TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PMK Bukan Halangan untuk Berkurban, Perhatikan 5 Hal Ini Ya!

Jangan sampai salah kaprah ya!

Ilustrasi memilih hewan kurban (Shutterstock/Odua Images)

Menjelang Hari Raya Idul Adha yang identik dengan berkurban, kita dibuat was-was dengan maraknya penyakit mulut dan kaki (PMK). PMK ini memang kebanyakan menyerang hewan ternak seperti kambing dan sapi. 

Tentunya hal ini membuat banyak orang jadi ragu untuk melakukan kurban di tahun 2022 ini. Tapi kamu jangan keburu panik ya! Sebelum memutuskan untuk berkurban, coba cek beberapa faktanya berikut ini, supaya tetap aman. 

1. Ketahui dulu ciri-ciri hewan terjangkit PMK seperti apa

Waspada PMK yang menjangkit hewan ternak (Shutterstock/Said Safri)

PMK yang cenderung menjangkiti hewan ternak, seperti sapi, kambing, kerbau hingga domba, dan menimbulkan beberapa gejala. Dokter Hewan dan Ahli Kesehatan Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB), drh. Denny Widaya Lukman, menjelaskan seputar ciri-ciri hewan yang terjangkit PML.

“Mulai dari sariawan pada mulut, bibir, lidah dan dinding bagian dalam pipi, air liur yang berlebihan serta luka atau lepuh di atas dan celah di antara dua kuku. Selain itu, kuku hewan yang terluka juga dapat terlepas apabila tidak diobati segera,” kata Denny.

2. Pastikan cara pemotongannya sudah tepat

Ilustrasi pemotongan hewan kurban (Shutterstock/Zai Di)

Pemotongan yang tepat, juga penting lho dalam berkurban. Hewan kurban dengan PMK yang bergejala ringan boleh dipotong dengan tetap memperhatikan kebersihan. 

Limbah kotoran hewan yang sakit dibuang dengan ditanam di tanah atau dipisahkan pada tempat tertentu, lalu laporkan pada dinas penyelenggara peternakan dan kesehatan hewan agar segera memindahkannya.

“Pisahkan sapi dan domba karena domba cenderung tidak menunjukkan gejala jika tertular PMK. Panitia kurban hendaknya memotong semua hewan sehat terlebih dulu,” jelas Denny.

Jangan lupa untuk memotong sesuai syariat yang berlaku ya. 

3. Jika gak mau ribet, pastikan memilih layanan kurban online yang terpercaya

Hewan ternak rentan pada serangan PMK (Shutterstock/untungsubagyo)

Adanya PMK ini bukan berarti kamu gak berkurban kan? Kamu masih bisa kok ikut berkurban di Idul Adha tahun ini. Selama hewan kurban yang kamu beli sehat, gak akan masalah kesehatan. 

Kalau kamu ingin berkurban dan gak mau ribet, tinggal pilih kurban online aja. Pastikan terpercaya dan amanah, salah satunya adalah fitur Tokopedia Qurban yang melibatkan sejumlah lembaga kemanusiaan terpercaya termasuk Dompet Dhuafa, Ecoqurban, BAZNAS, Human Initiative, Inisiatif Zakat Indonesia, Rumah Zakat dan NU CARE-LAZISNU.

Hewan kurban yang disalurkan oleh lembaga kemanusiaan tersebut juga di bawah pengawasan Dinas Pertanian dan Peternakan, Kementerian Pertanian RI.

“Di Tokopedia Qurban, masyarakat bisa mengetahui status hewan kurban, termasuk sebelum dan sesudah penyembelihan serta pendistribusian daging kurban yang dikirim lewat notifikasi handphone. Sertifikat kurban juga akan dikirim melalui e-mail dan notifikasi sebagai bukti sah,” jelas Regional External Communications Senior Lead Tokopedia, Rizky Juanita Azuz.

Berkurban di Tokopedia Qurban (Dok. Tokopedia)

Pada Idul Adha 2021 lalu, antusiasme masyarakat dalam berkurban lewat platform digital ternyata sangat tinggi. Kambing standar ukuran 23-28 kilogram, kambing medium 29-34 kilogram dan kambing premium di atas 34 kilogram menjadi hewan kurban yang paling laris di Tokopedia.

4. Minta untuk segera mendistribusikan daging kurbannya

Ilustrasi pendistribusian hewan kurban (Shutterstock/Mhmd.Fauzi)

Sebagai orang yang berkurban, kamu perlu untuk mengusahakan daging kurban diterima masyarakat maksimal 5 jam setelah pemotongan. Hal ini untuk menghindari perubahan kimiawi pada daging dan berkembangnya bakteri.

“Daging juga dapat diolah menjadi kornet karena dari aspek keamanan pangan, pemanasan dalam proses produksi kornet dapat menginaktivasi virus,” saran Denny.

Itu pentingnya berkurban di layanan kurban online yang praktis dan terpercaya tapi juga amanah. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya