TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Para Ilmuwan Ungkap Wilayah Otak yang Meningkatkan Risiko Bunuh Diri

Kesimpulan ini didapat dari 131 makalah hasil penelitian

pixabay.com/counselling-440107

Cambridge, IDN Times - Sebuah hasil studi terbaru menunjukkan bahwa adanya hubungan antara otak dengan tindakan bunuh diri, di mana ada wilayah otak yang justru meningkatkan risiko bunuh diri. Kesimpulan tersebut didapat setelah melakukan peninjauan dari 131 makalah hasil penelitian.

Baca Juga: Cegah Bunuh Diri, 5 Pola Pikir Ini Harus Ditanamkan Agar Tak Depresi

1. Meski demikian, kasus bunuh diri belum dinyatakan sebagai masalah darurat kesehatan masyarakat

pixabay.com/rebcenter-moscow-6351207

Dilansir dari Iflscience.com, seperti yang diketahui, bunuh diri merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Seorang peneliti dari University of Cambridge, Dr. Anne-Laura van Harmelen, mengungkapkan bahwa apa yang sebenarnya terjadi pada jaringan otak, adanya perbedaan jenis kelamin, serta orang-orang berusia muda rentan sekali melakukan bunuh diri. 

Para ilmuwan mengaku telah melakukan pengamatan dari 131 hasil makalah yang juga berisi pemaparan studi serupa. Dengan mencakup lebih dari 12.000 orang, mereka menganalisis perubahan struktur serta fungsi otak yang dinilai meningkatkan angka bunuh diri. Sayangnya, kasus bunuh diri tersebut belum dinyatakan sebagai kasus darurat kesehatan masyarakat meski angka tersebut kian hari semakin bertambah.

2. Ada dua jaringan otak yang berperan penting dalam mengambil sebuah keputusan

pixabay.com/johnhain-352999

Penelitian yang diterbitkan oleh Molecular Psychiatry menunjukkan ada dua jaringan otak yang berperan penting dalam memengaruhi seseorang mengambil keputusan. Salah satu di antaranya melibatkan otak bagian depan yang kita kenal dengan istilah medial prefrontal cortex ventral dan lateral serta memiliki keterkaitan dengan daerah otak lain yang memiliki peran penting dalam emosi seseorang.

Para ilmuwan sendiri mengatakan adanya perubahan jaringan otak tersebut menyebabkan seseorang berpikir negatif secara berlebihan, kesulitan dalam mengontrol emosi, serta menyebabkan rencana untuk melakukan bunuh diri. Selain itu, sebuah wilayah otak yang juga dikenal dengan istilah korteks prefrontal dorsal dan sistem girus frontal inferior. Sama seperti wilayah yang disebutkan sebelumnya, perubahan di wilayah itu juga meningkatkan seseorang rentan untuk melakukan bunuh diri karena peran wilayah tersebut juga dikenal sebagai wilayah pengambil keputusan.

Setelah hasil kesimpulan ini, belum diketahui apakah akan ada penelitian lebih lanjut mengenai keterkaitan otak dengan bunuh diri untuk memperoleh hasil yang lebih valid lagi. Tak hanya itu saja, kesimpulan ini juga belum memastikan apakah ada terapi bagian otak untuk mengubah jaringan yang diharapkan mencegah seseorang bisa berubah pikiran untuk mengurungkan niatnya dalam melakukan bunuh diri.

Baca Juga: 6 Hal yang Perlu Dilakukan Jika Muncul Tanda Depresi pada Dirimu

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya