TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengalami Heartburn setelah Minum Obat? Mungkin 8 Obat Ini Penyebabnya

Beberapa obat mengiritasi kerongkongan dan lapisan lambung

ilustrasi heartburn (freepik.com/Drazen Zigic)

Banyak obat resep dan obat bebas umum yang dapat langsung merusak lapisan kerongkongan dan lambung, sehingga menyebabkan heartburn, nyeri dada, dan gangguan pencernaan. Ini dapat menyebabkan esofagitis pil, yaitu iritasi dan peradangan pada lapisan kerongkongan, dan kondisi ini bisa berlanjut menjadi ulkus.

Inilah beberapa obat yang dapat menyebabkan efek samping tersebut dan bagaimana caranya untuk mengurangi kemungkinan terjadinya heartburn atau cedera gastrointestinal.

1. Aspirin

Beberapa orang mengonsumsi aspirin setiap hari untuk penyakit kardiovaskular. Ini mencegah trombosit menggumpal, yang dapat membantu mencegah jenis pembekuan darah yang menyebabkan stroke dan serangan jantung.

Akan tetapi, aspirin juga mengganggu prostaglandin, yaitu molekul yang membantu melindungi lapisan usus. Prostaglandin menyebar ke seluruh tubuh dan membantu menyembuhkan luka, seperti iritasi pada kerongkongan. Jadi, aspirin dapat menyebabkan esofagitis dan pendarahan di saluran gastrointestinal. Aspirin dosis rendah membawa risiko esofagitis yang lebih rendah.

2. Doksisiklin dan tetrasiklin lainnya

ilustrasi antibiotik (unsplash.com/Roberto Sorin)

Antibiotik, terutama tetrasiklin, menyebabkan sekitar setengah dari kasus esofagitis, menurut studi lampau dalam Journal of Clinical Gastroenterology. Tetrasiklin sangat asam dan secara langsung mengiritasi kerongkongan dan lapisan lambung, sering kali menyebabkan rasa sakit dalam beberapa jam setelah meminumnya.

Doxycycline adalah salah satu penyebab utama. Bahkan, obat ini bisa menyebabkan ulkus pada lapisan kerongkongan dan lambung. Salah satu cara untuk membantu meminimalkan gejala sakit perut adalah dengan mengonsumsi doksisiklin dan tetrasiklin lainnya bersama makanan.

3. Klindamisin

Antibiotik klindamisin juga telah terbukti dapat menyebabkan iritasi dan erosi di kerongkongan.

Satu studi kecil memeriksa orang-orang yang melaporkan rasa sakit saat menelan setelah mengonsumsi klindamisin. Semuanya memiliki ulkus esofagus yang terlihat saat diperiksa dengan endoskopi (Clinical Medicine Insights: Case Reports, 2019).

4. Quinidine

ilustrasi minum obat (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Quinidine adalah obat lama yang digunakan untuk orang yang memiliki irama jantung yang tidak normal, seperti fibrilasi atrium. Quinidine dapat melukai kerongkongan dan menyebabkan striktur (penyempitan). Kabar baiknya, kini ada banyak alternatif pengobatan yang lebih umum.

Baca Juga: 9 Obat yang Sebaiknya Dikonsumsi Saat Perut Kosong

5. Ibuprofen dan OAINS lainnya

Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), termasuk ibuprofen dan naproxen, memengaruhi prostaglandin dan dapat menyebabkan ulkus di kerongkongan dan lambung. Ini dapat menyebabkan gejala seperti heartburn, sakit perut, atau feses berwarna gelap (jika ulkus berdarah).

Kalau kamu menggunakan OAINS dan mengalami gejala-gejala tersebut, tanyakan kepada dokter tentang beralih ke OAINS lainnya, seperti celecoxib. OAINS ini bekerja sedikit berbeda, dan lebih ramah di kerongkongan dan lambung.

Risiko pendarahan gastrointestinal meningkat secara signifikan ketika dosis ibuprofen yang lebih tinggi dikombinasikan dengan aspirin harian (BMC Clinical Pharmacology, 2001).

6. Bifosfonat

ilustrasi minum obat (pexels.com/Ron Lach)

Bifosfonat adalah kelas obat yang mengobati osteoporosis. Contoh umumnya termasuk alendronate dan ibandronate.

Bifosfonat dapat merusak kerongkongan dengan cara yang menyebabkan penyempitan kerongkongan. Bifosfonat lebih mungkin melakukan ini daripada pil lainnya. Namun, risedronate (juga jenis bifosfonat) mungkin memiliki efek samping gastrointestinal yang lebih sedikit dibanding alendronate.

Karena adanya risiko penyempitan esofagus, penting untuk segera menghubungi dokter jika mengalami:

  • Nyeri dada.
  • Heartburn yang baru pertama kali terjadi atau memburuk.
  • Kesulitan dalam menelan.
  • Perasaan ada makanan tersangkut di tenggorokan.
  • Sakit saat menelan.

7. Suplemen kalium

Kalium klorida adalah suplemen untuk orang dengan kadar kalium rendah. Ini merupakan penyebab esofagitis terkait obat yang terdokumentasi dengan baik. Jenis suplemen kalium lainnya, yaitu kalium sitrat, juga dapat mengiritasi kerongkongan.

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), seperti kapsul dan tablet, lebih cenderung menyebabkan iritasi. Jadi, kalau kamu mengalaminya, pertimbangan untuk beralih ke suplemen kalium dalam bentuk cair.

8. Suplemen zat besi

ilustrasi interaksi obat-obatan (unsplash.com/hikendal)

Ferrous sulfate, yang ditemukan dalam sebagian besar suplemen zat besi yang dijual bebas, dapat menyebabkan cedera kimiawi langsung ke kerongkongan. Cara tersebut mirip dengan tetrasiklin. 

Ferrous sulfate menjadi sangat asam ketika larut dalam air liur, yang berarti dapat melukai lapisan kerongkongan atau perut saat larut.

Kabar baiknya, ada pilihan suplemen zat besi yang mungkin lebih ramah di usus. Bicarakan pilihan yang tersedia dengan dokter.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya