Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Istilah cauliflower ear mengacu pada kelainan bentuk telinga yang dipicu oleh trauma benda tumpul atau cedera lainnya, seperti akibat pertandingan tinju atau gulat.
Apabila dibiarkan, cedera ini bisa menyebabkan penyumbatan yang menghambat aliran darah dan merusak jaringan. Ini selanjutnya memicu munculnya benjolan atau gumpalan di bagian telinga, yang mirip kembang kol. Perawatan sesegera mungkin dapat membantu mencegah kelainan telinga permanen.
Kabar baiknya, jenis cedera yang memicu cauliflower ear sering kali bisa dicegah dengan mengenakan pelindung kepala yang tepat.
1. Gejala
Diterangkan laman Cleveland Clinic, gejala umum cauliflower ear biasanya meliputi:
- Kemerahan, bengkak, atau memar di telinga bagian luar.
- Perubahan bentuk telinga.
- Sakit telinga.
- Pendarahan telinga.
- Telinga berdenging.
- Sakit kepala.
- Pembengkakan wajah.
- Penglihatan kabur.
- Gangguan pendengaran.
Jika telinga mengalami infeksi, kamu mungkin mengalami gejala tambahan, meliputi:
- Demam.
- Peningkatan sakit telinga.
- Pembengkakan meningkat.
- Nanah.
2. Penyebab
ilustrasi cauliflower ear (freepik.com/karlyukav) Penyebab cauliflower ear yang paling umum adalah pukulan ke telinga yang menyebabkan hematoma atau gumpalan-gumpalan kecil darah yang menyumbat aliran darah dan nutrisi. Ini juga bisa terjadi saat kulit ditarik dari tulang rawan, yaitu jaringan semi kaku yang membentuk telinga.
Biasanya, cauliflower ear berkaitan dengan cedera olahraga, tetapi tidak selalu. Trauma apa pun pada telinga dapat menyebabkan cauliflower ear. Cauliflower ear bahkan dapat terjadi akibat infeksi di cuping telinga.
Dilansir laman WebMD, saat aliran darah mengalami penyumbatan, tulang rawan yang terkena bisa mati. Tanpa jaringan pendukung, tulang rawan ini bisa terlipat dengan sendirinya. Selanjutnya, jaringan parut dapat terbentuk, yang berkontribusi pada tampilan bengkak dan cacat.
Lama-kelamaan, efeknya mungkin menjadi makin menonjol, bahkan permanen. Kabar baiknya, cauliflower ear biasanya dapat dicegah, bahkan setelah cedera terlanjur terjadi.
Baca Juga: Telinga Berdarah: Penyebab, Gejala, Perawatan
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
3. Diagnosis
Cauliflower ear biasanya didiagnosis selama pemeriksaan fisik kepala dan leher. Selama pemeriksaan ini, penyedia layanan kesehatan akan:
- Memeriksa apakah ada gendang telinga yang pecah.
- Melakukan pemeriksaan saraf kranial.
- Melakukan evaluasi neurologis.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan untuk melakukan CT scan kepala.
4. Pengobatan
ilustrasi obat-obatan (pixabay.com/ElisaRiva) Pengobatan cauliflower ear bertujuan untuk mencegah kerusakan permanen pada tulang rawan dengan mengalirkan darah dari hematoma, mengobati infeksi, dan mengurangi peradangan untuk membangun kembali sambungan kulit ke tulang rawan di bawahnya. Dokter mungkin juga meresepkan antibiotik untuk mencegah infeksi.
Nantinya, pasien dapat dirujuk ke dokter telinga, hidung, dan tenggorokan atau ahli bedah plastik untuk menangani kelainan bentuk telinga ini dan memastikan penyembuhan yang tepat.
Dijelaskan dalam laman Medicine Net, perbaikan cauliflower ear terdiri dari menguras akumulasi darah melalui bedah telinga dan menggunakan pembalut tekan untuk mengapit kedua sisi kulit ke tulang rawan.