Mengapa Virus HIV Menyerang Sistem Kekebalan Tubuh?
Kekebalan tubuh melemah memudahkan patogen lain menginfeksi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Baru-baru ini beredar kabar adanya ratusan mahasiswa dan ibu rumah tangga di salah satu wilayah di Indonesia yang terinfeksi HIV. Mengutip penjelasan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, jumlah kasus HIV di Indonesia tahun 2019 sebesar 50.282 kasus. Sementara itu, jumlah orang dengan HIV terbanyak tahun 2010 sampai 2019 yaitu kelompok usia 25 sampai 49 tahun atau usia produktif.
Seperti yang kita tahu, infeksi HIV menyebabkan kekebalan tubuh seseorang menurun. Mengapa HIV dapat menyerang sistem kekebalan tubuh? Berikut penjelasannya!
1. Mengenal HIV
Dilansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), HIV atau human immunodeficiency virus adalah virus yang menyerang sistem imun tubuh. Jika tidak ditangani, HIV akan berkembang menyebabkan acquired immunodeficiency syndrome (AIDS).
HIV dapat ditemukan pada cairan tubuh orang yang terinfeksi, di antaranya air mani, cairan vagina, darah, hingga ASI. Virus yang terdapat dalam cairan tersebut memerlukan kontak dengan membran mukosa atau jaringan yang rusak atau langsung disuntikkan ke pembuluh darah melalui jarum suntik untuk dapat menginfeksi orang lain. Membran mukosa dapat ditemukan pada mulut, penis, vagina, dan rektum.
HIV termasuk virus yang tidak dapat bertahan dalam jangka waktu lama apabila berada di luar tubuh dan tidak dapat memperbanyak diri ketika berada di luar tubuh manusia. HIV tidak dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk, keringat, air liur, udara, urine, termasuk berjabat tangan dan menggunakan toilet yang sama.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.