5 Mitos Kontrasepsi yang Banyak Dipercaya tapi Ternyata Salah
Jangan dipercaya lagi, ya, Bun!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sejak lama, umat manusia telah mencari metode untuk mencegah kehamilan. Sampai saat ini, terdapat sejumlah metode pengendalian kelahiran yang sangat efektif dalam mencegah kehamilan. Namun, tak sedikit pula informasi yang salah tentang alat kontrasepsi, sayangnya masih banyak dipercayai.
Kesalahpahaman tentang kontrasepsi bisa menimbulkan kebingungan dan kehamilan yang tak diinginkan. Untuk itu, mari memahami beberapa mitos umum tentang kontrasepsi beserta fakta yang sebenarnya.
1. Kamu tidak membutuhkan kontrasepsi jika berhubungan seksual pada waktu yang 'aman'
Masih banyak orang yang percaya bahwa perempuan hanya mengalami beberapa hari masa subur dalam sebulan. Dan, jika aktivitas seksual dilakukan di luar masa subur, maka tidak mungkin terjadi kehamilan.
Ada empat hormon utama yang terlibat dalam siklus menstruasi:
- Hormon perangsang folikel
- Hormon Luteinizing
- Estrogen
- Progesteron
Keseimbangan dari hormon-hormon ini mengatur pelepasan sel telur atau ovulasi, dan jika sel telur tidak dibuahi, maka akan terjadi menstruasi. Pada sebagian besar waktu, perempuan mengalami menstruasi dalam siklus yang teratur. Namun, karena beberapa hal, seperti usia, stres, dan obat-obatan, keseimbangan hormon ini dapat terganggu.
Oleh sebab itu, menentukan waktu ovulasi dan memprediksi hari 'aman' sebenarnya sulit. Jadi, perempuan masih bisa hamil saat melakukan aktivitas seksual di hari yang dianggap 'aman' tersebut. Untuk pasangan yang memilih metode kontrasepsi ritmis, harus sangat memantau siklus menstruasi dan mengevaluasi gejala ovulasi agar metode kontrasepsi berhasil.
Baca Juga: 6 Mitos dan Fakta Seputar Menyusui, Jadi Kontrasepsi Alami?
Baca Juga: Memilih Kontrasepsi Aman Setelah Melahirkan, Gak Perlu Bingung Bun!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.