Banyak Dilakukan, Ini 5 Bahaya Self-Diagnosis yang Perlu Diwaspadai
Tetap perlu bantuan profesional, ya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini, berbagai informasi dapat dengan mudah ditemukan di internet, TV, maupun buku. Salah satu informasi yang banyak dicari oleh orang adalah informasi kesehatan. Namun, alih-alih menambah pengetahuan soal kesehatan, banyak orang yang menggunakan informasi yang beredar luas untuk melakukan self-diagnosis.
Meskipun kelihatannya sepele, self-diagnosis bisa saja berbahaya karena kita hanya menggunakan asumsi mandiri untuk mengidentifikasi kondisi kesehatan diri sendiri. Asumsi tersebut mungkin bisa saja salah. Lantas, apa saja risiko yang mungkin terjadi akibat self-diagnosis? Simak penjelasannya berikut ini yang dirangkum dari laman Mental Help dan Rasmussen College.
1. Salah diagnosis
Risiko pertama dari melakukan self-diagnosis adalah bahwa individu mungkin melewatkan sesuatu yang halus, tetapi penting tentang masalah mereka. Ini akan menyebabkan mereka salah mendiagnosis diri sendiri dan mungkin menambah masalah.
Misalnya, berdasarkan self-diagnosis, seseorang mungkin mengira dirinya memiliki masalah kecemasan, padahal sebenarnya ia mengidap aritmia jantung yang memiliki gejala hampir mirip. Akhirnya, orang tersebut tidak mencari pengobatan yang serius karena mengira bahwa dirinya tidak mengalami masalah kesehatan yang rumit.
Baca Juga: Penting bagi Kesehatan, 5 Cara Alami Meningkatkan Kolesterol Baik
Baca Juga: Waspada, 5 Masalah Kesehatan Ini Rentan Menyerang Karyawan Shift
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.