TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pernah Kena COVID-19? Beberapa Organ Bisa Menua Lebih Cepat

Beberapa organ bisa menua 3-4 tahun lebih cepat

ilustrasi COVID-19 (pexels.com/cottonbro)

Setelah lebih dari 2,5 tahun penelitian tentang COVID-19, para ilmuwan melihat titik data pertama yang membuktikan adanya perubahan dramatis pada organ manusia setelah infeksi COVID-19.

"Kamu dapat mulai berpikir bahwa tertular COVID-19 hampir sama dengan mempercepat penuaan. Infeksi virus mempercepat proses penuaan pada manusia," kata Dr. Ziyad Al-Aly, direktur Clinical Epidemiology Center at Washington University dan kepala penelitian dan layanan pendidikan di Veterans Affairs St. Louis Health Care System, Amerika Serikat, mengutip ABC7 News.

Baca Juga: Vaksinasi Kurang Ampuh Turunkan Risiko Long COVID? Ini Faktanya!

1. Melibatkan data jutaan orang

ilustrasi pandemi COVID-19 (unsplash.com/Gabriella Clare Marino)

Al-Aly mengumpulkan data dari jutaan orang di seluruh negeri. Studi mereka tentang hasil ginjal pada long COVID, long COVID di otak, dan long COVID di jantung memiliki pola yang serupa.

Semuanya mengarah ke banyak organ manusia yang menua lebih cepat setelah terkena COVID-19. Mayoritas terjadi di antara orang-orang yang dirawat di rumah sakit, tetapi juga pada beberapa orang dengan gejala COVID-19 ringan.

"Hampir tiga hingga empat tahun dalam rentang waktu satu tahun saja," kata Dr. Al-Aly dan menambahkan, "Apa yang telah kita lihat adalah bahwa orang kehilangan sekitar tiga hingga empat persen fungsi ginjal pada tahun setelah infeksi itu. Itu biasanya terjadi dengan penuaan. Tiga sampai empat tahun penuaan."

Kami membawa temuan ini ke Dr. Michael Peluso, spesialis penyakit menular di University of California, San Francisco (UCFS). Timnya adalah salah satu yang pertama di Amerika Serikat yang memulai penelitian long COVID pada April 2020.

"Tim Dr. Al-Aly di St. Louis sangat penting dalam mencoba membingkai isu-isu yang dialami orang setelah mereka menderita COVID-19. Terutama efeknya pada sistem organ setelah seseorang terkena COVID-19," kata Peluso. "Sekarang, apa yang kami coba lakukan adalah mencari tahu biologi apa yang menyebabkan efek jangka panjang tersebut."

2. Apa penyebabnya?

ilustrasi bentuk virus SARS-CoV-2 (pexels.com/CDC)

Peluso mengatakan timnya memiliki gagasan mengapa beberapa organ mungkin mengalami penuaan atau cedera setelah infeksi COVID-19.

"Beberapa teori tentang apa yang dapat menyebabkan gejala COVID-19 yang berkepanjangan, termasuk virus yang bertahan lama, jadi alih-alih virus datang dan pergi—virus itu tetap ada, peradangan, masalah autoimun, perubahan mikrobioma, yaitu bakteri baik yang ada di tubuh kita," kata Peluso.

Meskipun data bertahun-tahun diperlukan, Al Aly percaya bahwa proses penuaan yang meningkat ini pada akhirnya akan berhenti.

"Firasat saya dari data dan juga harapan saya bahwa ini pada akhirnya akan benar-benar melambat dan ada beberapa indikasi awal bahwa ini benar-benar mungkin terjadi bahwa risiko atau penurunan fungsi ginjal benar-benar melambat dengan waktu," kata Al- Ali.

Baca Juga: Studi: Memiliki Masalah Mental Tingkatkan Risiko Long COVID

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya