TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Penyebab Kolesterol Tinggi pada Usia Muda

Kolesterol tinggi tak hanya dialami oleh lansia

ilustrasi kolesterol tinggi pada usia muda (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Intinya Sih...

  • Kolesterol tinggi tidak hanya bisa dialami oleh lansia, tetapi juga individu muda.
  • Hiperkolesterolemia familial dapat menjadi penyebab kolesterol tinggi pada usia muda.
  • Faktor risiko seperti hipotiroidisme, gaya hidup sendenter, obesitas, merokok, dan konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi pada usia muda.

Kolesterol tinggi adalah kondisi saat terdapat terlalu banyak lipid atau lemak dalam darah.

Tubuh kita butuh lipid dalam jumlah yang tepat untuk berfungsi.  Terlalu banyak lipid menyebabkan tubuh tidak dapat menggunakan semuanya. Akibatnya, kelebihan lipid mulai menumpuk di arteri. Lipid ini menyatu dengan zat lain dalam darah dan kemudian membentuk plak atau timbunan lemak.

Pada awalnya, plak ini mungkin tidak menimbulkan masalah, tetapi seiring waktu, plak membesar di dalam arteri. Karena alasan ini, kolesterol tinggi yang tidak diobati bisa berbahaya. 

Secara umum, orang yang berusia lanjut lebih mungkin memiliki kolesterol tinggi daripada orang yang berusia lebih muda. Namun, bukan tidak mungkin orang-orang pada usia muda juga memiliki kolesterol tinggi.

Individu muda yang memiliki kolesterol tinggi perlu bersikap proaktif dalam mengelola kondisinya. Pasalnya, kolesterol tinggi pada usia berapa pun meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Apa saja penyebab kolesterol tinggi di usia muda? Mari ketahui bersama-sama.

1. Keturunan

Beberapa orang mewarisi gen dari orang tua, yang menyebabkan mereka memiliki kolesterol tinggi. Kondisi ini disebut hiperkolesterolemia familial.

Tingkat keparahan hiperkolesterolemia familial terkait dengan durasi dan tingkat kolesterol low-density lipoprotein (LDL) alias kolesterol jahat dalam darah.

Hiperkolesterolemia familial merupakan kondisi yang berbahaya karena dapat menyebabkan penyakit jantung aterosklerotik dini.

Bagi individu yang memiliki riwayat keluarga dengan hiperkolesterolemia familial atau masalah yang berkaitan dengan kolesterol tinggi, penting untuk memeriksakan kadar kolesterol secara rutin.

2. Gangguan tiroid

ilustrasi kelenjar tiroid (freepik.com/stefamerpik)

Hormon tiroid digunakan untuk membantu menghilangkan kolesterol ekstra yang tidak diperlukan. Saat kamu memiliki tiroid yang kurang aktif atau hipotiroidisme, kadar kolesterol total dan LDL juga ikut naik. 

Bicaralah dengan dokter jika kamu memiliki gejala hipotiroidisme, seperti kelelahan, kulit kering, kelemahan otot, dan nyeri otot.

Nantinya, dokter mungkin akan merekomendasikan tes darah untuk memastikan kondisi yang kamu alami.

3. Terlalu banyak duduk

Menghabiskan waktu lama untuk duduk tidak baik untuk kesehatan. Terlalu banyak duduk dikaitkan dengan peningkatan risiko mengalami obesitas, penyakit jantung, dan kolesterol tinggi. 

Saat kamu duduk terlalu lama, enzim yang mengubah kolesterol LDL berbahaya menjadi kolesterol high-density lipoprotein (HDL) alias kolesterol baik turun hingga 95 persen.

Untuk melindungi jantung, berdirilah setidaknya setiap 30 menit untuk melakukan peregangan atau berjalan-jalan.

Baca Juga: Penyebab Orang Kurus Punya Kolesterol Tinggi

4. Obesitas

ilustrasi menimbang berat badan (unsplash.com/yunmai)

Orang yang memiliki berat badan berlebih lebih berisiko memiliki terlalu banyak kolesterol jahat dalam darah karena cenderung:

  • Memiliki peningkatan jaringan lemak dalam tubuh, yang berarti jumlah asam lemak bebas yang lebih tinggi dikirimkan ke hati. Ini terutama dialami oleh individu yang memiliki beban ekstra di tubuh bagian tengah.
  • Resistansi insulin, yang juga meningkatkan jumlah asam lemak bebas di hati.
  • Mengalami peradangan di seluruh tubuh, yang dapat memengaruhi cara tubuh mengelola HDL, dan lipoprotein lainnya.

5. Merokok

Merokok membuat kolesterol LDL jahat menjadi lebih lengket sehingga menempel di dinding arteri dan menyumbatnya. Merokok juga menurunkan kadar kolesterol HDL, yang tugasnya menghilangkan kolesterol dari dinding arteri.

Merokok merusak dinding arteri dan menyebabkan kolesterol terkumpul di area yang rusak. Perubahan ini menyebabkan arteri dapat tersumbat lebih cepat.

Merokok juga meningkatkan detak jantung, menyebabkan pembuluh darah berkontraksi, dan membuat darah lebih kental dan kurang mampu membawa oksigen.

Darah juga tidak dapat mengalir ke seluruh tubuh dengan mudah, jantung harus bekerja lebih keras dan gumpalan darah dapat terbentuk, yang memicu serangan jantung dan stroke.

6. Konsumsi alkohol berlebihan

ilustrasi minuman beralkohol (pexels.com/Tim Erben)

Minum alkohol berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol. Ketika kamu minum terlalu banyak, alkohol tidak dapat dimetabolisme oleh tubuh yang meningkatkan tingkat kolesterol jahat.

Minum alkohol lebih dari 1–2 minuman sehari untuk laki-laki dan 1 untuk perempuan bisa meningkatkan risiko kolesterol jahat dan trigliserida yang tinggi.

Sebuah penelitian mengenai konsumsi alkohol berisiko tinggi dan dislipidemia menemukan bahwa orang yang minum alkohol dalam jumlah besar (perempuan mengonsumsi 8 atau lebih minuman beralkohol sehari dan laki-laki mengonsumsi 10 minuman beralkohol atau lebih setiap hari) 8 kali lebih mungkin memiliki kadar kolesterol tinggi.

7. Konsumsi makanan tinggi gula

Lemak jenuh kerap disalahkan sebagai penyebab utama penyakit jantung. Namun, sebenarnya, terlalu banyak gula juga menjadi biang keladinya. Konsumsi makanan tinggi gula mendorong hati menghasilkan lebih banyak kolesterol LDL dan trigliserida, dan lebih sedikit kolesterol HDL.

Individu yang mendapat 10 persen atau lebih kalori dari gula tambahan tiga kali lebih mungkin memiliki kadar HDL rendah. Karena alasan ini, penting untuk membatasi konsumsi gula harian atau makanan tinggi gula.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya