Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Amandel atau tonsil adalah dua kelenjar kecil di bagian belakang tenggorokan, satu di setiap sisi. Amandel membantu tubuh mengatasi infeksi, terutama pada masa kanak-kanak.
Dalam beberapa situasi, kamu mungkin perlu menjalani operasi untuk mengangkat amandel. Nah, operasi pengangkatan amandel ini dikenal sebagai tonsilektomi (tonsillectomy). Tonsilektomi adalah operasi umum yang dilakukan pada anak-anak, tetapi juga pada orang dewasa.
1. Kapan tonsilektomi perlu dilakukan?
Tonsilitis atau radang amandel dan perlunya tonsilektomi lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa. Namun, masalah dengan amandel bisa dialami usia berapa pun dan memerlukan operasi.
Satu kasus tonsilitis tidak cukup untuk dilakukannya tonsilektomi. Biasanya, operasi direkomendasikan bagi orang-orang yang sering sakit radang amandel atau radang tenggorokan.
Apabila kamu memiliki setidaknya tujuh kasus radang amandel dalam setahun terakhir (atau lima kasus atau lebih selama dua tahun terakhir), bicarakan dengan dokter apakah tonsilektomi merupakan pilihan.
Tonsilektomi juga dapat mengobati masalah medis lainnya, termasuk:
- Masalah pernapasan terkait dengan amandel bengkak.
- Mendengkur keras dan sering.
- Sleep apnea atau periode berhenti napas saat tidur.
- Pendarahan amandel.
- Kanker amandel.
2. Persiapan
ilustrasi amandel (pexels.com/Andrea Piacquadio) Kamu biasanya bisa langsung pulang pada hari yang setelah operasi amandel. Namun, anak-anak usia di bawah 3 tahun dan anak-anak atau orang dewasa dengan sleep apnea yang parah biasanya perlu menginap.
Ada pula langkah-langkah tertentu untuk mempersiapkan operasi, seperti:
- Memberi tahu dokter tentang obat atau suplemen apa pun. Dokter dapat merekomendasikan untuk menghentikannya dalam seminggu atau dua minggu sebelum operasi.
- Puasa selama 6 jam sebelum anestesi umum, tergantung pada dokter yang melakukan operasi dan usia pasien.
- Menghindari merokok sebelum operasi, karena merokok meningkatkan risiko komplikasi pascaoperasi, seperti gangguan fungsi jantung dan paru-paru, infeksi, serta penyembuhkan luka lebih lambat.
- Membuat pengaturan untuk pulang setelah prosedur, misalnya dijemput teman atau anggota keluarga lainnya.
Baca Juga: 4 Perubahan yang Umum Terjadi setelah Operasi Amandel
3. Prosedur
Sebelum operasi, kamu akan menerima anestesi umum. Ini akan memastikan kamu tertidur selama prosedur dan tidak merasakan sakit maupun ketidaknyamanan.
Dokter bedah biasanya akan melakukan salah satu dari dua jenis tonsilektomi, yaitu:
Tonsilektomi tradisional
Jenis ini melibatkan pengangkatan kedua amandel secara menyeluruh.
Ahli bedah melakukan tonsilektomi jenis ini dengan diseksi dingin, memotong amandel dengan alat logam seperti pisau, gunting, atau jerat. Dokter kemudian mengontrol kehilangan darah dengan pengikatan atau jahitan.
Tonsilektomi intrakapsular
Tonsilektomi intrakapsular melibatkan pengangkatan semua jaringan amandel yang terkena namun meninggalkan lapisan kecil untuk melindungi otot tenggorokan. Jarang, jaringan yang tersisa dapat tumbuh kembali atau terinfeksi yang memerlukan operasi lebih lanjut.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Namun, jenis tonsilektomi ini memiliki keterkaitan dengan manfaat seperti:
- Lebih sedikit rasa sakit.
- Perdarahan lebih sedikit.
- Lebih sedikit kesulitan makan dan minum setelah prosedur
- Pemulihan lebih cepat.
Tonsilektomi biasanya memakan waktu sekitar 20–30 menit.
Metode lainnya
Ada beberapa metode berbeda untuk menghilangkan amandel, yang meliputi:
- Pisau bedah ultrasonik: Ini menggunakan energi ultrasonik untuk memotong amandel dan menutup pembuluh darah untuk menghentikan pendarahan secara bersamaan.
- Kauterisasi: Teknik elektrokauter membakar jaringan amandel, yang membantu mengurangi kehilangan darah.
- Coblation: Handpiece bertenaga listrik yang "membakar" jaringan menggunakan suhu rendah.
Cara-cara di atas memiliki berbagai manfaat dan risiko, yang akan dibahas lebih detail oleh dokter. Teknik yang bertujuan untuk mengangkat amandel dan menghentikan pendarahan cenderung mengurangi risiko pascaoperasi.
4. Pemulihan
ilustrasi tonsilektomi atau operasi pengangkatan amandel (unsplash.com/Alexander Grey) Setelah operasi amandel, tim medis akan memindahkan kamu ke area pemulihan. Di sana, dokter atau perawat akan memeriksa tanda-tanda vital, seperti tekanan darah, detak jantung, dan kadar oksigen darah, serta memastikan tidak ada komplikasi pascaoperasi.
Tonsilektomi biasanya merupakan prosedur rawat jalan, yang artinya kamu bisa pulang pada hari yang sama. Komplikasi jarang terjadi, tetapi jika muncul, dokter mungkin akan minta kamu untuk dirawat inap semalaman untuk memantau kondisi.
Minum banyak cairan adalah kunci keberhasilan pemulihan. Selain itu, kamu mungkin ingin makan makanan yang lembut dan dingin pada minggu pertama setelah operasi. Kamu bisa kembali makan makanan padat setelah kamu merasa nyaman, tetapi hindari makanan keras dan pedas karena ini bisa mengiritasi area bedah.
Makanan dan minuman yang direkomendasikan antara lain:
- Air, teh, dan jus.
- Es krim.
- Smoothie.
- Yogurt.
- Puding.
- Kaldu.
- Kentang tumbuk.
- Telur orak-arik.