TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Penyebab Alis Menipis dan Apa yang Bisa Kita Lakukan

Terlalu sering cabut alis juga bisa bikin alis menipis, lo!

ilustrasi alis rambut tipis (unsplash.com/Linh Ha)

Intinya Sih...

  • Alis bisa menipis seiring usia atau karena masalah kesehatan seperti kondisi autoimun dan kulit.
  • Kekurangan nutrisi, obat-obatan, kondisi genetik, hormon tiroid, stres berlebihan, hingga telogen effluvium juga dapat menjadi penyebab alis menipis.
  • Perawatan untuk alis yang menipis bisa meliputi obat-obatan, terapi hormonal, suplementasi nutrisi, transplantasi rambut, hingga makeup permanen atau microblading.

Alis adalah bagian penting dari wajah. Alis membantu ekspresi wajah dan komunikasi dan merupakan ciri diri kamu. Banyak orang yang tidak terlalu memikirkan alis, sampai akhirnya mereka menyadari alis makin tipis.

Sebagian besar waktu, alis menipis secara alami seiring usia bertambah. Namun, kehilangan rambut alis juga bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang mendasarinya. Apa saja penyebab alis menipis dan kapan ini harus dikhawatirkan?

1. Kondisi autoimun

Kondisi autoimun berkembang ketika sistem kekebalan secara keliru menyerang sel-sel tubuhnya sendiri. Sistem kekebalan dapat menyerang sel-sel sehat yang berkontribusi pada pertumbuhan rambut. Hal ini dapat menyebabkan rambut menipis, bercak rambut rontok, atau rambut rontok.

Kondisi autoimun yang dapat menyebabkan kerontokan rambut antara lain:

  • Alopecia areata: Kondisi yang menyebabkan bercak rambut rontok di kepala dan area tubuh lainnya, termasuk alis.
  • Frontal fibrosing alopecia: Jenis alopecia yang terutama menyerang orang setelah menopause. Menurut studi, kerontokan rambut alis terjadi sebelum kerontokan rambut kulit kepala pada sekitar 39 persen kasus.
  • Discoid lupus erythematosus: Kondisi autoimun kronis yang menyebabkan luka kulit, jaringan parut, dan kerontokan rambut pada wajah dan alis.

2. Kondisi kulit

ilustrasi penyebab alis menipis (pexels.com/Meruyert Gonullu)

Kulit yang sehat penting untuk kesehatan rambut. Ini karena rambut tumbuh langsung dari folikel di kulit.

Kondisi kulit tertentu dapat menyebabkan ruam kulit yang gatal dan mengelupas. Seseorang mungkin kehilangan rambut alis akibat peradangan kulit, kulit kering, dan menggosok atau gatal di sekitar alis.

Kondisi kulit umum yang dapat menyebabkan ruam gatal dan kerontokan rambut alis meliputi dermatitis atopik, psoriasis, dan dermatitis seboroik.

Tinea capitis (kurap kulit kepala) dapat menipiskan alis apabila bercak merah dan seperti cincin muncul di alis.

3. Defisiensi nutrisi

Tubuh butuh zat gizi, antara lain sumber energi (karbohidrat, protein, lemak), asam amino dan lemak, vitamin, dan mineral. Beberapa di antaranya menopang dan memengaruhi pertumbuhan rambut. Jadi, kekurangan salah satunya dapat menyebabkan kerontokan rambut.

Menurut studi, kekurangan vitamin A atau zink dapat memperlambat pertumbuhan sel dan menghambat produksi sebum (minyak) yang melembapkan. Kekurangan nutrisi lain yang dapat memengaruhi kerontokan rambut bisa termasuk:

  • Biotin.
  • Vitamin C (pembangun kolagen).
  • Zat besi.
  • Vitamin E, B12, dan D.
  • Sistein.
  • Asam lemak omega-3.

4. Efek samping obat-obatan

ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Beberapa obat dapat menyebabkan rambut rontok sebagai efek samping potensial, yang juga dapat berdampak pada alis. Obat-obatan tersebut antara lain:

  • Acitretin: Obat retinoid drug yang digunakan untuk mengobati kondisi kulit seperti psoriasis.
  • Kemoterapi: Pengobatan kanker.
  • Asam valproat: Obat antikonvulsan yang mengobati kejang dan gangguan bipolar.

Baca Juga: 5 Faktor Penyebab Rambut Rontok dan Tipis pada Perempuan

5. Kondisi genetik

Walaupun kurang umum, tetapi kondisi genetik tertentu dapat menyebabkan kerontokan rambut alis. Kondisi ini meliputi:

  • Displasia ektodermal: Sekelompok kondisi yang memengaruhi kulit, rambut, kuku, dan gigi. Kondisi ini juga dapat menyebabkan rambut jarang atau kehilangan rambut alis, bulu mata, dan bagian tubuh lainnya.
  • Sindrom Netherton: Kondisi ini memengaruhi kulit, rambut, dan sistem kekebalan tubuh. Ini dapat menyebabkan rambut rapuh dan mudah patah. Kondisi ini cenderung hadir sejak lahir.

6. Pencabutan atau penggunaan makeup secara berlebihan

ilustrasi mencabut alis (pexels.com/Antoni Shkraba)

Mencabut rambut alis sesekali mungkin tidak akan menyebabkan alis menipis. Namun, melakukannya terlalu sering dapat menyebabkan penipisan jangka panjang.

Hal itu merupakan trauma berulang yang pada akhirnya dapat menyebabkan akar folikel rambut berhenti berfungsi dengan baik. Akhirnya, sel induk yang membuat rambut baru berhenti beregenerasi.

Kalau kamu menjalani mencabuti alis secara berlebihan, langkah pertama rehabilitasnya cukup mudah, yaitu stop mencabut alis! Biarkan rambut alis tumbuh kembali sebaik mungkin. Minimalkan jumlah produk yang digunakan pada rambut alis, bersihkan dengan lembut, dan hindari sunburn.

7. Ketidakseimbangan hormon

Ketidakseimbangan hormon tiroid dapat menyebabkan rambut alis rontok. Ini terkait dengan kondisi berikut:

  • Hipertiroidisme: Kondisi tubuh menciptakan terlalu banyak hormon tiroid.
  • Hipotiroidisme: Tubuh tidak menghasilkan cukup hormon tiroid.

Keduanya terkait dengan kerontokan alis.

Secara khusus, pada hipotiroidisme, kamu mungkin melihat kerontokan rambut di sepertiga bagian luar alis, yang merupakan bagian tertipis yang mengarah ke telinga.

8. Stres

ilustrasi laki-laki sedang stres (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Rambut rontok adalah efek samping lain yang tidak terduga dari terlalu banyak bekerja atau tidak menghabiskan cukup waktu untuk kesehatan mental dan mindfulness.

Saat stres atau kesal, tubuh memproduksi hormon stres yang disebut kortisol. Walaupun hormon ini membantu untuk memberi dorongan adrenalin untuk mekanisme “fight or flight”, tetapi hormon kortisol juga dapat menyebabkan beberapa fungsi yang tidak penting, seperti pertumbuhan rambut berubah menjadi "mode istirahat".

Berlatihlah untuk mengelola stres dengan baik. Bisa dengan meditasi, rutin olahraga, melakukan hobi, dan lain-lain. Kalau stres yang dirasakan begitu berat atau berkepanjangan, tak ada salahnya untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental.

9. Telogen effluvium

Telogen effluvium adalah kerontokan rambut yang tidak normal yang terjadi ketika siklus pertumbuhan rambut normal terganggu oleh perubahan hormonal atau lainnya dalam tubuh.

Bentuk kerontokan rambut sementara ini paling sering terjadi pada rambut di kulit kepala. Namun, dalam kasus yang parah dapat menyebabkan kerontokan rambut alis juga.

Telogen effluvium berkembang sebagai respons terhadap stres yang disebabkan oleh pembedahan, infeksi, dan peristiwa lain yang melelahkan secara fisik.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya