TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

XBB.1.16, Varian Baru Omicron yang Dipantau WHO Sudah Masuk RI

Juga dikenal sebagai varian Arcturus

ilustrasi SARS-CoV-2 dalam satu tetes droplet (pixabay.com/geralt)

Angka kasus COVID-19 secara global memang menurun. Namun, ada varian Omicron baru yang muncul dan sedang dipantau oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Menurut laporan mingguan pada 30 Maret 2023, WHO tengah memantau XBB.1.16 yang merupakan subvarian Omicron. Varian ini juga disebut sebagai varian Arcturus.

Varian ini pertama kali terdeteksi pada akhir Januari 2023 dan merupakan varian rekombinan dari BA.2.10.1 dan BA.2.75, dua turunan dari varian Omicron BA.2 lainnya.

Sudah dipantau sejak 22 Maret sebagai variant under monitoring keenam oleh WHO, apa yang perlu diwaspadai dari varian Omicron XBB.1.16?

Baca Juga: WHO Update Rekomendasi Vaksin COVID-19, Gak Semua Orang Perlu Booster

"Naik daun" di India

ilustrasi SARS-CoV-2 (pixabay.com/Cassiopeia_Arts)

Dalam konferensi pers pada 29 Maret 2023, COVID-19 Technical Lead WHO, Maria Van Kerkhove, memperingatkan bahwa COVID-19 belum usai. Menjawab pertanyaan media dari India (ABP News), Maria mengatakan bahwa XBB.1.16 adalah varian yang saat ini tengah diawasi WHO.

"Saat ini, baru ada sekitar 800 sekuens XBB.1.16 dari 22 negara. Mayoritas sekuens tersebut berasal dari India, dan di sana, XBB.1.16 telah menggantikan varian lain yang beredar," tutur Maria.

Menurut Reuters pada 30 Maret 2023, India mencatatkan lonjakan kasus, terbanyak sejak Oktober 2022. Menurut Kementerian Kesehatan India saat itu, India mencatatkan lebih dari 3.000 kasus COVID-19 baru dalam 24 jam.

Dilansir Fortune, XBB.1.16 tidak hanya ditemukan di India. Subvarian Omicron ini sudah ditemukan di beberapa negara bagian Amerika Serikat (AS), bahkan XBB.1.16.1 sudah ditemukan di Nebraska, Missouri, dan Michigan. Namun, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), jumlah kedua varian masih terlalu rendah (1 persen).

Update terbaru, varian ini sudah terdeteksi 27 negara, per 13 April 2023.

Diberitakan Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID), telah ditemukan satu kasus COVID-19 subvarian XBB 1.16 Arcturus di Indonesia.

Sangat mirip XBB.1.5

Maria mengatakan bahwa XBB.1.16 sangat mirip dengan XBB.1.5. WHO memaparkan bahwa XBB.1.16 adalah rekombinan varian Stealth Omicron BA.2.10.1 dan BA.2.75.

Oleh sebab itu, XBB.1.16 memiliki tiga mutasi di protein spike-nya (E180V, F486P, dan K478R). Mutasi F486P yang juga ada di XBB.1.5, dan K478R berarti XBB.1.16 lebih tahan netralisasi antibodi (baik dari riwayat infeksi atau vaksinasi), lebih mudah menular, dan lebih ganas.

Jadi, gejala XBB.1.16 apa yang patut diwaspadai? Menurut Hindustan Times, gejala subvarian ini tidak jauh berbeda dari gejala Omicron pada umumnya, yaitu:

  • Hidung meler dan tersumbat
  • Sakit kepala
  • Sakit perut
  • Nyeri tubuh
  • Kelelahan (ringan hingga berat)
  • Sakit tenggorokan
  • Bersin
  • Batuk
  • Demam (lebih dari 48 jam)
  • Kehilangan sensasi penciuman (anosmia) dan pengecapan (ageusia)

Baca Juga: WHO: Peringatan, COVID-19 Varian XBB.1.5 Paling Menular!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya