TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Itu Obesitas Sentral? Pemilik Perut Buncit Wajib Waspada!

Obesitas sentral menigkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

ilustrasi obesitas sentral (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Sebagian masyarakat berasumsi obesitas itu tidak terjadi masalah kesehatan. Apalagi banyak yang beranggapan anak obesitas menggemaskan, tampak subur, dan lucu. Obesitas, berat badan berlebih, stunting, serta wasting sejatinya tantangan permasalahan gizi yang perlu dituntaskan.

Obesitas adalah masalah kesehatan yang ditandai timbunan lemak melebihi batas normal pada tubuh. Cara mengetahui seseorang obesitas atau tidak dengan menghitung indeks massa tubuh (IMT). Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2000 menyebutkan orang dewasa yang termasuk klasifikasi obesitas I apabila IMT 25 hingga 29,9, sedangkan obesitas tipe II IMT lebih dari 30.

Selain obesitas tipe I dan II, kamu mungkin pernah mendengar obesitas sentral. Apa itu obesitas sentral? Yuk, kita bahas obesitas sentral bersama-sama.

1. Apa itu obesitas setral?

ilustrasi mengukur lingkar pinggang (pexels.com/Andres Ayrton)

Obesitas sentral adalah penumpukan lemak di area perut. Data Riskesnas tahun 2018 menyebutkan prevalensi obesitas sebesar 31 persen, jauh meningkat pesat dibandingkan tahun 2007 yaitu 18 persen. Status gizi memang dapat dinilai dari IMT, tapi pengukuran ini tidak bisa mengukur timbunan lemak di perut.

Lingkar pinggang dipakai untuk mengetahui penggolongan obesitas sentral. Kamu hanya membutuhkan pita meteran yang dililitkan pada pinggang. Kriteria obesitas sentral dari WHO bagi orang Asia yaitu lingkar pinggang lebih dari 90 cm untuk laki-laki dan lebih dari 80 cm untuk perempuan.

Baca Juga: 5 Tips Tetap Kenyang Meski Makan Sedikit, Cegah Obesitas

2. Apa penyebab obesitas sentral?

ilustrasi makanan junk food (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Apakah kamu menyukai makan dan minum manis setiap hari? Sebaiknya, mulai sekarang konsumsi makanan atau minuman manis secukupnya. Penyebab obesitas sentral beragam, salah satunya pola makan yang tidak sehat.

Obesitas dapat muncul akibat jumlah kalori yang masuk lebih besar daripada kalori yang dikeluarkan. Buku berjudul Mengenal Obesitas menyebutkan tiga faktor penyebab obesitas antara lain kebiasaan makan buruk, keturunan, serta gaya hidup tidak sehat. Faktor genetik sulit untuk diubah, tetapi pola makan dan gaya hidup bisa dikendalikan.

3. Apakah obesitas sentral berbahaya?

ilustrasi pemeriksaan jantung (pexels.com/Los Muertos Crew)

Obesitas sering dianggap sepele, padahal gangguan ini bisa merambat ke permasalahan kesehatan lain. Pada perut ada dua jenis lemak yaitu lemak visceral dan lemak subkutan. Lemak visceral yang letaknya bagian dalam perut sulit dihilangkan dan berdampak negatif bagi tubuh.

Obesitas perut menimbulkan kolestrol merangkak naik, kadar lemak di darah naik, serta gula darah tidak seimbang. Studi dalam jurnal Kesmas menjelaskan orang dengan obesitas sentral memiliki risiko tinggi terserang penyakit kardiovaskuler, stroke, dan diabetes melitus.

4. Bagaimana cara mencegahnya?

ilustrasi berolahraga (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Siapa yang suka rebahan, scrolling HP, ditemani camilan manis seharian? Pastinya enak dan nyaman menghabiskan waktu dengan kegiatan tersebut. Namun tak baik sepenuhnya terlena karena kebiasaan ini bisa meningkatkan risiko obesitas sentral. Sebaliknya, kamu bisa mencegahnya dengan olahraga rutin menjadi pilihan baik sebagai tindakan pencegahan obesitas sentral.

Baca Juga: 6 Makanan yang Bisa Bantu Cegah Obesitas, Cocok untuk Diet

Verified Writer

Septin SLD

Bukan anak sastra, tapi kadang suka nulis saja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya