TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

TBC Kulit: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Merupakan kondisi yang cukup langka

ilustrasi TBC kulit (freepik.com/Freepik)

Tuberkulosis (TBC) kulit atau cutaneous tuberculosis disebabkan karena infeksi kulit oleh Mycobacterium tuberculosis (M. tuberculosis), bakteri yang juga menjadi pemicu TBC paru. Mycobacterium bovis, yang menyebabkan TBC pada sapi, terkadang juga dapat menyebabkan TBC kulit pada manusia.

TBC kulit adalah kondisi yang cukup langka jika dibandingkan dengan TBC paru. Manifestasi klinis TBC kulit bervariasi, tergantung pada imunitas tubuh dan lokasi yang mengalami infeksi. Kali ini, kita akan mengeksplorasi lebih dalam seputar TBC kulit.

1. Gejala

Tanda dan gejala TBC kulit bervariasi berdasarkan jenis infeksi. Dilansir Med India, TBC kulit diklasifikasikan sebagai TBC kulit eksogen atau endogen.

Infeksi endogen terjadi melalui sistem limfatik atau darah. Ini merupakan kondisi sekunder akibat infeksi primer di tempat lain. Berikut beberapa bentuk TBC endogen beserta gejalanya:

  • TBC papulonekrotik: Kehilangan energi, demam, dan kelemahan dalam tubuh. Terbrntuk lesi di bokong, telinga, wajah, dan badan.
  • Erythema induratum of Bazin: Lesi sering disertai rasa nyeri, berwarna ungu, dan mengecil dengan sendirinya lalu meninggalkan bekas luka. Akan tetapi, sering kambuh setiap 3 sampai 4 bulan sekali. 
  • Scrofuloderma: Peradangan berkembang menjadi abses dingin dengan plak ungu, yang selanjunya menimbulkan bekas luka.
  • Lupus vulgaris: Lesi membentuk plak coklat kemerahan dan biasanya muncul di kaki, wajah, bokong, dan di daerah serviks.
  • TBC orifisial: Lesi berwarna merah hingga kuning dan nyeri, terkadang bisa berkembang menjadi bisul. 
  • TBC milier akut: Tubuh lemah, demam, penurunan berat badan, dan anoreksia. Lesi dengan plak putih hingga ungu. Ketika plak pecah, akan terbentuk kerak dan akhirnya mengering membentuk bekas luka.
  • Gumma tuberculosis: Lesi membentuk ulkus yang terbentuk pada ekstremitas dan daerah batang tubuh.

Infeksi eksogen disebabkan oleh paparan infeksi melalui luka atau retakan pada kulit. Berikut dua jenis infeksi eksogen beserta gejala yang menyertainya:

  • Tuberculous chancre: Muncul lesi tanpa nyeri, nodul, atau papula yang tumbuh lambat. Terkadang berkembang menjadi ulkus.
  • Tuberculosis verrucosa cutis: Timbul papula keunguan tanpa disertai rasa nyeri di jari kaki dan jari tangan, dan kemudian tumbuh ke luar membentuk plak.

2. Penyebab

Bakteri Mycobacterium tuberculosis. (pixnio.comJanice Haney Carr, Dr. Ray Butler, USCDCP)

TBC kulit merupakan infeksi berkepanjangan yang disebabkan oleh tiga jenis bakteri ini:

  • Mycobacterium ovis.
  • Mycobacterium tuberculosis.
  • Calmette-Guerin bacillus.

Ada sejumlah faktor yang dapat memengaruhi TBC kulit, seperti:

  • Lingkungan: Di Asia dan Eropa, bentuk umum dari TBC kulit berupa lupus vulgaris. Di Brasil, scrofuloderma adalah yang paling umum.
  • Virulensi: Bakteri melepaskan protein atau lipid tertentu berdasarkan lingkungan sekitar dan berdasarkan obat yang digunakan.
  • Rute infeksi: Ini bisa berupa endogen atau eksogen.
  • Faktor risiko pasien: TBC kulit lebih rentan dialami oleh mereka yang memiliki kekebalan rendah karena HIV, alkoholisme, merokok, serta pada anak-anak dengan penurunan daya tahan kekebalan. Kemiskinan, malnutrisi, dan tinggal di lingkungan padat penduduk juga mendorong penyebaran penyakit ini.

3. Diagnosis

Tes diagnostik tidak sensitif terhadap TBC kulit. Dokter harus memberikan perhatian khusus pada gejala, kemudian melakukan diagnosis yang diperlukan.

Diagnosis TBC kulit didasarkan pada pemeriksaan fisik menyeluruh dan riwayat kesehatan pasien. Selain itu, tes berikut mungkin diperlukan:

  • Uji laboratorium, seperti PCR, QFT-G, uji Mantoux, atau uji sensitivitas Tuberkulin.
  • Rontgen dada.
  • CT scan.
  • Uji sampel dahak, darah, dan urine.
  • Biopsi kulit .
  • Pemindaian tulang.

Baca Juga: TBC Tulang Belakang: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

4. Pengobatan

ilustrasi obat (pixabay.com/Steve Buissinne)

Menurut Australasian College of Dermatologists, tujuan pengobatan TBC kulit meliputi:

  • Pemberantasan bakteri.
  • Mencegah penularan.
  • Mencegah kekambuhan.
  • Mencegah resistansi obat.

Perawatan umumnya terbagi menjadi dua tahap, yaitu perawatan intensif selama 6–8 minggu diikuti dengan perawatan lanjutan selama 4–7 bulan.

TBC kulit aktif diobati dengan antibiotik atau eksisi bedah jika diperlukan. Sementara itu, TBC laten dapat diobati untuk mencegah reaktivasi infeksi TBC.

TBC dikatakan resistan terhadap obat ketika M. tuberculosis resistan terhadap setidaknya salah satu obat TBC lini pertama, yang mencakup setidaknya isoniazid dan rifampisin. 

5. Komplikasi yang bisa terjadi

Mengutip dari DermNet, sangat jarang TBC kulit primer dapat menyebar. Juga, lupus vulgaris atau tuberculosis verrucosa cutis jarang muncul di tempat yang sama setelah dinyatakan sembuh.

Lupus vulgaris dan scrofuloderma bersifat merusak kulit yang terinfeksi. Setelah sembuh, jenis TBC kulit ini sering meninggalkan bekas luka yang jelas. Pada sekitar 10 persen pasien lupus vulgaris, mereka mengalami perkembangan karsinoma sel skuamosa atau kanker kulit lainnya pada bekas luka 25–30 tahun kemudian.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya