ilustrasi media gathering Bersama Cegah Anemia (IDN Times/Rifki Wuda Sudirman)
Menambahkan penjelasan Dr. Luciana, Anna atau yang akrab dipanggil Nina, menjelaskan bahwa anemia bisa berdampak pada psikologis anak.
"Dalam jangka pendek, secara kognitif anak cenderung kurang konsentrasi, tidak mudah menangkap dan mengingat, serta emosinya ajuga cenderung lebih negatif, lebih mudah sedih/marah dan rentan stres," ucap Nina.
Jika hal ini tidak ditangani, dalam jangka panjang tumbuh kembang anak dapat terhambat. Ini nantinya akan menimbulkan efek domino yang akan berdampak pada proses belajar dan kehidupan sosial anak.
"Hal tersebut disebabkan adanya gangguan fungsi dopaminergic (terkait dopamin) pada otak sehingga anak mudah stres, yang dapat menimbulkan perubahan tingkah laku dan menyebabkan gangguan proses belajar," tambah Nina.
Oleh karena itu, masalah anemia yang terjadi pada anak, khususnya di umur 1–5 tahun, harus segera ditangani agar dampak jangka pendek maupun panjangnya dapat dicegah.
Anemia pada anak bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan perkembangan kognitif dan proses belajar. Ini bisa dicegah dengan mengonsumsi zat besi dan vitamin C dan makanan bernutrisi sehat seimbang lainnya.