ilustrasi air mani atau semen (unsplash.com/Scott Sanker)
Sampel air mani dikumpulkan dengan cara stimulasi diri alias masturbasi ke dalam wadah steril.
Perlu diketahui bahwa pelumas mengandung bahan kimia yang dapat membahayakan sperma. Dokter mungkin akan meminta kamu untuk tidak menggunakannya saat masturbasi. Air liur juga dapat membahayakan sperma, jadi jangan dijadikan pelumas.
Tanyakan kepada dokter tentang pelumas khusus yang telah disetujui untuk digunakan selama pengujian dan perawatan kesuburan.
Tempat pengambilan sampel, seperti rumah sakit, lab, atau klinik, harus punya ruangan khusus untuk pengumpulan sampel air mani. Tempat tersebut mungkin tidak memiliki alat bantu seperti majalah atau video dewasa, sehingga kamu dapat mempertimbangkan membawa majalah atau smartphone.
Apabila sulit mendapatkan sampel lewat masturbasi, kamu mungkin bisa mengumpulkan sampel lewat hubungan seksual menggunakan kondom khusus di rumah.
Jangan gunakan kondom apa pun—bahan kimia dalam kondom bisa merusak sperma sehingga hasil analisis nantinya tidak sesuai. Tanyakan kepada dokter mengenai kondom khusus yang aman untuk sperma.
Kamu mungkin bisa mengumpulkan sampel di rumah dengan masturbasi. Akan tetapi, perlu diingat bahwa sampel air mani harus dievaluasi dalam jangka waktu tertentu (umumnya dua jam).
Jika tempat tinggal kamu jauh dari tempat analisis semen, dokter akan merekomendasikan kamu untuk mengumpulkan sampel di fasilitas pengujian.
Rasa gugup atau khawatir bisa membuat kamu kesulitan ejakulasi untuk mendapatkan sampel air mani. Kamu tidak sendirian, kok. Tanyakan kepada dokter tentang hal-hal apa saja yang bisa membantu.
Menambahkan dari Healthline, dua faktor utama sangat penting untuk memiliki sampel pengujian yang baik.
Pertama, air mani harus disimpan pada suhu tubuh. Jika terlalu hangat atau terlalu dingin, hasilnya akan tidak akurat.
Kedua, air mani harus dikirim ke fasilitas pengujian dalam waktu 30 hingga 60 menit setelah meninggalkan tubuh.