TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

CT Scan: Tujuan, Cara Kerja, Persiapan, Efek Samping

Menunjukkan gambar yang lebih detail daripada sinar-X biasa

ilustrasi CT scan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Intinya Sih...

  • CT scan adalah alat pencitraan yang memungkinkan dokter melihat organ, tulang, dan jaringan tubuh lebih detail daripada sinar-X biasa.
  • Alat ini digunakan untuk mendiagnosis penyakit atau cedera, merencanakan perawatan medis, dan memeriksa orang-orang dengan cedera internal akibat kecelakaan dengan cepat.
  • CT scan aman dan tidak menyakitkan.

Pemindaian tomografi komputer atau computed tomography scan (CT atau CAT) memungkinkan dokter melihat ke dalam tubuh.

Alat tersebut menggunakan kombinasi sinar-X dan komputer untuk membuat gambar organ, tulang, dan jaringan lainnya. Gambarnya lebih detail daripada sinar-X biasa.

Sejak diperkenalkan pertama kalinya pada 1972, CT scan telah berkembang menjadi alat pencitraan diagnostik yang sangat penting untuk beberapa aplikasi medis.

CT scan punya banyak kegunaan, tetapi ini sangat cocok untuk memeriksa orang-orang yang mungkin mengalami cedera internal akibat kecelakaan mobil atau jenis trauma lainnya dengan cepat.

Alat ini bisa digunakan untuk memvisualisasikan hampir semua bagian tubuh, untuk mendiagnosis penyakit atau cedera, serta untuk merencanakan perawatan medis, bedah, atau radiasi. Prosedurnya tidak memakan waktu lama dan tidak menimbulkan rasa sakit.

1. Apa itu CT scan?

CT scan adalah tes diagnostik yang menggunakan serangkaian tampilan terkomputerisasi yang diambil dari berbagai sudut untuk membuat gambar internal tubuh secara mendetail.

Komputer mengumpulkan gambar-gambar tersebut dan menyusunnya secara berurutan untuk dokter.

Dibandingkan dengan sinar-X tradisional, CT scan menghasilkan gambar penampang dua dimensi yang memberikan lebih banyak informasi.

Sering kali, dokter memesan CT scan setelah melihat sesuatu yang tidak normal pada sinar-X. 

Walaupun tidak dapat memberikan diagnosis pasti, tetapi CT scan berguna dalam evaluasi penyakit dan kondisi paru-paru seperti kanker, penyakit kardiovaskular, penyakit infeksius, trauma, dan gangguan muskuloskeletal.

2. Kapan CT scan diperlukan?

ilustrasi CT scan (unsplash.com/National Cancer Institute)

Dokter biasanya akan merekomendasikan CT scan untuk:

  • Mendiagnosis gangguan otot dan tulang, misalnya fraktur dan tumor tulang.
  • Menentukan lokasi tumor, infeksi, atau gumpalan darah.
  • Memandu prosedur seperti operasi, biopsi, dan terapi radiasi.
  • Mendeteksi dan memantau penyakit dan kondisi seperti kanker, penyakit jantung, nodul paru-paru, dan massa hati.
  • Memonitor efektivitas beberapa perawatan, seperti perawatan kanker.
  • Mendeteksi cedera internal dan pendarahan internal.

3. Apa itu CT scan kontras?

Dalam CT scan, zat padat seperti tulang mudah terlihat. Akan tetapi, jaringan lunak tidak muncul. Mereka mungkin terlihat samar dalam gambar. Agar terlihat jelas, dibutuhkan pewarna khusus yang disebut bahan kontras.

Bahan tersebut memblokir sinar-X dan tampak putih pada pemindaian, menyoroti pembuluh darah, organ, atau struktur lainnya.

Bahan kontras biasanya terbuat dari yodium atau barium sulfat. Kamu mungkin menerima obat ini dalam satu atau lebih dari tiga cara:

  • Injeksi: Disuntikkan langsung ke pembuluh darah. Ini dilakukan untuk membantu pembuluh darah, saluran kemih, hati, atau kantong empedu tampak menonjol pada gambar.
  • Oral: Minum cairan dengan bahan kontras dapat meningkatkan pemindaian saluran pencernaan.
  • Enema: Jika menjalani pemindaian usus, bahan kontras dapat dimasukkan ke dalam rektum.

Setelahnya, kamu harus minum banyak cairan untuk membantu ginjal mengeluarkan bahan kontras dari tubuh.

Baca Juga: Echocardiogram: Kegunaan, Jenis, Prosedur, Risiko

4. Yang terjadi selama CT scan

ilustrasi CT scan (pixabay.com/Mufid Majnun)

Selama tes, kamu akan berbaring telentang di atas meja yang tampak seperti tempat tidur. Jika diperlukan, penyedia layanan kesehatan dapat menyuntikkan pewarna kontras secara intravena ke dalam pembuluh darah. Pewarna ini bisa membuat wajah kemerahan atau menyebabkan rasa logam di mulut.

Saat pemindaian dimulai:

  • Tempat tidur perlahan bergerak ke pemindai berbentuk donat. Pada titik ini, kamu harus tetap diam karena gerakan dapat membuat gambar buram.
  • Pemindai mengambil gambar area yang perlu dilihat oleh penyedia layanan kesehatan. Tidak seperti pemindaian MRI, CT scan tidak bersuara.
  • Saat tes selesai, meja bergerak keluar dari pemindai.

Biasanya CT scan berlangsung selama satu jam. Sebagian besar waktu tersebut adalah persiapan. Pemindaiannya sendiri memakan waktu antara 10 hingga 30 menit atau kurang.

Umumnya, kamu bisa kembali beraktivitas jika dinyatakan aman oleh penyedia layanan kesehatan.

Hasil pemindaian biasanya memakan waktu 24 jam. Seorang ahli radiologi akan meninjau pemindaian dan menyiapkan laporan penjelasan. Dalam keadaan darurat, seperti rumah sakit atau ruang gawat darurat, penyedia layanan kesehatan sering menerima hasil dalam waktu satu jam.

Setelah ahli radiologi dan dokter meninjau hasilnya, kamu akan dijadwalkan janji temu atau dihubungi. Dokter akan mendiskusikan hasilnya dengan kamu.

5. Keamanan dan potensi risiko

CT scan umumnya aman, begitu pula untuk anak-anak. Untuk anak-anak, teknisi mungkin akan menggunakan mesin yang disesuaikan untuk mengurangi paparan radiasi.

CT scan, seperti alat diagnostik lainnya, menggunakan sejumlah kecil radiasi pengion untuk menangkap gambar. Beberapa risiko yang terkait dengan CT scan meliputi:

  • Risiko kanker: Semua jenis pencitraan menggunakan radiasi, seperti sinar-X, menyebabkan sedikit peningkatan risiko terkena kanker. Perbedaannya terlalu kecil untuk diukur secara efektif.
  • Reaksi alergi: Kadang, seseorang memiliki reaksi alergi ringan atau lebih serius terhadap agen kontras.

Jika memiliki kekhawatiran tentang risiko dari CT scan, bicarakan dengan dokter. Dokter akan membantu membuat keputusan yang tepat tentang prosedur ini.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya