Hiperurisemia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Merupakan kondisi kelebihan asam urat dalam darah

Hiperurisemia atau hyperuricemia adalah kondisi kadar asam urat yang terlalu tinggi dalam darah. Kondisi ini tidak menimbulkan gejala, tetapi bila tidak ditangani dapat menyebabkan masalah yang lebih serius seperti gout dan batu ginjal.

Hiperurisemia juga dikenal luas sebagai kadar asam urat tinggi. Karena banyak dilaporkan terjadi di Tanah Air, yuk, simak bersama ulasannya di bawah ini!

1. Apa itu hiperurisemia?

Hiperurisemia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi sampel darah (freepik.com/rawpixel.com)

Dilansir Medical News Today, tubuh memproduksi asam urat sebagai produk sampingan dari penguraian purin, zat kimia yang secara alami ada di banyak makanan.

Ginjal biasanya menyaring asam urat dari aliran darah. Hiperurisemia terjadi ketika kadar asam urat terlalu tinggi untuk ginjal bisa bekerja dengan baik. Seiring waktu, hiperurisemia bisa menyebabkan masalah yang lebih serius, seperti gout dan batu ginjal yang membutuhkan penanganan medis.

Kadar asam urat normal pada laki-laki dan perempuan berbeda. Pada laki-laki, normalnya kadar asam urat di bawah 7 mg/dl dan pada perempuan di bawah 6 mg/dl. Bila lebih dari itu disebut hiperurisemia.

2. Gejala

Hiperurisemia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi nyeri di perut (pexels.com/Sora Shimazaki)

Dilansir Healthline, hanya sekitar sepertiga orang dengan hiperurisemia mengalami gejala, dikenal sebagai hiperurisemia asimtomatik. 

Hiperurisemia sendiri bukanlah penyakit. Namun, bila kadar asam urat tetap tinggi, lama-lama akan menimbulkan beberapa penyakit, seperti:

1. Gout 

Juga dikenal sebagai artritis gout, kondisi ini muncul pada 20 persen orang dengan hiperurisemia. Kadar asam urat yang turun drastis juga bisa memicunya. Gout bisa muncul sebagai serangan terisolasi atau gejala yang tiba-tiba memburuk (flares).

Beberapa orang mengalami gout kronis yang melibatkan sejumlah serangan yang terjadi dalam waktu singkat. Gout bisa memengaruhi sendi mana pun, tetapi umumnya terjadi pertama kali di ibu jari. Kaki, pergelangan kaki, lutut, dan siku juga tempat umum tempat terjadinya gout.

Serangan gout cenderung terjadi secara tiba-tiba, sering kali pada malam hari. Serangan memuncak dalam intensitas sekitar 12 hingga 14 jam. Walau tidak diobati, serangan asam urat biasanya mereda dalam dua minggu.

Gejala gout antara lain:

  • Nyeri parah di sendi
  • Kekakuan pada sendi
  • Sendi yang terdampak sulit untuk digerakkan
  • Kemerahan dan bengkak
  • Kecacatan pada sendi

2. Tophaceous gout

Ini merupakan bentuk kronis dari gout. Bila seseorang mengalami hiperurisemua selama bertahun-tahun, kristal asam urat dapat membentuk gumpalan yang disebut tophi. Benjolan keras ini ditemukan di bawah kulit, di sekitar persendian, dan di lekukan di bagian atas telinga. Tophi dapat memperburuk nyeri sendi dan seiring waktu merusak sendi atau menekan saraf. Mereka sering terlihat oleh mata dan dapat menjadi cacat.

3. Batu ginjal

Kristal asam urat dapat menyebabkan penumpukan batu di ginjal. Sering kali, batu yang terbentuk berukuran kecil dan bisa dikeluarkan melalui urine. Namun, kadang ukuran batu bisa besar untuk bisa dikeluarkan lewar urine dan akhirnya menyumbat saluran kemih.

Gejala batu ginjal meliputi:

  • Nyeri di bagian samping, belakang, dan bawah tulang rusuk
  • Nyeri perut bagian bawah dan selangkangan
  • Peningkatan keinginan untuk buang air kecil
  • Terdapat sensasi terbakar dan rasa sakit saat berkemih
  • Kencing berdarah
  • Mual dan muntah-muntah
  • Urine berbau menyengat
  • Sulit buang air kecil
  • Demam dan merasa kedinginan bila terjadi infeksi ginjal

Penumpukan urine ini merupakan tempat berkembang biak yang ideal bagi bakteri. Akibatnya, infeksi saluran kemih sering terjadi pada penderita batu ginjal.

Baca Juga: Sebabkan Nyeri Sendi, Ini Perbedaan antara Reumatik dan Asam Urat

3. Penyebab dan faktor risiko

Hiperurisemia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi kerang (pixabay.com/Rita E)

Hiperurisemia terjadi ketika terlalu banyak asam urat dalam darah. Ini terjadi bila kamu tidak dapat mengeluarkan cukup asam urat melalui ginjal, atau mereka memiliki terlalu banyak asam urat dalam sistem tubuh.

Menurut laporan dalam publikasi StatPearls, penumpukan ini sering terjadi sebagai akibat dari pola makan yang tinggi purin, bahan kimia yang ada di banyak makanan dan minuman.

Ketika tubuh memecah purin selama pencernaan, itu menghasilkan asam urat sebagai produk sampingan. Asam urat memasuki aliran darah dari metabolisme ini. Ginjal kemudian menyaringnya dari darah sehingga tubuh dapat mengeluarkannya melalui urine.

Ketika kamu mengonsumsi makanan tinggi purin, ginjal mungkin tidak dapat menyaring asam urat dari darah dengan cukup cepat. Inilah yang menyebabkan kadar asam urat tinggi.

Contoh makanan dan minuman yang tinggi purin meliputi:

  • Minuman beralkohol
  • Beberapa jenis ikan atau seafood, seperti sarden
  • Kerang-kerangan
  • Beberapa daging, seperti bacon
  • Jeroan, seperti hati dan ginjal

Penyebab lain hiperurisemia termasuk kesalahan dalam metabolisme purin dan penyakit ginjal.

4. Faktor risiko

Hiperurisemia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi lansia (pexels.com/Tristan Le)

Penuaan dan jenis kelamin laki-laki merupakan faktor risiko risiko hiperurisemia.

Selain itu, menurut laporan dalam jurnal Rheumatic Disease Clinics of North America tahun 2015, keturunan Afrika, Maori, dan Filipina lebih berisiko mengalami hiperurisemua ketimbang keturunan Eropa.

Berdasarkan laporan dalam European Journal of Clinical and Biomedical Sciences tahun 2019, faktor risiko lainnya meliputi:

  • Insufisiensi ginjal
  • Sindrom metabolik
  • Diet tinggi alkohol, purin, protein, dan karbohidrat
  • Pengobatan, termasuk tiazid, loop diuretik, dan aspirin dosis rendah
  • Niasin
  • Asidosis
  • Kemoterapi
  • Diabetes
  • Hipoparatiroidisme
  • Psoriasis
  • Keracunan timbal
  • Polycythemia vera
  • Toksemia terkait kehamilan
  • Sindrom lisis tumor
  • Kecenderungan genetik

5. Diagnosis

Hiperurisemia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi tes urine (freepik.com/freepik)

Dokter akan merekomendasikan tes urine dan tes darah untuk mengukur kadar kreatinin, yang mana akan menunjukkan fungsi ginjal dan kadar asam urat.

Tes urine bisa diulang setelah kamu menerapkan pola makan dengan pembatasan purin, yang mana ini dapat membantu dalam menentukan apakah:

  • Kamu mengonsumsi terlalu banyak makanan tinggi purin
  • Tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat
  • Tubuh tidak menyekresi cukup asam urat

Bila terdapat gejala gout, dokter mungkin ingin memeriksa cairan apa pun yang menumpuk di persendian. Ini dilakukan dengan menggunakan jarum halus untuk menarik cairan dari sendi, yang kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa apakah ada bukti kristal asam urat. Adanya kristal tersebut menandakan asam urat.

6. Pengobatan

Hiperurisemia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi salad buah dan sayur(pexels.com/Jill Wellington)

Sangat mungkin untuk mengatasi hiperurisemia lewat perubahan gaya hidup. Konsumsi makanan dan minuman yang tinggi purin dapat membantu mengurangi asam urat dalam darah. Pengurangan ini dapat membantu ginjal untuk menyaring asam urat lebih efisien.

Makanan dan minuman rendah purin meliputi:

  • Buah-buahan
  • Sayuran
  • Produk susu
  • Biji-bijian utuh
  • Protein tanpa lemak
  • Kacang-kacangan

Perawatan tambahan mungkin diperlukan bila hiperurisemia menyebabkan gout atau batu ginjal.

Pada gout, dokter dapat meresepkan obat untuk mengobati episode gout, seperti obat antiinflamasi nonsteroid, misalnya ibuprofen, untuk mengurangi peradangan dan nyeri. Bergantung kondisi, pasien juga bisa diberikan obat yang lebih kuat termasuk kortikosteroid, seperti prednison, yang juga mengurangi peradangan. Obat colchicine juga bisa dipakai.

Pada batu ginjal, perawatan akan tergantung pada ukurannya. Batu ginjal yang lebih kecil sering kali keluar dengan sendirinya. Penting untuk minum banyak cairan dan minum obat pereda nyeri saat batu keluar.

Batu ginjal yang lebih besar mungkin perlu diangkat. Dokter dapat menggunakan berbagai metode untuk menghilangkan batu ginjal atau membantu tubuh memecah batu.

Lithotripsy gelombang kejut, misalnya, melibatkan peledakan batu ginjal dengan gelombang suara. Perawatan ini menguranginya menjadi potongan-potongan kecil, sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.

Itulah fakta seputar hiperurisemia, peningkatan kadar asam urat dalam darah. Bila mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas tadi, baiknya periksakan ke dokter. Selain itu, bila kamu belum pernah melakukan tes asam urat, kamu bisa mempertimbangkan untuk melakukannya sebagai langkah deteksi dini.

Baca Juga: Tips Diet untuk Penderita Asam Urat, Ini Anjuran dan Pantangannya

Derinda Astri Irdiyana  Photo Verified Writer Derinda Astri Irdiyana

Jual hamster Bergas Ungaran Kabupaten Semarang Instagram @dekyrahamster030721

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya