1. Antihistamin generasi pertama
Sudah ada sejak tahun 1940-an, obat-obatan memblokir reseptor histamin-1 yang ditemukan di luar otak. Namun, obat-obatan ini juga dapat memengaruhi reseptor non histamin dan reseptor histamin di dalam otak. Hal ini dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan dibandingkan dengan obat-obatan yang lebih baru.
Antihistamin generasi pertama biasanya bekerja selama sekitar 4 hingga 6 jam. Obat-obatan ini cenderung lebih murah daripada antihistamin generasi kedua.
Contoh antihistamin generasi pertama:
- Diphenhydramine.
- Chlorpheniramine.
- Cyproheptadine.
- Clemastin.
- Hydroxyzine.
- Doxepin.
Meskipun semua obat di atas menyebabkan rasa kantuk, tetapi dua obat terakhir adalah yang paling memiliki efek sedatif, juga merupakan obat yang memerlukan resep dokter.
2. Antihistamin generasi kedua
Antihistamin generasi kedua mulai dikembangkan pada tahun 1980-an. Jenis antihistamin ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan antihistamin generasi pertama, seperti:
- Durasi kerja lebih lama (12 hingga 24 jam).
- Efektivitas umumnya lebih besar.
- Efek pada reseptor non histamin dan reseptor histamin di otak lebih sedikit, sehingga mengurangi efek samping.
- Kemungkinan interaksi obat yang signifikan lebih kecil.
Karena keunggulan ini, dokter merekomendasikan antihistamin generasi kedua daripada obat generasi pertama dalam sebagian besar situasi. Pengecualian mungkin terjadi jika efek sedatif diinginkan. Obat generasi kedua ini juga tidak efektif untuk mabuk perjalanan, vertigo, dan mual.
Beberapa antihistamin generasi kedua di antaranya:
- Cetirizine.
- Levocetirizine.
- Loratadine.
- Fexofenadine.
- Desloratadine.
Produk-produk di atas memiliki beberapa perbedaan kecil, tetapi sebagian besar memiliki efektivitas dan efek samping yang serupa. Semua produk saat ini tersedia tanpa resep dokter.
3. Antihistamin H-2
Antihistamin H-2 memblokir jenis reseptor histamin yang berbeda, yang disebut reseptor histamin-2. Obat-obatan ini secara teknis juga merupakan "antihistamin", tetapi biasanya tidak menggunakan nama tersebut.
Obat-obatan ini, seperti obat bebas cimetidine dan famotidine, mengobati kondisi kesehatan yang sangat berbeda, seperti tukak lambung dan GERD.