TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jangan Disamakan, Kenali Perbedaan Cemas dengan Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan bukanlah sekedar kecemasan normal

ilustrasi kecemasan (pexels.com/Kat Jayne)

Kecemasan adalah hal normal dan merupakan respons tubuh dalam menghadapi stres. Semua orang pasti pernah merasa cemas saat berhadapan dengan suatu masalah.

Namun, kecemasan menjadi tidak normal jika sudah mengganggu kualitas hidup dan terjadi tanpa sebab yang jelas. Gangguan kecemasan sudah bukan lagi sebuah respons normal terhadap stres, tetapi lebih dari itu. Simak ulasan berikut untuk memahami perbedaan antara cemas dan gangguan kecemasan.

1. Penderita gangguan kecemasan sering kali tidak mengetahui penyebab munculnya rasa cemas

ilustrasi kecemasan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dilansir WebMD, kecemasan atau anxiety adalah suatu bentuk emosi normal. Ini merupakan respons otak terhadap suatu stres. Anxiety membuat kita berjaga-jaga ketika berada dalam situasi berbahaya.

Kecemasan yang hilang timbul ketika dilanda masalah adalah hal yang wajar. Namun, gangguan kecemasan adalah hal yang berbeda. Gangguan kecemasan atau anxiety disorder merupakan sekelompok gangguan mental penyebab munculnya rasa khawatir yang menetap dan berlebihan.

Seperti dijelaskan di laman Healthline, orang dengan gangguan kecemasan sekilas terkesan seperti orang cemas pada umumnya. Namun, salah satu ciri khas yang membedakannya dengan perasaan cemas normal adalah rasa khawatir yang penyebabnya tidak jelas. Orang-orang dengan gangguan kecemasan juga tidak mengetahui apa yang sebenarnya membuat mereka khawatir.

Baca Juga: Kenali 8 Gejala Fisik Gangguan Kecemasan atau Anxiety

2. Rasa khawatir pada gangguan kecemasan sering kali bersifat tidak realistis

ilustrasi kecemasan (pexels.com/RODNAE Production)

Sebagai contoh, biasanya kita merasa cemas saat menghadapi ujian, wawancara kerja, bertemu calon mertua, dan sebagainya. Jantung berdebar lebih cepat, perut terasa mulas, yang tentunya khawatir dengan hasil yang didapat. Namun, kamu akan merasa lebih relaks dan bisa menjalani kegiatan sehari-hari secara normal usai menghadapi berbagai momen penting tersebut.

Di sisi lain, gangguan kecemasan bisa membuat seseorang bangun tidur dengan perasaan khawatir tanpa sebab yang jelas. Dirinya kerap khawatir bahwa hal buruk akan menimpanya atau orang terdekatnya. Padahal, kenyataannya tidak ada hal spesifik yang perlu ditakutkan. Oleh karena itu, kekhawatiran yang dialami orang dengan gangguan cemas sifatnya tidak nyata.

2. Gangguan kecemasan akan mengganggu kualitas hidup

ilustrasi tidak minat bekerja akibat gangguan kecemasan (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Berbeda dengan perasaan cemas pada umumnya, kecemasan disebut sebagai gangguan jika sudah mengganggu kualitas hidup penderitanya. Beberapa masalah yang bisa terjadi meliputi:

  • Susah konsentrasi
  • Susah tidur
  • Mudah marah
  • Merasa mudah lelah
  • Ketegangan otot
  • Sakit perut berulang dan diare
  • Jantung berdebar
  • Tangan berkeringat
  • Kecemasan yang normal biasanya tidak akan berdampak banyak pada kegiatan sehari-hari.

Selain itu, gangguan kecemasan menyebabkan seseorang tidak mau bekerja, tidak mau ke sekolah, atau menghindar dari keluarga dan teman.

4. Rasa khawatir pada gangguan kecemasan akan terus muncul, terlepas dari ada tidaknya pemicu stres

ilustrasi kehilangan minat dan semangat (pexels.com/ Darina Belonogova)

Kecemasan normal akan hilang jika stresor (pemicu stres) yang dialami sudah tidak ada. Pada gangguan kecemasan, menghilangkan stresor tidak bisa menghilangkan perasaan khawatir.

Kecemasan yang tidak normal diartikan sebagai rasa cemas berlebihan yang menetap, meskipun sebenarnya tidak ada hal tertentu yang perlu dikhawatirkan. Orang dengan gangguan kecemasan biasanya sangat menghindari situasi yang bisa memperparah rasa cemas.

Baca Juga: 7 Makanan yang Meredakan Gangguan Kecemasan, Dapat Membuatmu Rileks

Verified Writer

Gilberta Rebecca

Health enthusiast ❤️

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya