TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Penyebab Jempol Sakit, dari Kista hingga Artritis

Penggunaan smartphone juga berkontribusi

ilustrasi penyebab jempol sakit (pexels.com/Sergey Meshkov)

Ibu jari atau jempol terlibat dalam sekitar 50 persen dari semua fungsi tangan. Saat jempol sakit atau terluka, menggunakan tangan tentu bisa sulit.

Banyak orang sering menganggap remeh jempol. Padahal, saat tidak berfungsi dengan baik, tugas menjadi lebih sulit dan baru deh kamu menyadari betapa pentingnya jempol. Contohnya saat mengirim pesan, mengetik, berinteraksi di media sosial, mengirim email, mengangkat benda, dan lain-lain. 

Terus baca artikel ini sampai habis untuk tahu sejumlah penyebab jempol sakit.

1. Trigger thumb

Tendon yang menekuk atau melenturkan jempol disebut fleksor polisis longus (FPL). Kalau ada pembengkakan atau peradangan di sekitar tendon jempol, itu tidak akan meluncur mulus. Terkadang, tendon tersangkut di katrol jempol, menyebabkan sendi jempol berbunyi "klik", tertarik, atau terkunci. Ini disebut trigger thumb. Jempol juga bisa membengkak, kaku, dan sangat nyeri.

Perawatannya meliputi istirahat, obat antiradang, belat, dan suntikan steroid. Sebagian besar pasien membaik tanpa operasi. Jika gejala menetap setelah pengobatan, operasi bisa dipertimbangkan. Ini dilaporkan efektif dan memiliki risiko rendah.

2. Kista ganglion

ilustrasi jari tangan (pexels.com/João Jesus)

Kalau kamu mengembangkan kista ganglion pada atau di dekat jempol, kamu bisa mengalami rasa sakit saat menggerakkan sendi. Kista ini adalah hasil dari akumulasi cairan sinovial, yaitu zat yang menjaga persendian tetap terlumasi. Dengan adanya kista ganglion, mungkin ada benjolan di bawah kulit.

Kista ganglion bisa hilang dengan sendirinya. Jika rasa sakitnya parah dan memengaruhi mobilitas sendi, kamu mungkin memerlukan perawatan lebih lanjut, seperti mengeringkan kista melalui jarum suntik.

3. Carpal tunnel syndrome

Walaupun carpal tunnel syndrome (CTS) atau sindrom terowongan karpal biasanya memengaruhi pergelangan tangan di sisi telapak tangan, tetapi kamu juga bisa mengalami nyeri atau mati rasa yang menjalar ke jempol dan beberapa jari di sebelahnya.

Terowongan karpal adalah jalur sempit di pergelangan tangan yang dikelilingi oleh ligamen dan tulang dan berisi saraf median. Dengan CTS, saraf tersebut akan tertekan.

Gejala yang bisa dialami meliputi penurunan sensasi, dan rasa sakit serta mati rasa pada jempol telunjuk, jari tengah, dan jari manis.

Penggunaan berulang (seperti mengetik atau aktivitas yang membuat pergelangan tangan tetap dalam posisi tertekuk), diabetes, dan artritis reumatoid juga dapat menyebabkan CTS. Ini juga umum terjadi pada kehamilan akibat pembengkakan.

Baca Juga: 11 Penyebab Jari Kaku, dari Cedera hingga Artritis

4. Osteoartritis jempol

ilustrasi mengacungkan jempol (pexels.com/ROCKETMANN TEAM)

Jempol itu unik. Kamu bisa menyentuhkan ujung jempol ke kelingking—sebuah fungsi yang disebut oposisi. Ini memberi kamu kemampuan untuk menulis, menggunakan jarum dan benang, dan menggunakan perkakas tangan.

Sendi di pangkal jempol yang memungkinkan fungsi oposisi ini disebut sendi carpometacarpal (CMC). Normal, aktivitas sehari-hari dapat menyebabkan keausan pada sendi CMC jempol. Ketika sendi aus, itu bisa menjadi meradang dan menyakitkan. Proses ini disebut osteoartritis atau penyakit sendi degeneratif.

Siapa pun bisa terkena osteoartritis jika hidup cukup lama. Sejauh ini, belum ada cara mencegah osteoartritis. Keausan adalah bagian dari proses penuaan normal. Namun, gejala osteoartritis dapat diobati dengan mengurangi peradangan pada sendi.

Cara untuk mengurangi peradangan dan mengobati osteoartritis CMC jempol termasuk gel antiinflamasi topikal, obat-obatan yang dijual bebas, menyesuaikan aktivitas tangan, menggunakan bidai jempol, dan suntikan steroid.

Sebagian besar pasien membaik tanpa operasi. Jika gejala bertahan dengan pengobatan, operasi bisa membantu meningkatkan kualitas hidup.

5. Tendinosis de Quervain

Tendinosis de Quervain atau tenosynovitis terjadi saat tendon yang menjalar dari pergelangan tangan ke jempol membengkak, atau menyempit jika selubung di sekelilingnya membengkak.

Saat menggerakkan jempol atau menekan area tersebut, itu benar-benar memengaruhi tendon yang mengarah ke jempol dan terdapat pembengkakan. Kamu bisa merasakan sakit, dan bahkan bisa sampai ke pergelangan tangan juga.

Beberapa gejalanya sangat mirip dengan radang sendi, termasuk pembengkakan, nyeri tekan, penurunan kekuatan, dan penurunan rentang gerak. Tanda lain tendinosis de Quervain adalah sensasi tertarik saat menggunakan jempol.

Penyebab tendinosis de Quervain masih kurang dipahami, tetapi kemungkinan besar berkaitan dengan gerakan berulang. Ini bisa terjadi tiba-tiba maupun bertahap.

Ini cenderung memengaruhi perempuan usia 30 hingga 50 tahun, terutama mereka yang berulang kali menggunakan jempol untuk mengangkat bayi atau anak-anak. Para gamer juga rentan mengembangkannya.

6. Skier's thumb

ilustrasi jari tangan (pexels.com/Amusan)

Trauma pada jempol sering terjadi. Saat jatuh, kebanyakan orang mendarat dengan tangan terulur untuk menahan diri. Sayangnya ligamen di jempol bisa terluka dengan cara ini.

Ligamen kolateral ulnaris (UCL) jempol rentan robek karena jempol ditekuk ke belakang dan menjauh dari tangan. Jika ligamen ini tidak sembuh dengan baik, kamu dapat mengalami nyeri dan kelemahan dengan tugas mencubit.

Untuk sebagian besar keseleo ringan pada jempol, imobilisasi sementara pada belat atau gips memungkinkan penyembuhan. Namun, jika UCL robek sepenuhnya, operasi biasanya disarankan untuk memperbaiki cedera. Terapi tangan sering membantu selama proses pemulihan untuk mendapatkan kembali rentang gerak dan kekuatan.

Kalau kamu mengalami cedera pada tangan atau jempol, atau nyeri yang tidak kunjung sembuh dengan perawatan konservatif, temui dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan rencana perawatan yang baik.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya