TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Calcific Tendonitis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Kondisi ini paling sering menyerang bahu

ilustrasi calcific tendonitis atau tendonitis kalsifikasi (pexels.com/Karolina Grabowska)

Calcific tendonitis atau tendonitis kalsifikasi disebabkan oleh penumpukan kalsium di tendon. Endapan kalsium ini dapat menumpuk di satu area atau dapat terjadi di lebih dari satu lokasi. Jika endapan bertambah besar atau teriritasi, ini bisa menyebabkan rasa sakit parah.

Kondisi ini paling sering menyerang bahu—atau rotator cuff, yaitu sekelompok tendon pada bahu yang menghubungkan tulang lengan atas (humerus), tulang belikat (skapula) dan tulang selangka (klavikula)—meski bisa terjadi bagian tubuh mana pun.

1. Penyebab dan faktor risiko

Penyebab beberapa orang lebih rentan terhadap tendonitis kalsifikasi daripada yang lain tidak diketahui. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang berusia antara 40 dan 60 tahun, dengan perempuan lebih mungkin mengalaminya dibanding laki-laki (Joints, 2014).

Penumpukan endapan kalsium dapat dikaitkan dengan salah satu faktor ini:

  • Penuaan.
  • Kerusakan pada tendon.
  • Kekurangan oksigen pada tendon.
  • Genetika.
  • Aktivitas kelenjar tiroid yang abnormal.
  • Sel tumbuh tidak normal.
  • Bahan kimia yang diproduksi tubuh untuk melawan peradangan.
  • Penyakit metabolik, termasuk diabetes.

2. Tahapan penyakit

ilustrasi calcific tendonitis atau tendonitis kalsifikasi (pexels.com/Ron Lach)

Dilansir Cleveland Clinic, tendonitis kalsifikasi terjadi dalam tiga tahap:

  • Pra kalsifikasi: Selama fase awal ini, gerakan menyebabkan rasa sakit dan rentang gerak menjadi terbatas. Area yang terdampak mengalami perubahan pada tingkat sel.
  • Kalsifikasi: Kalsium dilepaskan dari sel, membentuk endapan kalsium. Setelah beberapa waktu, tubuh mulai menyerap endapan. Tahap ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan.
  • Pasca kalsifikasi: Selama tahap ini, endapan digantikan oleh jaringan sehat. Rentang gerak mulai membaik.

Baca Juga: Tendinitis: Penyebab, Gejala, Jenis, Diagnosis, dan Pengobatan

3. Gejala

Kebanyakan orang dengan tendonitis kalsifikasi secara bertahap mengalami peningkatan nyeri bahu yang bisa menjadi parah. Mungkin ada cedera yang terjadi, atau ini mungkin terjadi secara tiba-tiba. Sering kali seseorang mengingat kejadian saat rasa sakit dimulai, meskipun ini mungkin hanya kebetulan belaka.

Seperti dijelaskan dalam laman Verywell Health, gejala umum tendonitis kalsifikasi adalah:

  • Nyeri bahu, terasa paling parah saat digerakkan.
  • Nyeri pada malam hari yang dapat mengganggu tidur.
  • Kesulitan mengangkat lengan menjauh dari tubuh.

Banyak tanda tendonitis kalsifikasi mirip dengan tanda robekan rotator cuff. Dokter dapat membantu menentukan mana yang menjadi sumber rasa sakit. Orang dengan tendonitis kalsifikasi akan sering didiagnosis setelah sinar-X menunjukkan akumulasi abnormal kalsium di daerah tendon rotator cuff.

Tes lain termasuk ultrasound atau MRI digunakan untuk mengonfirmasi diagnosis yang dicurigai dan juga untuk mengevaluasi kondisi tendon rotator cuff untuk melihat apakah ada masalah seperti robekan.

4. Diagnosis

ilustrasi pemeriksaan dengan dokter (pexels.com/cottonbro)

Kalau kamu mengalami nyeri atau ketidaknyamanan pada bahu dan keluhan ini tak kunjung hilang, periksalah ke dokter. Nantinya, dokter akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan kamu.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada area yang terkena untuk melihat apakah rentang gerak telah berubah dan seberapa parah rasa sakitnya.

Apabila tendonitis kalsifikasi dicurigai, dokter biasanya akan memesan tes pencitraan. Ini akan menunjukkan adanya endapan kalsium atau kelainan lain pada sendi.

Sinar-X dapat membantu mengidentifikasi penumpukan besar kalsium. Pemindaian ultrasonografi dapat mengungkapkan endapan yang lebih kecil yang mungkin terlewatkan oleh sinar-X.

Ukuran endapan kalsium yang ditemukan melalui tes ini akan memengaruhi rencana perawatan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya