TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hepatomegali: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Bisa dicegah dengan gaya hidup sehat

ilustrasi gangguan hati (freepik.com/Racool_studio)

Hati atau lever adalah organ yang melakukan banyak hal untuk membuat tubuh tetap sehat. Hati mengubah nutrisi menjadi bahan kimia yang dibutuhkan tubuh, menyaring racun, dan membantu mengubah makanan menjadi energi. Saat hati mengalami masalah, tentu itu dapat memengaruhi seluruh tubuh.

Berbagai hal dapat menyebabkan masalah hati yang serius. Salah satunya adalah hepatomegali. Hepatomegali adalah pembesaran hati hingga melebihi ukuran normalnya.

Untuk membantu memahami lebih detail tentang hepatomegali, di bawah ini akan dijelaskan informasinya mulai dari penyebab, gejala, faktor risiko, diagnosis, hingga pengobatannya.

1. Gejala

Hepatomegali adalah istilah medis untuk kondisi hati yang mengalami pembesaran. Ini merupakan gejala dari penyakit yang mendasarinya, bukan penyakit itu sendiri.

Saat hati mengalami peningkatan ukuran secara signifikan, kamu mungkin merasakan beberapa ketidaknyamanan. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  • Gatal.
  • Mual.
  • Kelelahan.
  • Urine berwarna gelap.
  • Perubahan kebiasaan buang air besar.
  • Penurunan berat badan yang tidak diinginkan.
  • Demam.

2. Penyebab

ilustrasi hepatomegali atau pembesaran hati (commons.wikimedia.org/Anandselvam85)

Hepatomegali dapat disebabkan karena hal-hal berikut: 

Peradangan atau perlemakan hati. Ini bisa dari:

  • Obesitas.
  • Hepatitis B atau C.
  • Konsumsi obat-obatan atau alkohol.
  • Racun.
  • Penyakit autoimun.
  • Sindrom metabolik.
  • Kelainan genetik.

Pertumbuhan yang tidak biasa. Ini bisa berupa:

  • Kista.
  • Tumor yang tumbuh atau menyebar ke hati.

Masalah dengan aliran darah. Ini bisa terjadi karena kondisi seperti:

  • Gagal jantung kongestif.
  • Trombosis vena hepatik.
  • Penyakit vena oklusif.

Baca Juga: 7 Masalah Kulit Ini Bisa Jadi Tanda Adanya Gangguan Hati

3. Faktor risiko

Kamu memiliki risiko lebih tinggi mengalami hepatomegali jika:

  • Mengalami infeksi yang disebabkan oleh bakteri, parasit, atau virus.
  • Kebiasaan minum alkohol berlebihan.
  • Konsumsi vitamin, suplemen, atau obat-obatan lebih dari jumlah yang disarankan.
  • Kelebihan berat badan.
  • Diet yang tidak sehat.

4. Diagnosis

ilustrasi perempuan menjalani pemeriksaan ultrasound atau USG (pexels.com/MART PRODUCTION)

Untuk mendiagnosis hepatomegali, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik guna melihat apakah hati memiliki ukuran yang lebih besar daripada normalnya.

Dokter mungkin meminta kamu melakukan tes darah untuk membantu menemukan penyebabnya. Selain itu, kamu mungkin juga diminta menjalani beberapa tes pencitraan seperti:

  • CT scan.
  • MRI.
  • Ultrasound.

Dokter mungkin juga melakukan endoscopic retrograde cholangiopancreatography, (ERCP), untuk memeriksa masalah pada saluran yang membawa empedu.

Magnetic resonance cholangiopancreatography (MRCP), jenis MRI khusus, juga membantu menemukan masalah semacam itu.

Dokter juga mungkin melakukan biopsi hati.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya