ilustrasi terapi inhalasi asma (freepik.com/Prostooleh)
Menurut uji laboratorium yang dilaporkan dalam Journal of Pharmaceutical Science and Research tahun 2018 berjudul "The Frequency of Iraq Children with Atopic Deseases", disebutkan kalau jumlah anak-anak penderita asma yang juga memiliki anemia angkanya lebih tinggi dibanding anak-anak penderita asma yang juga menderita penyakit atopik lainnya.
Ini bertolak belakang dengan eksem, rinitis, dan alergi makanan, di mana ketiganya tidak berkaitan dengan tingkat kejadian anemia. Walaupun anemia dan asma saling berkaitan, tetapi belum ada penelitian yang berhasil membuktikan hubungan sebab akibat antara keduanya.
Anemia pada anak bisa berdampak buruk pada hasil akademis sekolah, juga bisa menghambat pertumbuhan anak serta perkembangan kecerdasannya. Jika tidak segera diobati dan dibiarkan hingga dewasa, dampaknya pada kesehatan akan lebih serius, terutama pada performa kegiatan sehari-hari. Sebab, anemia dapat memunculkan gejala sering lelah, letih, dan lesu walau tidak melakukan aktivitas padat serta kesulitan mencerna informasi.
Oleh karena itu, perawatan yang intensif di bawah pengawasan dokter adalah menjadi solusi yang tepat, sehingga penderita kembali sehat dan dapat beraktivitas dengan performa yang optimal.