11 Obat Ini Bisa Membahayakan Paru dan Menyebabkan Sesak Napas

Ada risiko penyakit paru interstisial yang diinduksi obat

Sesak napas tidak selalu disebabkan oleh penyakit paru-paru. Terkadang, obat yang kamu minum bisa menyebabkannya.

Ya, obat-obatan tertentu bisa menyebabkan sesak napas dengan cara yang berbeda. Mereka dapat memicu gejala asma atau reaksi alergi. Dalam kasus yang jarang, obat-obatan tersebut bisa menyebabkan sejenis peradangan di paru-paru yang melukai jaringan halusnya. Ini disebut penyakit paru interstisial yang diinduksi obat atau drug-induced interstitial lung disease (DIILD).

Berikut ini obat-obatan paling umum yang dapat mengiritasi paru-paru dan menyebabkan sesak napas.

1. Nitrofurantoin

11 Obat Ini Bisa Membahayakan Paru dan Menyebabkan Sesak Napasilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Nitrofurantoin adalah antibiotik yang sering mengobati infeksi saluran kemih. Ini telah dikaitkan dengan masalah paru-paru jangka pendek dan jangka panjang. Tetapi reaksi ini jarang terjadi. Menurut laporan dalam Respirology Case Reports tahun 2016, ini memengaruhi 1 persen orang yang memakainya.

2. Obat antiinflamasi nonsteroid

Aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) lainnya mengobati nyeri dan inflamasi. Namun, dalam kasus jarang, obat-obatan ini dapat menyebabkan penyakit pernapasan yang diperburuk oleh aspirin atau aspirin-exacerbated respiratory disease (AERD) pada beberapa orang—kombinasi asma, polip hidung, dan sinus tersumbat.

AERD memengaruhi 1–2 persen populasi umum, merujuk laporan dalam jurnal Allergy, Asthma & Immunology Research. Namun, berdasarkan temuan studi dalam Journal of Allergy and Clinical Immunology tahun 2015, pada orang dengan asma dan masalah sinus kronis AERD lebih umum, yaitu hingga 10 persen.

3. Beta blocker

11 Obat Ini Bisa Membahayakan Paru dan Menyebabkan Sesak Napasilustrasi obat-obatan (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Beta blocker adalah kelas umum dari obat tekanan darah dan jantung. Obat-obatan ini tidak menyebabkan DIILD, tetapi bisa menyebabkan masalah pernapasan (pengencangan jalan napas tiba-tiba atau bronkospasme) pada orang dengan asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dilansir GoodRx Health.

4. Amiodarone

Amiodarone mengobati irama jantung yang tidak normal seperti fibrilasi atrium. Itu adalah obat jantung yang paling sering dikaitkan dengan masalah paru-paru. Berdasarkan laporan dalam Canadian Respiratory Journal, DIILD memengaruhi sebanyak 2 persen pengguna amiodarone dosis rendah. Itu sebabnya penggunaan obat ini perlu pemantauan cermat.

Biasanya kondisi akan pulih jika masalah paru-paru terdeteksi sejak dini dan menghentikan pengobatan. Terkadang, pengobatan juga termasuk steroid untuk mengurangi peradangan.

5. Methotrexate

11 Obat Ini Bisa Membahayakan Paru dan Menyebabkan Sesak Napasilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Methotrexate adalah pengobatan untuk artritis reumatoid dan kondisi autoimun dan kulit lainnya. Ini dapat menyebabkan masalah paru-paru pada beberapa orang yang meminumnya.

Menurut studi dalam jurnal Arthritis & Rheumatology, sementara methotrexate dapat menyebabkan masalah paru-paru, begitu pula artritis reumatoid dan beberapa penyakit lain yang diobati dengan methotrexate. Terkadang, tidak jelas apakah penyebab masalah pernapasan adalah methotrexate atau gangguan autoimun yang mendasarinya—atau keduanya.

6. Leflunomide

Leflunomide adalah pengobatan untuk artritis reumatoid yang dapat membantu pada orang yang tidak dapat menoleransi efek samping methotrexate.

Pada orang dengan penyakit paru-paru yang sudah ada sebelumnya, leflunomide dapat memperburuk hingga 5,7 persen kasus. Namun, hanya menimbulkan masalah baru pada 1,2 persen orang yang menggunakannya, berdasarkan laporan dalam jurnal Rheumatology.

Baca Juga: 7 Efek Samping Amoxicillin, Salah Satunya Diare

11 Obat Ini Bisa Membahayakan Paru dan Menyebabkan Sesak Napasilustrasi obat-obatan (pexels.com/Anna Shvets)

Daftar selanjutnya diisi dengan beberapa obat kanker. Obat pengobatan kanker adalah penyebab umum DIILD. Dikutip dari studi dalam Journal of Clinical Medicine tahun 2018, kemoterapi menyebabkan antara ¼ dan ½ dari semua kasus DIILD. Obat kemoterapi kemungkinan besar menyebabkan DIILD saat digunakan dalam kombinasi dengan obat lain. Lima dari penyebab paling umumnya adalah:

7. Bleomycin

Bleomycin adalah obat yang mengobati limfoma, kanker kepala dan leher, serta kanker serviks dan testis.

Orang dengan fungsi ginjal yang buruk, terutama yang berusia di atas 40 tahun, memiliki risiko DIILD yang lebih tinggi. Sebuah studi menyebutkan bahwa gejala biasanya muncul sekitar 4 bulan setelah pengobatan dimulai.

8. Gemcitabine

11 Obat Ini Bisa Membahayakan Paru dan Menyebabkan Sesak Napasilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Gemcitabine adalah obat yang mengobati kanker pankreas, payudara, paru-paru, dan ovarium. Meskipun waktunya kurang bisa diprediksi, tetapi menurut laporan dalam jurnal Respirology tahun 2016, DIILD lebih mungkin terjadi pada orang yang menjalani pengobatan kanker paru-paru, terutama yang berusia di atas 80 tahun.

9. EGFR-targeted treatment

Perawatan bertarget EGFR termasuk Gefitinib, untuk kanker paru-paru non sel kecil, dan Erlotinib, untuk kanker pankreas.

10. mTOR inhibitor

11 Obat Ini Bisa Membahayakan Paru dan Menyebabkan Sesak Napasilustrasi obat-obatan (pexels.com/Dids)

Obat mTOR inhibitor antara lain temsirolimus dan everolimus, yang mengobati kanker ginjal (karsinoma sel ginjal), dan sirolimus, yang mengurangi risiko penolakan pada orang yang menerima transplantasi.

11. Busulfan

Busulfan adalah pengobatan untuk leukemia myelogenous kronis. Dokter kadang menggunakannya sebelum transplantasi sel induk atau sumsum tulang.

DIILD dapat memengaruhi hingga 8 persen orang yang menerima busulfan, mengutip studi dalam jurnal Pediatric Allergy, Immunology, and Pulmonology tahun 2019. Gejala biasanya dimulai dalam tahun pertama memulai pengobatan.

Sekilas tentang DIILD

11 Obat Ini Bisa Membahayakan Paru dan Menyebabkan Sesak Napasilustrasi sesak napas (vecteezy.com/witsanu thangsombat)

Penyakit paru interstisial yang diinduksi obat atau DIILD adalah jenis jaringan parut di paru-paru yang disebabkan oleh obat-obatan. Jaringan parut ini (fibrosis) menyebabkan paru-paru menjadi kaku. Gejala utama penyakit paru interstisial adalah sesak napas, batuk, dan kadar oksigen rendah. Hal lain dapat menyebabkan penyakit paru interstisial, tetapi menurut laporan dalam Journal of Clinical Medicine tahun 2018, antara 3–5 persen dari semua kasus penyakit paru interstisial terkait dengan pengobatan.

Banyak obat yang dapat menyebabkan DIILD mengobati penyakit serius dan terkadang mengancam jiwa. Karena kebanyakan orang tidak berakhir dengan efek samping terburuk, ada baiknya mempertaruhkan efek samping untuk mendapatkan manfaat dari pengobatan. Kuncinya adalah mengawasi dengan cermat efek samping apa pun. Gejala DIILD sering kali membaik saat pengobatan selesai atau dihentikan.

DIILD terjadi ketika obat merusak kantong udara di paru-paru. Para ilmuwan tidak mengerti persis bagaimana hal ini terjadi, tetapi menurut mereka obat tersebut menyebabkan peradangan. Saat tubuh mencoba menyembuhkan peradangan, ia sembuh melalui jaringan parut. Bekas luka menghancurkan banyak kantong udara kecil di paru-paru, membuat paru-paru menjadi kaku.

Hasil akhirnya adalah orang dengan fibrosis paru tidak dapat mengeluarkan karbon dioksida atau mengoksigenasi tubuh dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan batuk kering dan sesak napas saat istirahat atau saat berjalan atau berolahraga. Ini dapat dimulai dalam beberapa hari, minggu, atau bahkan bulan setelah memulai pengobatan.

Dokter mungkin memesan rontgen dada atau CT scan untuk mencari tanda-tanda peradangan di kantong udara kecil. Para ahli tidak tahu persis mengapa hanya beberapa orang yang terkena DIILD. Akan tetapi, ada beberapa obat yang mereka tahu meningkatkan risikonya.

Perawatan utama untuk DIILD adalah menghentikan pengobatan yang menyebabkannya. Jika tidak aman untuk menghentikan pengobatan sepenuhnya, dokter mungkin dapat mengurangi dosisnya. Kadang, dokter merekomendasikan obat steroid untuk mengurangi peradangan dan meningkatkan pemulihan. Hasilnya tergantung pada obat mana yang menyebabkan DIILD dan masalah medis lain yang dimiliki. Banyak orang sembuh total.

Semua obat memiliki potensi efek samping. Beberapa efek samping lebih serius daripada yang lain, termasuk efek samping yang memengaruhi pernapasan. DIILD adalah salah satu komplikasi paru-paru yang serius, tetapi ini bisa diobati. Mengetahuinya bisa membantu kamu mengenali tanda-tandanya sejak dini.

Pastikan untuk mendiskusikan gejala pernapasan yang baru kamu alami setelah mengonsumsi salah satu obat di atas dengan dokter, terutama jika baru memulai pengobatan.

Baca Juga: 7 Obat yang Harus Dikonsumsi bersama Makanan dan Alasannya

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya