TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Gaya Hidup Modern yang Rentan Memicu Sakit Kepala dan Migrain

Gaya hidup modern rentan memicu sakit kepala dan migrain

Ilustrasi sakit kepala (pexels.com/David Garrison)

Faktor gaya hidup diyakini berperan besar sebagai salah satu penyebab sakit kepala secara umum dan untuk jenis sakit kepala tertentu di zaman serba modern. Sehingga, dengan Modifikasi kebiasaan gaya hidup bisa menjadi strategi pencegahan utama untuk sakit kepala.

Untuk sekadar menjadi pengetahuan, enam faktor gaya hidup di bawah ini dapat menjadi pemicu sakit kepala secara umum maupun jenis sakit kepala tertentu. Apa sajakah itu? Simak penjelasannya!

1. Penggunaan smartphone yang berlebihan dapat menjadi pemicu migrain

Penggunaan ponsel berlebihan dapat memicu migren (pexels.com/George Dolgikh)

Dilansir verywell, penggunaan smartphone dapat menyebabkan beberapa gejala seperti migrain, sakit kepala, pusing, ketegangan mata, sakit leher, dan masih banyak lagi. Para peneliti meyakini durasi penggunaan smartphone berhubungan langsung terhadap frekuensi sakit kepala. Sebab, gejala sakit kepala sering terjadi setelah menggunakan smartphone, bukan sebelumnya. 

Pun, gejala migrain dan gejala lainnya biasanya terjadi dalam beberapa jam setelah penggunaan smartphone dalam waktu lama. Para peneliti juga menemukan fakta bayi dalam kandungan yang terpapar penggunaan smartphone sebelum lahir cenderung menderita sakit kepala selama periode tahun pertama masa kanak-kanak. 

Namun, karena penggunaan smartphone sudah menjadi kebutuhan sehari-hari, sebagaimana dilansir laman Verywell, maka diperlukan strategi dalam penggunaannya, supaya gejala sakit kepala, migrain dan gejala lainnya dapat dihindari. 

  • Jadwalkan waktu-waktu tertentu dimana kamu terjauh dari gadget, khususnya ketika makan malam dan family time;
  • Setting pesan yang masuk di smartphone dengan mode senyap dan periksa pesan pada interval terjadwal;
  • Jangan simpan smartphone di kamar pada malam hari;
  • Carilah hobi yang menjauhkan dari gadget seperti berenang, mengeksplor alam bebas, melukis, permainan board games, atau pergi ke perpustakaan.

Baca Juga: 5 Penyebab Sakit Kepala setelah Terlalu Banyak Konsumsi Gula

2. Penggunaan AC yang terus menerus bisa menyebabkan sakit kepala

AC bisa menyebabkan migrain (pexels.com/Helena Lopes)

Karena temperatur rendah dari AC dapat menyebabkan udara kering, maka penggunaan AC yang terus menerus tanpa minum air menyebabkan dehidrasi. Hal ini dapat menyebabkan sakit kepala, dilansir laman MedicalNewsToday. Hasil penelitian yang dipublikasikan jurnal National Library of Medicine tahun 2021 berjudul "Dehydration and Headache" juga mengungkapkan hal yang sama. 

Berdasarkan laporan laman Harvard Health Publishing, beberapa orang memang jauh lebih rentan terhadap dehidrasi yang kemudian menyebabkan sakit kepala. Sakit kepala karena dehidrasi bisa terjadi di seluruh kepala, kepala bagian belakang ataupun depan. Bahkan, bisa saja terjadi pada satu sisi kepala tetapi hal ini jarang terjadi. 

Masih berdasarkan laman Harvard Health Publishing, alasan mengapa dehidrasi menyebabkan sakit kepala belum diketahui. Juga, belum dapat dipastikan pemicunya berasal dari otak sebab otak tidak memiliki reseptor rasa sakit. Namun, ada kemungkinan dipicu oleh reseptor nyeri di lapisan sekitar otak, yang disebut meninges. Pasalnya, ketika dehidrasi otak mengeluarkan cairan yang kemudian memberikan daya tarik pada meninges, yang dapat merangsang reseptor rasa sakit. 

Kemungkinan lainnya adalah respons berlebihan saat tubuh mengalami dehidrasi. Kabar baiknya, sakit kepala akan hilang dalam satu atau dua jam setelah minum 16 hingga 32 ons air. Jika dehidrasi lebih parah maka tubuh membutuhkan lebih banyak cairan.

Bahkan, sakit kepala ada relasinya dengan temperatur yang rendah. Suhu dingin dari AC  sekitar 60°F adalah suhu yang lebih rendah dari suhu yang pas dan nyaman bagi umumnya orang. Sehingga, dapat menyebabkan sakit kepala yang tajam dan menusuk yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah yang mendadak atau mungkin dipicu oleh terganggunya saraf trigeminal di dekat pelipis. Namun, akan sembuh dalam waktu 30 menit setelah suhu menghangat, berdasarkan laporan The International Classification of Headache Disorders 3rd edition, dilansir MedicalNewsToday.

3. Kualitas tidur yang buruk dapat memicu serangan sakit kepala

Kualitas tidur yang buruk memicu sakit kepala (pexels.com/Karolina Grabowska)

Gadget sudah menjadi keseharian manusia modern dan karenanya sudah menjadi kebutuhan. Teknologi memang dibuat untuk memudahkan kehidupan manusia. Pun, gadget seperti smartphone, tablet, komputer, laptop dan lain sebagainya tak lepas dari keseharian manusia modern. 

Namun, penggunaannya pun bukan tanpa resiko. Tentu ada resiko yang mengintai di balik segala kemudahannya. Sebagaimana dilansir laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berdasarkan penelitian University of California dan King’s College London bahwa gadget bila dipakai dekat dengan waktu tidur dapat mengganggu pola tidur. Yaitu, mempengaruhi secara negatif kualitas tidur dan tidur lebih sebentar.

Kualitas tidur yang buruk tentu berdampak terhadap kesehatan fisik, termasuk diantaranya resiko sakit kepala. Pasalnya, saat tidur tubuh berproses memperbaiki sel-sel tubuh sehingga membantu tubuh dan otak berfungsi optimal.

Sebagaimana dilansir laman MedicalNewsToday bahwa kualitas tidur yang baik dapat mencegah dan mengobati sakit kepala. Bahkan, berbagai penelitian membuktikan kurang tidur terkait dengan beragam jenis sakit kepala.  

4. Gaya hidup sedentary di zaman serba canggih bisa beresiko menderita sakit kepala

Kurang bergerak memicu sakit kepala (pexels.com/Ivan Samkov)

Pekerjaan kantor ataupun kegiatan mencari hiburan dengan sangat mudah dapat kamu lakukan cukup dengan duduk diam di depan layar gadget. Lalu, bagaimana tidak kehidupan modern seperti sekarang ini membuat individu modern bergaya hidup sedentary

Gaya hidup sedentary membuat masyarakat kurang bergerak dalam keseharian, apalagi latihan. Kurang latihan dapat memicu sejumlah masalah kesehatan, termasuk memicu sakit kepala. Jadi,dengan latihan teratur, seperti berjalan kaki, bersepeda, beraktivitas outdoor sangat membantu mencegah sakit kepala, sebagaimana dilansir NY Neurology Associates. 

Baca Juga: Kenapa Serangan Migrain Bisa Sangat Menyakitkan?

Verified Writer

Sari rachmah hidayat

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya