Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi obat-obatan.
ilustrasi antibiotik (pixabay.com/Sookyung An)

Intinya sih...

  • Tim peneliti menemukan antibiotik baru dari bakteri yang sudah lama dikenal.

  • Mereka baru saja menemukan antibiotik baru yang selama ini tersembunyi di depan mata, tepatnya dalam proses alami pembentukan antibiotik lama bernama methylenomycin A.

  • Penemuan ini memberi harapan bahwa solusi masih mungkin ditemukan, bahkan dari sumber yang selama ini terabaikan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dunia sedang menghadapi salah satu tantangan kesehatan terbesar, yaitu bakteri kebal antibiotik (superbug) atau antimicrobial resistance (AMR). Menurut laporan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah antibiotik baru yang sedang dikembangkan masih sangat sedikit. Hampir semua penemuan antibiotik yang mudah ditemukan sudah digali. Kini, karena keuntungannya tak sebanding dengan biayanya, makin sedikit perusahaan yang tertarik meneliti antibiotik baru.

Namun, tim peneliti dari Universitas Monash, Australia, dan Universitas Warwick, Inggris, menemukan antibiotik baru yang selama ini tersembunyi di depan mata, tepatnya dalam proses alami pembentukan antibiotik lama bernama methylenomycin A.

Dalam studi yang terbit dalam Journal of the American Chemical Society, tim peneliti menemukan senyawa bernama pre-methylenomycin C lactone. Yang mengejutkan, senyawa ini ternyata lebih dari 100 kali lebih kuat melawan berbagai bakteri Gram positif dibanding antibiotik aslinya.

Profesor Greg Challis, salah satu penulis utama studi ini, mengungkapkan bahwa selama 50 tahun terakhir, methylenomycin A telah disintesis berkali-kali, tetapi tak ada yang terpikir menguji zat antara dalam proses pembuatannya. Ketika para peneliti mencoba menghapus gen tertentu dalam jalur biosintesis, mereka justru menemukan dua senyawa baru, dan salah satunya jauh lebih ampuh melawan bakteri berbahaya.

Bisa menjadi senjata baru dalam melawan MRSA dan VRE

Salah satu bakteri yang berhasil dilumpuhkan senyawa ini adalah Staphylococcus aureus (penyebab methicillin-resistant Staphylococcus aureus/MRSA) dan Enterococcus faecium (penyebab vancomycin-resistant Enterococci/VRE), dua jenis bakteri yang dikenal kebal terhadap antibiotik lini terakhir seperti vancomycin.

Lebih menarik lagi, saat diuji di laboratorium, bakteri Enterococcus tidak menunjukkan tanda-tanda kebal terhadap senyawa baru ini, meskipun biasanya cepat mengembangkan resistansi terhadap obat lain. Ini tentu merupakan kabar baik di tengah meningkatnya kasus infeksi yang sulit diobati akibat bakteri "super".

Menurut Dr. Lona Alkhalaf, rekan penulis dari Universitas Warwick, penemuan ini sangat mengejutkan. Bakteri penghasil senyawa ini, Streptomyces coelicolor, sudah dipelajari sejak tahun 1950-an sebagai model utama pembuat antibiotik.

“Menemukan antibiotik baru dari organisme yang sudah kita kenal selama puluhan tahun sungguh luar biasa,” ujarnya.

Tim peneliti menduga, pada awalnya bakteri ini memang berevolusi untuk memproduksi antibiotik kuat seperti pre-methylenomycin C lactone. Namun, seiring waktu, ia mengubahnya menjadi versi yang lebih lemah, mungkin untuk tujuan biologis lain.

Harapan baru untuk melawan superbug

ilustrasi mikroorganisme (IDN Times/Novaya Siantita)

Profesor Challis menyebut penemuan ini bisa menjadi paradigma baru dalam pencarian antibiotik. Alih-alih hanya mencari senyawa akhir, para ilmuwan kini bisa menelusuri tahap-tahap antara dalam proses alami pembuatan senyawa. Di sanalah, mungkin, tersembunyi antibiotik paling kuat yang belum pernah diuji.

Langkah selanjutnya adalah uji praklinis untuk menilai keamanan dan efektivitas senyawa ini sebelum dikembangkan menjadi obat. Tim Monash juga telah menemukan cara sintesis skala besar, yang membuka peluang riset lanjutan dan pengembangan analog baru.

Profesor David Lupton, pemimpin tim sintesis, menambahkan bahwa struktur sederhana dan aktivitas tinggi senyawa ini menjadikannya kandidat ideal untuk obat masa depan.

Setiap tahun, lebih dari 1,1 juta orang meninggal akibat infeksi bakteri yang kebal antibiotik. Penemuan ini memberi harapan bahwa solusi masih mungkin ditemukan, bahkan dari sumber yang selama ini terabaikan. Dengan profil kuat, sulit dilawan bakteri, dan mudah diproduksi, pre-methylenomycin C lactone bisa menjadi kunci untuk babak baru dalam perang melawan superbug.

Referensi

"New antibiotic for drug-resistant bacteria found hiding in plain sight." University of Warwick. Diakses Oktober 2025.

Christophe Corre et al., “Discovery of Late Intermediates in Methylenomycin Biosynthesis Active Against Drug-Resistant Gram-Positive Bacterial Pathogens,” Journal of the American Chemical Society, October 27, 2025, https://doi.org/10.1021/jacs.5c12501.

Editorial Team