9 Kesalahan Pemakaian Inhaler Asma

Mengurangi efektivitas obat dan menimbulkan efek samping

Intinya Sih...

  • Inhaler digunakan untuk mengirimkan obat ke saluran pernapasan melalui mulut. Namun, penggunaan yang tidak tepat dapat mengurangi efektivitas obat dan menimbulkan efek samping.
  • Ada dua jenis inhaler yang biasa digunakan, yaitu inhaler bubuk kering (DPI) dan inhaler dosis terukur (MDI). Cara menggunakannya berbeda.
  • Penggunaan inhaler yang kurang baik dapat menyebabkan kontrol gejala gangguan pernapasan yang buruk dan penggunaan obat reliever yang berlebihan.

Beberapa dari kamu mungkin sudah tidak asing dengan alat yang satu ini, terutama kamu yang memiliki gangguan pernapasan seperti asma.

Inhaler merupakan alat untuk mengirimkan obat ke saluran pernapasan melalui mulut. Dengan mengalirkan obat secara langsung ke paru-paru, dosis obat yang diperlukan menjadi lebih rendah dan obat dapat mulai bekerja dengan lebih cepat.

Penggunaan alat ini terutama ditujukan untuk pengobatan penyakit pada saluran pernapasan, di antaranya asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan fibrosis kistik.

Akan tetapi, jika inhaler digunakan secara tidak tepat, dosis yang seharusnya bekerja optimal bisa jadi tidak akan mencapai area yang dituju di paru-paru.

Contohnya ketika kamu yang mengalami kekambuhan asma lalu menggunakan obat reliever melalui inhaler dengan cara yang salah, kamu bisa jadi tidak memperoleh perbaikan gejala yang memuaskan, pembukaan bronkus dan peningkatan fungsi paru-paru tidak maksimal.

Selain itu, penggunaan inhaler yang tidak tepat dapat menyebabkan obat tersebar dalam mulut yang kemudian meningkatkan risiko efek samping lokal, seperti gigi berlubang, suara serak, dan seriawan. 

Berikut kesalahan yang paling sering dilakukan dalam penggunaan inhaler menurut Asthma and Lung UK.

1. Tidak tahu perbedaan cara pakai masing-masing jenis inhaler

9 Kesalahan Pemakaian Inhaler Asmailustrasi paru-paru (freepik.com/rawpixel.com)

Menguasai teknik penggunaan inhaler memerlukan pengetahuan dan latihan yang cukup.

Ada dua jenis inhaler yang biasa digunakan, yaitu inhaler bubuk kering atau dry powder inhaler (DPI) dan inhaler dosis terukur atau metered dose inhaler (MDI). Cara penggunaannya berbeda.

Jika kamu merasa tidak yakin tentang jenis inhaler yang kamu miliki, lebih baik berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker.

Untuk MDI, teknik yang tepat yaitu dengan mengambil napas perlahan dan stabil, sambil menekan tabung inhaler satu kali. Setelah itu, lanjutkan tarikan napas secara perlahan selama 3–5 detik sampai merasakan paru-paru terisi sepenuhnya.

Sementara itu, untuk DPI, teknik yang disarankan adalah menarik napas dengan cepat dan dalam hingga merasakan paru-paru terisi penuh. Ini diperlukan agar obat yang berbentuk bubuk dapat terhirup secara optimal.

Perlu diperhatikan juga bahwa ada beberapa obat DPI yang berbentuk kapsul dan harus dihancurkan terlebih dahulu.

2. Tidak mengeluarkan napas dengan maksimal sebelum menghirup inhaler

9 Kesalahan Pemakaian Inhaler Asmailustrasi pria kesulitan bernapas (freepik.com/stockking)

Sering kali, seseorang tidak mengembuskan napas secara maksimal atau bahkan lupa mengeluarkan napas terlebih dahulu sebelum menggunakan inhaler.

Tujuan mengeluarkan napas ini adalah untuk memberi ruang bagi obat agar dapat masuk dengan maksimal ke paru-paru saat tarikan napas berikutnya. Karena setelah mengeluarkan napas sepenuhnya, kamu dapat bernapas lebih dalam dan lebih lama saat menghirup obat, sehingga memungkinkan obat mencapai saluran udara kecil di dalam paru-paru dengan lebih baik.

3. Lupa mengocok inhaler sebelum digunakan

9 Kesalahan Pemakaian Inhaler Asmailustrasi pria memegang inhaler (freepik.com/freepik)

Jenis inhaler MDI perlu perlu dikocok terlebih dahulu untuk memastikan obat tercampur dengan baik. Ini karena biasanya MDI merupakan campuran lebih dari satu jenis obat.

Jenis inhaler DPI tidak memerlukan pengocokan.

Baca Juga: Mengapa Harus Berkumur setelah Menggunakan Inhaler Asma? 

4. Tidak mengangkat dagu saat menghirup inhaler

9 Kesalahan Pemakaian Inhaler Asmailustrasi seorang anak menggunakan inhaler (freepik.com/freepik)

Posisikan dagu sedikit terangkat dengan cara mendongakkan kepala sebelum menghirup obat. Cara ini dapat memperluas jalan napas sehingga memudahkan obat masuk ke dalam paru-paru. 

5. Posisi inhaler kurang tepat

9 Kesalahan Pemakaian Inhaler Asmailustrasi gangguan pernapasan (freepik.com/krakenimages.com)

Kamu perlu tahu posisi yang tepat dalam memegang inhaler agar dosis yang masuk dapat optimal.

Untuk jenis inhaler berupa accuhaler, posisikan alat secara horizontal, sedangkan untuk turbuhaler dan MDI posisikan secar vertikal.

Kesalahan posisi dapat menyebabkan sebagian obat tidak terhirup atau bahkan seluruhnya tidak terhirup sama sekali.

6. Waktu menghirup tidak tepat dengan saat mengeluarkan obat

9 Kesalahan Pemakaian Inhaler Asmailustrasi masalah paru-paru (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Jika kamu menghirup inhaler terlalu awal sebelum menekan obat keluar, kamu mungkin tidak dapat menghabiskan seluruh dosis obat yang ada dalam inhaler karena paru-paru sudah penuh dengan udara.

Jika hal ini terjadi, sebagian obat justru menempel di mulut atau tenggorokan dan hanya sedikit yang mencapai paru-paru.

Begitu juga jika kamu terlambat menghirup obat setelah obat keluar terlebih dahulu, obat mungkin akan terlanjur menempel di mulut atau tenggorokan, sehingga tidak dapat mencapai paru-paru dengan optimal.

7. Ada celah di antara bibir dengan inhaler

9 Kesalahan Pemakaian Inhaler Asmailustrasi pria menggunakan inhaler (freepik.com/freepik)

Saat menghirup obat dari inhaler, pastikan bibir di sekitar inhaler rapat sehingga tidak ada celah yang dapat membuat udara keluar maupun masuk.

Jika posisi bibir dengan inhaler tidak rapat, obat dapat mengalami kebocoran dan bisa jadi kamu tidak mendapatkan dosis yang optimal.

8. Tidak menahan napas setelah menghirup obat

9 Kesalahan Pemakaian Inhaler Asmailustrasi menahan napas (freepik.com/benzoix)

Kamu perlu menahan napas beberapa detik setelah menghirup obat dari inhaler. Hal ini bertujuan untuk membuat obat tetap berada di paru-paru lebih lama.

Idealnya, menahan napas selama 10 detik akan memberikan hasil yang optimal. Namun, jika tidak memungkinkan, menahan napas selama waktu yang nyaman untukmu akan tetap bermanfaat.

9. Tidak berkumur setelah menggunakan inhaler dengan kandungan steroid

9 Kesalahan Pemakaian Inhaler Asmailustrasi berkumur (freepik.com/freepik)

Setelah menggunakan inhaler yang memiliki kandungan steroid, penting untuk berkumur. Hal ini bertujuan untuk membersihkan obat yang tersisa di mulut atau tenggorokan. Obat yang tersisa ini dapat menyebabkan iritasi seperti gigi berlubang, seriawan, dan radang tenggorokan.

Teknik penggunaan inhaler yang kurang baik dapat mengakibatkan kontrol gejala gangguan pernapasan yang buruk dan penggunaan obat reliever yang berlebihan.

Apabila gejala gangguan pernapasan yang kamu alami belum membaik setelah penggunaan inhaler, segera temui dengan dokter. Bisa jadi itu dikarenakan kamu melakukan teknik penggunaan inhaler yang kurang benar atau tidak menaati anjuran penggunaan obat dari dokter. 

Baca Juga: 9 Penyebab Sesak Napas pada Malam Hari, Alergi hingga Masalah Jantung

Annisa Rizki Photo Writer Annisa Rizki

Inspired and Inspiring

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya