TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tanda IUD Harus Segera Dilepas, Jangan Ditunda-tunda!

Jika tidak segera dilepas bisa menyebabkan masalah

ilustrasi KB IUD (IDN Times/Novaya Siantita)

Intinya Sih...

  • Memahami kapan IUD harus segera dilepas dapat membantumu mencegah komplikasi akibat IUD yang bermasalah.
  • Salah satu tanda IUD harus segera dilepas adalah kamu mengalami kram parah, keputihan tidak normal, atau demam.

Intrauterine device (IUD) atau alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) adalah salah satu bentuk alat kontrasepsi yang paling populer dan efektif.

KB IUD merupakan perangkat kecil berbentuk T yang terbuat dari tembaga atau plastik yang tertanam hormon yang dimasukkan ke dalam rongga rahim untuk mencegah sperma membuahi sel telur.

IUD sangat populer karena kemudahan, efektivitas, dan kenyamanannya. Alat kontrasepsi ini dapat digunakan dalam jangka panjang, bahkan hingga lebih dari sepuluh tahun.

Namun, ada kalanya IUD harus dilepas sebelum masa kedaluwarsanya. Memahami kapan IUD harus segera dilepas dapat membantumu mencegah komplikasi akibat IUD yang bermasalah. Ketahui tanda-tanda IUD harus segera dilepas di bawah ini.

1. IUD kedaluwarsa

Masa pakai IUD bervariasi tergantung mereknya. Dokter akan memberi tahu kamu berapa lama IUD akan bertahan dan kapan harus dilepas.

Biasanya, IUD memiliki masa pakai 5–15 tahun. Jika masa pakai IUD akan habis, IUD yang lama harus dilepas dan diganti dengan yang baru.

2. Kamu ingin hamil

ilustrasi pasangan suami istri sedang mencoba hamil (freepik.com/jcomp)

Berbeda dengan alat kontrasepsi lainnya, IUD tidak mengalami penundaan dalam mengembalikan kesuburan setelah dilepas. Artinya, kamu dapat segera hamil begitu IUD dilepas.

Jadi, jika kamu sedang menggunakan IUD dan ingin menjalani program hamil, kamu bisa mendatangi fasilitas kesehatan dan meminta agar IUD dilepas.

3. Kamu sedang hamil

Tidak ada alat kontrasepsi yang 100 persen efektif. Ada kemungkinan kamu hamil saat menggunakan IUD, tetapi kemungkinannya sangatlah kecil.

Jika kamu hamil saat menggunakan IUD, ini akan membahayakan kesehatan ibu dan janin. Karenanya, dokter akan segera melepas IUD apabila kamu positif hamil. Beri tahu dokter jika kamu merasakan gejala kehamilan.

Baca Juga: Apakah KB IUD Bisa Dilepas Sendiri di Rumah?

4. IUD bergeser

ilustrasi IUD tembaga (unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)

IUD harus tetap berada dalam posisi yang tepat untuk mencegah kehamilan. Namun, kadang-kadang IUD bisa bergeser dari tempatnya dan masuk ke leher rahim. 

Jika ini terjadi, ada kemungkinan IUD gagal mencegah kehamilan. Tanda lain dari IUD bergeser adalah tali teraba atau kamu sendiri bisa merasakan IUD tersebut. Atau, pasanganmu bisa merasakan IUD tersebut saat berhubungan seksual.

5. Kamu mengalami pendarahan hebat atau tidak normal

Bercak darah yang muncul di luar periode menstruasi merupakan hal yang normal terjadi pada beberapa bulan pertama setelah pemasangan IUD. Dalam beberapa kasus, pendarahan ini bisa muncul hingga enam bulan setelah pemasangan IUD.

Akan tetapi, jika darah yang muncul terlalu banyak atau tidak normal, ini bisa mengindikasikan pendarahan terjadi di tempat yang salah. Pendarahan vagina yang banyak bisa menyertai perforasi rahim.

6. Kamu mengalami kram parah, keputihan tidak normal, atau demam

ilustrasi kram perut (freepik.com/wayhomestudio)

Setelah pemasangan IUD, beberapa perempuan mengalami kram perut. Namun, kram perut ini biasanya dapat diatasi dengan bantalan pemanas, minum obat asetaminofen, aspirin, atau ibuprofen.

Jika kram terasa sangat menyakitkan, hubungi puskesmas, klinik, atau rumah sakit. Ini bisa mengindikasikan bahwa IUD telah bergeser atau adanya infeksi. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya