ilustrasi tenaga nakes memeriksa pasien (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
Pada Juni lalu, data menunjukkan kalau lebih dari 350 nakes di Kudus, Jawa Tengah terkena COVID-19 varian Delta dan lebih dari puluhan dilarikan ke rumah sakit. Padahal, mereka sudah menyelesaikan program vaksinasi COVID-19 hingga dua dosis dengan Sinovac. Apa artinya hal ini bagi para tenaga kesehatan?
Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), dr. Pandu Riono, MPH, Ph.D, mengingatkan masih ada tenaga nakes yang belum divaksinasi. Dokter Pandu menjelaskan kalau mereka mungkin memiliki kondisi penyerta atau bahkan tidak mau divaksinasi.
"Tetapi, kan, banyak yang terinfeksi juga karena memang, vaksin tidak mencegah infeksi. Vaksin hanya untuk mencegah kemungkinan COVID-19 berat dan kematian," kata dr. Pandu.
Selain itu, Dr. Dicky mengatakan ada berbagai faktor yang bisa memengaruhi mortalitas akibat COVID-19. Dari mulai varian, kondisi penyerta, hingga kondisi pandemi di Indonesia yang memang belum terkendali. Dengan kata lain, tidak bisa hanya menyalahkan vaksin.
Dilansir Rappler, ada sekitar 5.000 nakes di Kudus yang sudah divaksinasi lengkap dengan Sinovac. Jika 350-an terkena COVID-19 varian Delta, maka sekitar 4.600-an tidak terinfeksi oleh varian terinfeksi.
Data tersebut berarti tingkat proteksi yang ditawarkan Sinovac bisa mencapai 93 persen, apalagi melihat tenaga kesehatan dihadapkan dengan pasien COVID-19. Untuk khalayak ramai, maka tingkat proteksi yang ditawarkan juga bisa lebih tinggi.