TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Obat yang Menyebabkan Kulit Menipis sebagai Efek Sampingnya

Bisa mempercepat tanda-tanda penuaan

ilustrasi obat-obatan (pexels.com/Piyapong Sayduang)

Terkait penuaan kulit, ada banyak hal yang mungkin sudah kamu ketahui, seperti kerutan dan kulit kendur. Faktor genetik dan kebiasaan sehari-hari juga bisa memengaruhi kecepatan penuaan kulit.

Namun, yang mungkin tidak ketahui banyak orang adalah bahwa beberapa obat juga bisa menyebabkan tanda-tanda penuaan kulit. Ini terutama berlaku untuk obat-obatan yang menyebabkan kulit menipis, yang merupakan jenis kerusakan kulit.

Obat-obatan tersebut juga membuat kamu berisiko mengalami perubahan kulit lainnya seperti kulit kering, mudah memar, serta perubahan warna.

Steroid adalah obat yang paling mungkin menyebabkan penipisan kulit. Obat ini digunakan untuk berbagai jenis kondisi medis. Walaupun dapat menyelamatkan nyawa, tetapi steroid juga bisa menyebabkan berbagai efek samping, misalnya menghentikan tubuh memproduksi kolagen.

Kolagen adalah protein yang menjaga kulit, rambut, dan kuku tetap sehat, kuat, dan tangguh. Tanpa kolagen, kulit mulai meregang, sobek, dan menipis. Kulit yang tipis memiliki lebih sedikit kolagen, sehingga lebih mungkin untuk menyebabkan garis-garis halus dan kerutan.

Semua bentuk steroid dapat menyebabkan kulit menipis dan kerusakan kulit, termasuk yang dipaparkan di bawah ini.

1. Prednisone

Prednisone adalah steroid yang dikonsumsi secara oral. Obat ini dapat digunakan untuk mengobati serangan asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Ini juga digunakan untuk mengobati flare-up dari kondisi autoimun seperti lupus, penyakit radang usus, dan artritis reumatoid. Makin lama prednisone dikonsumsi, makin besar kemungkinan kamu mengalami efek samping, seperti penipisan kulit.

Walaupun merupakan salah satu steroid oral yang paling sering diresepkan, tetapi prednisone bukan satu-satunya obat yang bisa menyebabkan penipisan kulit. Steroid oral lainnya seperti prednisolone, betamethasone, dan dexamethasone juga bisa menyebabkan penipisan kulit jika digunakan dalam waktu lama.

Baca Juga: 8 Obat-obatan yang Bisa Mengakibatkan Mata Kering

2. Inhaler asma dan PPOK

ilustrasi menggunakan inhaler (freepik.com/freepik)

Inhaler harian untuk asma dan PPOK disebut sebagai obat pengontrol. Ini digunakan setiap hari untuk mencegah kekambuhan atau perburukan asma dan PPOK. Jika digunakan dengan benar, kesehatan paru-paru dapat terjaga.

Akan tetapi, steroid adalah komponen kunci untuk inhaler harian yang mengontrol peradangan paru-paru dan menghentikan flare-up. Steroid inhalasi juga dapat menyebabkan penipisan kulit pada sekitar setengah dari orang yang memakainya, menurut laporan dalam American Journal of Clinical Dermatology. Steroid inhalasi dosis tinggi lebih cenderung menyebabkan penipisan kulit.

Beberapa contoh steroid inhalasi adalah:

  • Budesonide
  • Fluticasone
  • Beclomethasone
  • Mometasone
  • Fluticasone/salmeterol 
  • Budesonide/formoterol
  • Fluticasone/vilanterol
  • Mometasone/formoterol
  • Fluticasone/umeclidinium/vilanterol

3. Steroid injeksi

Jika memiliki jenis radang sendi atau nyeri sendi atau punggung kronis, dokter mungkin memberikan suntikan steroid yang menyuntikkan steroid langsung ke ruang sendi. Tujuannya adalah untuk menenangkan peradangan dan mengurangi rasa sakit serta bengkak. Steroid injeksi dapat membantu seseorang bergerak tanpa rasa sakit.

Walaupun steroid injeksi langsung masuk ke persendian, tetapi obat ini masih bisa memengaruhi kulit di sekitarnya. Suntikan steroid dapat menyebabkan perubahan seperti penipisan kulit di sekitar tempat suntikan, mengutip laporan dalam The Journal of Hand Surgery tahun 2018.

Bahkan, dilansir GoodRx Health, suntikan steroid dapat menyebabkan lekukan pada kulit.

Baca Juga: 10 Obat yang Bisa Sebabkan Mimpi Buruk dan Mimpi yang Terasa Nyata

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya