TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Studi: Fruktosa Jadi Penyebab Utama Meningkatnya Kasus Obesitas

Konsumsi fruktosa berlebihan bikin gampang lapar

ilustrasi obesitas (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa angka obesitas terus meningkat dari tahun ke tahun. Hingga tahun 2021, kasus obesitas di seluruh dunia meningkat hampir tiga kali lipat sejak tahun 1975.

Berbagai penelitian telah menunjukkan obesitas meningkatkan risiko beberapa penyakit, seperti masalah jantung, stroke, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker. Yang terbaru, sebuah studi terbaru menyebut bahwa fruktosa memiliki peran penting dalam kenaikan angka kasus obesitas (Obesity, Oktober 2023).

1. Fruktosa dan metabolisme tubuh

ilustrasi tubuh manusia (pexels.com/tara-winstead)

Fruktosa merupakan gula alami yang dalam buah-buahan, sayuran tertentu, dan madu. Jenis gula ini sering digunakan dalam makanan kemasan. Tubuh manusia juga bisa memproduksi fruktosa dari karbohidrat lain, seperti glukosa.

Menurut penelitian, dalam keadaan lapar, fruktosa yang dikonsumsi dari makanan akan mengembalikan energi aktif dalam sel. Ini dikenal sebagai adenosin triposfat atau ATP. Namun, saat fruktosa dikonsumsi dalam keadaan kenyang, ini bisa memengaruhi proses metabolisme yang akhirnya bisa berdampak pada obesitas. 

Baca Juga: Studi: Obesitas Tingkatkan Risiko Nyeri Punggung Bawah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya