TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengapa Steroid Dilarang dalam Produk Kosmetik?

Dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan kulit

Mengapa steroid dilarang ada dalam produk kosmetik atau skincare? (pexels.com/Ray Piedra)

Ada berbagai produk kecantikan yang menawarkan banyak manfaat, salah satunya membuat kulit tampak lebih cerah. Kulit yang cerah memang masih menjadi dambaan banyak perempuan.

Hal tersebut akhirnya menjadi peluang bagi banyak produsen untuk berlomba-lomba membuat produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang menginginkan kulitnya tampak lebih cerah. Sayangnya, masih ditemukan produk kecantikan yang ternyata mengandung bahan yang dilarang digunakan dalam kosmetik, salah satunya steroid.

Mengapa steroid dilarang dalam kosmetik? Bagi kamu yang penasaran, baca terus artikel ini sampai habis, ya!

1. Steroid

ilustrasi memakai salep (pexels.com/Ron Lach)

Mengutip laman resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM), steroid terdapat dalam bentuk sediaan oral dan topikal. Steroid merupakan bahan aktif dalam obat yang diresepkan oleh dokter untuk mengobati peradangan.

Baik steroid oral maupun topikal pemakaiannya harus diawasi oleh dokter. Ini karena pemakaian steroid dapat menimbulkan efek samping. Jadi, pemakaian steroid aman saja, asal digunakan sesuai saran dari dokter.

Baca Juga: Dari Kosmetik Hingga Cat, Ini 7 Bahaya Jika Sering Terpapar Formalin!

2. Amankah memakai steroid topikal?

ilustrasi memakai salep (pexels.com/Karolina Grabowska)

Steroid topikal sebenarnya legal karena mengantongi izin edar BPOM, sehingga boleh diedarkan di Indonesia. Jadi, boleh saja memakai salep steroid jika memang diresepkan oleh dokter.

Namun, obat steroid topikal tidak boleh ditambahkan ke dalam produk kosmetik, misalnya krim pencerah wajah. BPOM pun melarang adanya dalam produk kosmetik.

Jadi, saat kamu membaca label kemasan produk dan mendapati adanya kandungan steroid, maka produk tersebut merupakan kosmetik ilegal alias tidak memiliki izin edar.

3. Penyalahgunaan steroid

ilustrasi produk perawatan kecantikan (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Pemakaian steroid dalam bentuk topikal memiliki efek samping hipopigmentasi atau memutihkan kulit. Mengutip National Health Service (NHS), efek samping ini akan lebih mudah terlihat pada orang dengan kulit gelap.

Adanya efek ini menjadikan beberapa oknum produsen nakal menambahkan steroid ke dalam produk kosmetik ilegal yang diproduksinya. Dengan hasil putih yang instan, diharapkan akan ada banyak konsumen menyukai produk kosmetik ilegal yang diproduksinya. Padahal, pemakaian produk kosmetik yang dicampurkan steroid memiliki risiko yang jauh lebih besar daripada manfaatnya.

Dilansir BPOM, berbagai steroid topikal yang sering disalahgunakan pada kosmetik oleh oknum tidak bertanggung jawab yaitu:

  • Deksametason
  • Betametason
  • Betametason 17-valerat
  • Prednison
  • Prednisolon
  • Metil prednisolon
  • Triamsinolon
  • Asetonid
  • Fluosinolon asetonid
  • Kortison asetat

4. Efek pemakaian kosmetik yang mengandung steroid

ilustrasi memakai produk kecantikan (pexels.com/SHVETS production)

Pada pemakaian awal, produk kosmetik yang mengandung steroid memang membuat kulit terlihat lebih putih dalam waktu singkat. Padahal, kulit yang terlihat lebih putih ini sebenarnya merupakan efek samping dari pemakaian steroid topikal. Jika pemakaian diteruskan, maka bisa mengakibatkan kulit menjadi rusak.

Diterangkan oleh BPOM, pemakaian jangka panjang kosmetik yang mengandung steroid mengakibatkan wajah menjadi meradang, memerah, kulit lebih sensitif, pembuluh darah terlihat, dan lainnya.

Penggunaannya juga dapat mengakibatkan munculnya guratan peregangan pada kulit atau stretch mark dan pertumbuhan rambut yang makin memanjang pada area yang diberi krim dengan campuran steroid.

Selain itu, pemakaian kosmetik yang mengandung steroid yang dihentikan secara tiba-tiba juga akan mengakibatkan timbulnya jerawat pada wajah dan kulit yang memerah.

Baca Juga: 10 Cara Mencerahkan Wajah, Tanpa Perlu Beli Skincare!

Verified Writer

Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya