TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jenis Mutasi Baru Virus Corona B117 Asal Inggris, Ini 5 Faktanya!

Mampu menyebar lebih cepat daripada sebelumnya

doctorasky.com

Pandemik COVID-19 tampaknya masih jauh dari kata selesai. Virus corona atau SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19 bahkan terus bermutasi. Salah satu varian mutasi yang diwaspadai para ahli adalah B117 asal Inggris.

Berikut penjelasan selengkapnya mengenai jenis mutasi baru dari SARS-CoV-2 tersebut!

1. Varian baru ini memiliki tingkat mutasi yang tinggi

neweurope.eu

Satu hal yang kita tahu tentang SARS-CoV-2 adalah virus ini berjenis RNA, yang artinya ia selalu bermutasi. Akan tetapi, varian baru yang ditemukan di London memiliki tingkat mutasi yang cukup tinggi dibandingkan lainnya. Strain baru ini pula yang diduga menyebabkan peningkatan kasus di negara tersebut. 

Menurut jurnal Virological yang baru dipublikasikan, strain baru yang disebut sebagai VUI–202012/01 membawa 17 mutasi, tujuh di antaranya terjadi pada lonjakan protein pada virus tersebut. Hal ini cukup mengkhawatirkan karena berpotensi mengubah anatomi dan perilaku lain dari virus. 

Bahkan studi lain memaparkan bahwa mutasi tersebut diduga mampu membuat imun tubuh pasien kurang efektif untuk melawan SARS-CoV-2 yang menginfeksi. Namun penelitian lebih lanjut harus dilakukan mengenai hal ini. 

2. Dengan cepat bereproduksi menggantikan SARS-CoV-2 strain lama

scientist.com

Strain baru SARS-CoV-2 ini pertama kali dideteksi pada September. Dilansir BBC, hingga pertengahan Desember, sekitar 2/3 kasus COVID-19 di Inggris disebabkan oleh virus mutasi baru tersebut. 

Apa arti dari fenomena tersebut? Ini berarti bahwa virus mutasi baru dengan cepat menggantikan posisi SARS-CoV-2 lama yang merebak di Inggris. Terlebih, ilmuwan setempat menyatakan bahwa tingkat reproduksi strain baru ini 0,4 persen lebih tinggi daripada sebelumnya. 

Baca Juga: Studi: Pasien COVID-19 Alami Penuaan Otak hingga 10 Tahun Lebih Cepat

3. Virus mutasi baru ini jauh lebih cepat menular

freepik.com

Bukan hanya reproduksinya yang meningkat, laju transmisi atau penularan dari virus mutasi baru ini juga naik hingga 70 persen dibandingkan SARS-CoV-2 lama. Itulah kenapa strain baru ini tidak hanya ditemukan di London. Data menunjukkan bahwa ia telah dideteksi ada di hampir seluruh Inggris, Denmark, Australia, hingga diduga juga muncul di Afrika Selatan. 

Akan tetapi, tidak jelas dari mana mutasi baru ini berasal. Menurut hipotesis ilmuwan setempat, mereka adalah varian baru yang berkembang di dalam tubuh pasien dengan sistem imun lemah. Tubuh itu pun menjadi tempat mutasi SARS-CoV-2. 

4. Lalu apakah strain baru hasil mutasi ini lebih berbahaya?

Unsplash.com/enginakyurt

Dilansir The Conversation, Chris Whitty, chief medical officer di Inggris mengatakan bahwa belum ada bukti mengenai hal ini. Mereka masih belum mendapatkan data apakah strain baru ini menyebabkan kasus COVID-19 yang lebih serius atau tidak.

Begitu pula dengan tingkat kematian yang dihasilkannya. Ia mengaku para peneliti masih berusaha memahami perilaku virus tersebut. 

Baca Juga: 10 Rumah Sakit dan Klinik yang Melayani Swab Antigen di Jakarta

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya