ilustrasi COVID-19 (IDN Times/Sukma Shakti)
Dilansir Reuters, sebuah studi terbaru di Wisconsin, Amerika Serikat (AS), pada 31 Juli 2021, meneliti penularan infeksi varian Delta pada kelompok yang divaksin. Studi ini dimuat dalam jurnal medRxiv dan masih menunggu ulasan sejawat (peer review).
Menurut studi bertajuk "Vaccinated and unvaccinated individuals have similar viral loads in communities with a high prevalence of the SARS-CoV-2 delta variant" tersebut, dikatakan jika terinfeksi varian Delta, mereka yang divaksinasi tetap dapat menyebarkan COVID-19 ke orang lain.
Para peneliti melakukan tes usap (swab test) pada pasien COVID-19 yang sudah divaksinasi dan yang tidak. Hasilnya, beban virus (viral load) kedua kelompok serupa, sehingga penularan tetap terjadi. Dengan kata lain, semakin banyak jumlah virus di hidung dan tenggorokan, semakin besar risiko penularannya.
Salah satu penulis studi dari Public Health Madison & Dane County, AS, Katarina Grande, mengatakan temuan ini membantah asumsi utama kalau mereka yang sudah divaksinasi berisiko rendah menularkan SARS-CoV-2 ke orang lain.
"Temuan ini menunjukkan bahwa orang yang telah divaksinasi pun harus mengambil tindakan pencegahan agar virus COVID-19 tidak menyebar ke orang lain," tulis Katarina yang dikutip Reuters.