TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kapan Waktu Paling Ideal untuk Cek Darah?

Cara efektif untuk memantau kesehatan fisik

ilustrasi cek darah (freepik.com/prostooleh)

Cek darah atau tes darah digunakan untuk mengukur atau memeriksa sel, bahan kimia, protein, atau zat lain di dalam darah.

Ini adalah salah satu jenis tes laboratorium yang paling umum dan sering kali disertakan dalam pemeriksaan rutin.

Selain itu, menurut MedlinePlus, cek darah juga digunakan untuk:

  • Membantu mendiagnosis penyakit dan kondisi tertentu.
  • Memantau penyakit atau kondisi kronis, seperti diabetes atau kolesterol tinggi.
  • Mencaari tahu apakah pengobatan suatu penyakit berhasil.
  • Memeriksa seberapa baik organ bekerja, termasuk hati, ginjal, jantung, dan tiroid.
  • Membantu mendiagnosis gangguan perdarahan atau pembekuan.
  • Mencari tahu apakah sistem kekebalan tubuh kesulitan melawan infeksi.

Kapan kamu perlu cek darah?

Darah memainkan peran besar dalam kesehatan secara keseluruhan dan berisi banyak informasi tentang apa yang mungkin terjadi dalam. Inilah alasan kenapa cek darah merupakan tes kesehatan yang umum

Dilansir Cleveland Clinic, dokter dapat merekomendasikan tes darah karena:

  • Sudah waktunya untuk pemeriksaan kesehatan rutin. Dokter mungkin memesan tes darah yang mengevaluasi banyak bagian darah, seperti hitung darah lengkap (CBC), panel metabolik dasar (BMP), atau panel metabolik komprehensif.
  • Dokter merekomendasikan tes skrining. Tes skrining dilakukan sebelum kamu mengalami gejala apa pun. Ini mungkin direkomendasikan kalau kamu berisiko terkena kondisi tertentu, seperti kanker. Misalnya, jika kamu berisiko terkena penyakit arteri koroner, dokter mungkin akan melakukan beberapa tes darah untuk mengevaluasi risiko tersebut.
  • Kamu sakit atau merasa tidak enak badan. Jika kamu memiliki gejala tertentu, dokter mungkin memsan tes darah untuk menentukan penyebabnya. Misalnya, jika gejala yang kamu alami merupakan tanda hamil, dokter akan melakukan tes kehamilan. Tes darah mencari hormon spesifik yang hanya dibuat oleh tubuh saat kamu hamil.
  • Kamu memiliki kondisi medis akibat mutasi gen tertentu. Tergantung situasi kamu, sel darah dan trombosit bisa menunjukkan informasi tentang perubahan spesifik. Memahami gen mana yang berubah dapat membantu dokter merencanakan pengobatan.
  • Kamu sedang dirawat untuk suatu kondisi medis. Dokter mungkin menggunakan cek darah rutin untuk melihat apakah pengobatan berhasil.
  • Kamu mungkin mewarisi mutasi genetik tertentu yang menyebabkan kondisi medis. Dokter mungkin mengambil sampel darah untuk analisis genetik, untuk mengetahui apakah kamu berisiko terkena kondisi tertentu.

Baca Juga: 6 Tes Darah untuk Mengetahui Kondisi Tubuh yang Wajib Kamu Ketahui

Seberapa sering kamu perlu cek darah?

ilustrasi tes darah (pexels.com/Karolina Grabowska)

Biasanya penyedia layanan kesehatan primer kamu akan meminta cek darah dari waktu ke waktu. Kalau kamu tidak yakin, minta dokter untuk menjelaskan tujuan tes tersebut dan kenapa kamu memerlukannya.

Diterangkan dalam laman OSF HealthCare, alasan dokter meminta kamu untuk cek darah kemungkinan besar tergantung pada beberapa faktor, seperti:

  • Usia.
  • Kondisi kronis yang sedang dievaluasi atau diobati.
  • Riwayat keluarga.
  • Skrining penyakit.
  • Gaya hidup.
  • Kekhawatiran khusus.

Penyakit akut, perubahan penyakit kronis yang tidak terduga, dan riwayat baru atau temuan fisik paling sering menyebabkan dokter meminta seseorang untuk cek darah.

Tes darah yang paling penting adalah tes yang menurut dokter diperlukan. Hal ini terutama mencakup hal-hal yang memantau efektivitas pengobatan dan efek samping atau keamanannya.

Kamu disarankan untuk cek darah setidaknya setahun sekali selama pemeriksaan kesehatan tahunan. Jika memiliki kondisi atau penyakit seperti penyakit jantung atau diabetes, kamu mungkin perlu cek darah lebih sering, mungkin setiap tiga atau enam bulan, tergantung rekomendasi dari dokter.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya