TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tinea Pedis (Kutu Air): Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Waspada, nih, kalau kakimu sering berkeringat!

ilustrasi telanjang kaki (pexels.com/Anna Shvets)

Kutu air atau tinea pedis mungkin sudah banyak diketahui atau pernah dialami oleh sebagian orang. Penyakit yang sering menyerang area kaki ini menyebabkan gatal-gatal dan rasa tak nyaman. Di samping itu, kulit yang tampak kasar akibat kutu air juga bisa mengganggu penampilan. 

Walaupun bukan penyakit serius, tetapi penyakit kulit ini tidak boleh dibiarkan begitu saja tanpa penanganan. Nah, seperti apa gejala, penyebab, serta pengobatan kutu air? Simak ulasannya berikut ini, ya!

1. Pengertian dan penyebab

ilustrasi kutu air atau tinea pedis atau athlete's foot (healthline.com)

Dilansir Mayo Clinic, kutu air atau juga dikenal sebagai athlete's foot adalah infeksi jamur yang biasanya bermula di sela jari kaki.

Penyakit kulit ini umumnya terjadi pada seseorang dengan kondisi kaki yang sering berkeringat atau menggunakan sepatu yang sempit. Pada kondisi tersebut, jamur dapat tumbuh dan berkembang karena lingkungan kaki yang hangat dan lembap.

Tidak seperti namanya, penyebab penyakit ini bukanlah kutu, melainkan infeksi jamur kelompok dermatofit. Mengutip DermNet NZ, kelompok jamur yang paling sering menjadi penyebab adalah:

  • Trichophyton rubrum
  • Trichophyton interdigitale
  • Epidermophyton floccosum

Baca Juga: Gak Harus Pakai Salep, Ini 7 Bahan Alami yang Efektif Atasi Kutu Air

2. Penularan

ilustrasi kutu air atau athlete's foot atau tinea pedis (doctorsaustralia.com.au)

Kutu air termasuk penyakit menular. Dilansir Medical News Today, penyakit kulit ini dapat ditularkan melalui kontak langsung maupun tidak langsung.

  • Kontak langsung: terjadi ketika seseorang menyentuh kulit penderita kutu air yang terinfeksi.
  • Kontak tidak langsung: seseorang dapat tertular melalui permukaan benda, pakaian, kaos kaki, sepatu, seprai, atau handuk yang terkontaminasi jamur.

Selain itu, orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terkena kutu air.

3. Faktor risiko

ilustrasi kondisi kaki yang basah (unsplash.com/Michael Held)

Kutu air dapat menyerang siapa pun. Kebiasaan tertentu atau faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kutu air di antaranya:

  • Berjalan tanpa menggunakan alas kaki saat berada di tempat umum yang kondisinya lembap, seperti tempat pemandian umum, sauna, dan kolam renang umum.
  • Menggunakan kaus kaki, sepatu, atau handuk bergantian dengan orang yang terinfeksi jamur.
  • Sering menggunakan sepatu yang ketat atau kaos kaki yang lembap.
  • Membiarkan kaki tetap basah dalam waktu yang cukup lama.
  • Memiliki kaki yang sering berkeringat.
  • Memiliki luka di kulit atau kuku kaki.

4. Gejala

ilustrasi kutu air, tinea pedis, atau athlete's foot (feetfirstclinic.com)

Dilansir Healthline, terdapat beberapa gejala umum kutu air, meliputi:

  • Gatal, perih, dan sensasi seperti terbakar di sela jari kaki atau telapak kaki.
  • Terdapat luka atau lepuh di kaki yang terasa gatal.
  • Kulit kaki yang pecah-pecah dan mengelupas, paling sering terjadi di sela jari kaki atau telapak kaki.
  • Kulit kering pada telapak kaki atau sisi samping kaki.
  • Kuku kaki berubah warna, menjadi tebal dan rapuh.
  • Kuku kaki yang terlepas dari bantalan atau dasar kuku.

Baca Juga: 10 Cara Jitu Menyingkirkan Kutu Kasur, Gigitannya Bikin Gatal-gatal!

Verified Writer

Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya