TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Penyakit Retinopati Diabetik, Sudah Pernah Dengar?

Waspadai penyakit yang satu ini ya...

unsplash.com/Ani Kolleshi

Nama retinopati diabetik mungkin masih asing terdengar di telinga. Penyakit yang satu ini disebut-sebut sebagai salah satu penyakit berbahaya yang disinyalir tidak dapat disembuhkan.

Yup, singkatnya, retinopati diabetik adalah efek samping dari penyakit diabetes yang menyerang mata si penderita diabetes. Nah untuk tahu lebih lengkap tentang pencegahan dan pengobatannya, simak uraiannya berikut ini ya.

1. Apa itu retinopati diabetik?

unsplash.com/Ani Kolleshi

Seperti sudah dijelaskan di pembuka artikel ini, retinopati diabetik singkatnya merupakan efek samping dari penyakit diabetes yang menyerang mata seorang penderita diabetes. Seperti diketahui, diabetes adalah penyakit kelainan kadar gula dalam darah yang berhubungan dengan organ-organ penting dalam tubuh, salah satunya termasuk mata.

Kerusakan pembuluh darah yang diakibatkan karena kadar gula dalam darah yang tinggi ternyata juga dapat merusak pembuluh darah pada mata, khususnya yang terhubung dengan retina. Akibatnya, pemberian asupan nutrisi –nutrisi penting untuk mata akan berkurang sehingga akan mempengaruhi penurunan kemampuan pada penglihatan. Bahkan, retinopati diabetik ini dikategorikan sebagai penyakit berbahaya dan disinyalir tidak dapat disembuhkan lho.

2. Waspadai gejalanya

unsplash.com/Ani Kolleshi

Gejala yang akan dialami penderita retinopati diabetik adalah mula-mula mengalami mata rabun dan tidak jelas. Mata terkadang jelas, namun kadang bisa buram tiba-tiba. Kadang pula pada mata penderita retinopati diabetik, seolah-olah seperti melihat jaring laba-laba atau goresan hitam dan merah pada penangkapan penglihatannya. Parahnya lagi jika malam hari, penderita retinopati diabetik tidak akan dapat melihat dengan jelas.

Retinopati diabetik ini tidak saja menyebabkan pengurangan daya penglihatan, namun bahkan bisa menyebabkan buta permanen. Hal ini sangat mengkhawatirkan dan retinopati diabetik pun tergolong penyakit yang ditakuti setelah kanker.

Baca Juga: 5 Fakta Penting Neuropati Diabetik, Kerusakan Saraf Akibat Diabetes

3. Kamu harus tahu pantangannya

medlife.com/

Bagi kamu penderita diabetes tentu haruslah berhati-hati. Demi menghindari kemungkinan mengalami retinopati diabetik, penderita diabetes harus dan wajib untuk melakukan diet ketat. Penderita diabetes harus memperhatikan makanan dan minuman yang akan dikonsumsi dan menjauhi makanan atau minuman yang mengandung gula. Pakailah produk-produk yang disarankan untuk para penderita diabetes, seperti gula buatan atau susu untuk diet.

4. Perawatan retinopati diabetik

unsplash.com/Artur Tumasjan

Penderita retinopati diabetik harus secara berkala check up kesehatan dan mengukur kadar gula dalam darah. Hal ini sangat penting karena akan mempengaruhi tindakan  pengobatan dan aturan-aturan dalam menentukan makan yang baik. Retinopati diabetik bisa saja menyerang pada usia muda, namun usia 30 tahun adalah usia yang sangat beresiko terkena retinopati diabetik jika kadar gula dalam darahnya tidak dijaga.

Penderita retinopati diabetik sebenarnya dapat sembuh walaupun kesembuhan 100 persen memang susah dicapai. Pengobatan memang harus dilakukan dengan segera sebelum retina terlanjur rusak parah. Pengobatan penderita retinopati diabetik adalah dengan bedah laser. Pengobatan ini memang harus dilakukan secara rutin dan tentu saja tidak murah. Pengobatan lainnya adalah injeksi dan vitrectomy. 

Adapun pengobatan-pengobatan modern yang dilakukan tersebut sebenarnya belum mampu mengatasi penyakit ini sepenuhnya. Pengobatan dan terapi-terapi yang dilakukan hanya menghambat adanya resiko kebutaan. Maka dari itu, memang mencegah lebih baik daripada mengobati. Tidakan pencegahan pun memerlukan biaya yang murah ketimbang mengobatinya.

Baca Juga: 7 Penyakit yang Punya Gejala Mirip Diabetes, Serupa tapi Tak Sama!

Verified Writer

Pagi Kusumardani

When in doubt, pray it out!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya