, India mencatatkan lonjakan kasus, terbanyak sejak Oktober 2022. Menurut Kementerian Kesehatan India saat itu, India mencatatkan lebih dari 3.000 kasus COVID-19 baru dalam 24 jam.
Dilansir Fortune, XBB.1.16 tidak hanya ditemukan di India. Subvarian Omicron ini sudah ditemukan di beberapa negara bagian Amerika Serikat (AS), bahkan XBB.1.16.1 sudah ditemukan di Nebraska, Missouri, dan Michigan. Namun, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), jumlah kedua varian masih terlalu rendah (1 persen).
Update terbaru, varian ini sudah terdeteksi 27 negara, per 13 April 2023.
Diberitakan Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID), telah ditemukan satu kasus COVID-19 subvarian XBB 1.16 Arcturus di Indonesia.
Baca Juga: WHO: Peringatan, COVID-19 Varian XBB.1.5 Paling Menular!